Sebagai ”kuda hitam”, Indonesia tampil tanpa beban kontra Australia. ”Garuda” tidak mustahil lanjutkan kejutan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS — Meski tidak diunggulkan, tim nasional Indonesia akan berusaha untuk mencetak sejarah baru lainnya di ajang Piala Asia 2023 ketika jumpa Australia pada perdelapan final, Minggu (28/1/2024) pukul 18.30 WIB, di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan. Anak asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, akan tampil tanpa beban untuk menaklukan kemustahilan.
Merujuk data Opta, Indonesia adalah tim yang diprediksi memiliki peluang menang terkecil di babak 16 besar. ”Garuda” dianggap hanya memiliki kans menang dari Australia sebesar 19 persen. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan peluang Thailand untuk mengalahkan Uzbekistan, yaitu 37 persen.
Persentase itu juga lebih inferior dibandingkan dengan prediksi kesempatan dua debutan lain di fase gugur Piala Asia, yaitu Suriah dan Tajikistan. Opta menilai, kans Suriah mengalahkan Iran sebesar 24 persen, sedangkan Tajikistan memiliki 39 persen peluang menyingkirkan Uni Emirat Arab.
Sebaliknya, Australia adalah tim nomor tiga yang paling diunggulkan untuk membawa pulang trofi juara dari Qatar 2023. Peluang juara ”Socceroos” ialah 14 persen. Angka itu hanya kalah dari Jepang (19 persen) dan Qatar (15 persen).
Shin pun mengakui probabilitas timnya menang jauh lebih kecil dari Australia. ”Australia jelas lebih diunggulkan dengan 70 persen berbanding 30 persen. Namun, saya pikir tidak ada yang mustahil di sepak bola,” kata Shin dalam konferensi pers jelang laga, Sabtu (27/1/2024), di Doha.
Ia menambahkan, ”Australia adalah salah satu tim terkuat di Piala Asia. Kami telah memiliki persiapan yang baik dan pemain-pemain muda saya memiliki energi bagus. Saya tahu pertandingan akan berjalan sulit, semoga kami bisa memetik hasil bagus.”
Pelatih Australia Graham Arnold juga menolak duel timnya melawan tetangga di utara, Indonesia, layak disebut David versus Goliath atau si raksasa jumpa si kurcaci. Menurut Arnold, Indonesia memiliki permainan bagus yang terlihat ketika menghadapi Irak dan Jepang.
”Kami harus mempersiapkan diri dengan baik. Di babak gugur, kami harus bermain tanpa cela untuk bisa mengalahkan mereka (Indonesia),” ujar Arnold.
Duel di perdelapan final Piala Asia 2023 adalah pertemuan perdana kedua tim di putaran final turnamen mayor. Selama ini, Indonesia dan Australia hanya saling duel di babak kualifikasi kejuaraan bergengsi, seperti Piala Asia 2011 dan Piala Dunia 1982, dan laga ekshibisi. Lalu, Australia juga sempat diundang tampil pada dua edisi Piala Kemerdekaan di Jakarta pada awal dekade 1990-an.
Di tengah minimnya pertemuan Indonesia dengan Australia, Shin menuturkan, dirinya mengenal cukup baik sepak bola ”Negeri Kanguru” ketika sempat menjalani karier sebagai pesepak bola bersama Queensland Roar—yang kini bernama Brisbane Roar—pada 2005. Bahkan, Shin mendapat pengalaman pertama sebagai juru teknik ialah menjadi asisten pelatih Queensland pada durasi 2005-2008.
”Saya akui, sepak bola Australia telah jauh berkembang dibandingkan dengan saat saya berada di sana dulu. Setidaknya, saya tahu warna, filosofi, dan apa yang diinginkan pelatih sepak bola di Australia,” ucap Shin.
Tanpa beban
Setelah memenuhi target menembus fase gugur, skuad Indonesia bakal bermain tanpa beban. Meski begitu, semua pemain Indonesia ingin memaksimalkan dengan baik kesempatan perdana tampil di babak perdelapan final Piala Asia.
Kami bersyukur bisa menciptakan sejarah untuk Indonesia. Tentu sangat senang bisa lolos dari babak grup, tetapi kami sudah fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi Australia. Kami bersatu untuk memberikan penampilan terbaik.
”Kami bersyukur bisa menciptakan sejarah untuk Indonesia. Tentu sangat senang bisa lolos dari babak grup, tetapi kami sudah fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi Australia. Kami bersatu untuk memberikan penampilan terbaik,” kata bek sayap kiri, Pratama Arhan, yang baru bergabung dengan tim Liga Korea Selatan, Suwon FC.
Hal serupa disampaikan bek sayap kanan Sandy Walsh. Menurut Sandy, predikat Indonesia sebagai ”kuda hitam” membuat mereka akan turun ke lapangan dengan tanpa beban. Sebaliknya, lanjutnya, Australia memiliki beban untuk mengalahkan Indonesia sebagai salah satu tim unggulan di Piala Asia 2023.
”Kami akan menjalani periode turnamen yang lain karena fase gugur dan babak penyisihan sangat berbeda. Segalanya bisa terjadi. Dengan perasaan positif yang dimiliki seluruh pemain, kami siap menciptakan lagi sejarah baru untuk Indonesia” tutur Sandy.
Jika menang, Indonesia akan menembus babak perempat final Piala Asia perdana. Sebaliknya, bagi Australia, sejak berpartisipasi di Piala Asia 2007, babak delapan besar adalah capaian terburuk mereka. ”Socceroos” telah merasakan menjadi juara Asia pada edisi 2015.
Persiapan kiper
Pada sesi latihan resmi, Sabtu (27/1/2024) siang waktu setempat, di Lapangan Al Egla, kota Lusail, trio kiper Indonesia, yaitu Ernando Ari, M Riyandi, dan Nadeo Argawinata, mendapat instruksi khusus dari Shin. Juru taktik asal Korsel itu memberikan arahan kepada para kiper sekitar 2 menit sebelum memantau latihan 23 pemain outfield yang terdiri dari bek, gelandang, dan penyerang.
Shin belum pernah memberikan instruksi kepada kiper di awal latihan pada latihan resmi di tiga laga Piala Asia 2023 sebelumnya. Latihan kiper diserahkan sepenuhnya kepada duet pelatih kiper, Kim Bong-soo dan Yoo Jae-hoon. Shin pun hanya memantau latihan tiga penjaga gawangnya.
Setelah Shin fokus memperhatikan latihan para pemain lain, Kim dan Yoo memberikan sesi latihan umpan jauh dan sapuan. Tidak hanya memberikan simulasi datangnya bola untuk ditendang oleh kiper, Kim juga memberikan teknik tendangan agar sapuan itu tidak sekadar menjauhkan bola dari zona berbahaya, tetapi juga bisa mengarah kepada rekan setim di daerah lawan.
”Arahkan ke flank (sayap),” teriak Kim kepada Ernando. Ia juga menunjuk bagian sisi dalam sepatunya kepada Ernando agar menendang bola dengan bagian itu.
Adapun pemain outfield melatih operan pendek cepat di ruang sempit. Mereka juga menjalani sesi latihan umpan-umpan jauh. Skuad Garuda perlu membenahi akurasi operan lambung jarak jauh yang bisa menjadi alternatif untuk keluar dari pressing ketat Australia.