Euforia Berakhir, ”Garuda” Bersiap Hadapi Australia
Pemain dan pendukung Indonesia sudah fokus mempersiapkan diri untuk laga kontra Australia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR DARI LUSAIL, QATAR
·4 menit baca
LUSAIL, KOMPAS — Sekitar 19 jam setelah mengetahui lolos ke fase gugur Piala Asia 2023, tim nasional Indonesia sudah melupakan euforia menciptakan sejarah baru. Skuad asuhan Shin Tae-yong telah kembali menjalani latihan demi tampil maksimal ketika menghadapi Australia, Minggu (28/1/2024), di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar.
Meski Australia adalah langganan duta Asia di Piala Dunia, hal itu tidak membuat gentar pemain-pemain Indonesia. Rizky Ridho, bek tengah Indonesia, mengungkapkan perasaan bangga dan senang menyelimuti seluruh pemain setelah menyaksikan Oman ditahan imbang, 1-1, Kirgizstan. Itu membawa Indonesia sebagai tim terakhir yang menyegel tempat di fase gugur.
”Kami berusaha untuk memberikan penampilan terbaik dan tidak mengecewakan masyarakat Indonesia. Persiapan ini lebih untuk melatih fokus dan menjaga kondisi mental tim,” tutur Ridho menjelang latihan Indonesia di Lapangan Al Egla, kota Lusail, Jumat (26/1/2024).
Meski Australia adalah langganan duta Asia di Piala Dunia, itu tidak membuat gentar pemain-pemain Indonesia.
Ridho mengungkapkan, kepercayaan diri skuad ”Garuda” amat bagus. Meskipun sudah mampu memenuhi target menembus fase gugur, kata bek Persija Jakarta itu, pemain Indonesia amat bertekad tampil dengan kemampuan terbaik menghadapi Australia.
”Saya akui tidak tampil bagus di laga melawan Jepang. Jadi, saya akan berusaha melakukan evaluasi diri agar tampil dengan performa terbaik melawan Australia. Kami harus percaya diri dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Semoga kami bisa meraih kemenangan,” ucap Ridho yang telah menjalani 33 cap bersama timnas Indonesia.
Ambisi serupa juga disampaikan tandem Ridho di lini belakang, Jordi Amat. Setelah berbahagia bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia, Jordi mengatakan, semua pemain sudah mengubah fokus untuk menghadapi Australia, salah satu tim terkuat di Asia.
”Saya dan rekan setim berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin demi mengurangi kekurangan di laga-laga sebelumnya. Kami ingin bermain dengan kemampuan maksimal untuk melawan Australia,” kata Jordi.
Pemandangan unik
Dalam latihan menjelang perdelapan final itu terdapat pemandangan unik yang belum terlihat sebelumnya pada sesi latihan skuad Indonesia selama di Piala Asia Qatar 2023. Itu adalah keikutsertaan Shin dalam sesi lari mengitari lapangan satu putaran yang menjadi menu pembuka latihan.
Biasanya, Shin hanya berdiri di tengah lapangan untuk memantau latihan anak asuhannya sejak awal. Jika tidak memantau, juru taktik asal Korea Selatan itu hanya sekadar memainkan bola dengan melakukan juggling di lapangan.
Satu hal berbeda lainnya ialah penggunaan bola yang lebih cepat dari latihan biasanya. Setelah pemanasan lari satu putaran itu, pemain Indonesia biasanya melanjutkan sesi latihan dengan menu latihan agility. Keterlibatan bola umumnya setelah sesi latihan berlangsung selama 15 menit.
Pada latihan Jumat (26/1/2024), di bawah arahan pelatih kebugaran, Shin Sang-gyu, sebanyak 22 pemain outfield langsung diberikan bola untuk melakukan dribel dinamis. Mereka melakukan dribel di dalam ruang yang sempit. Di tengah ruang yang terbatas, pemain harus menghindari tubuh dan bola terkena rekan setim. Adapun tiga kiper sudah mengikuti latihan terpisah untuk meningkatkan kemampuan mengantisipasi tembakan.
Kemudian, Shin memberikan latihan taktik intens. Pemain dibagi ke dalam dua tim. Satu tim tetap mengenakan jersey latihan putih, lalu satu tim lainnya menutupi jersey putih itu dengan rompi berwarna ungu.
Pada sesi latihan taktikal itu, latihan lebih semarak karena Shin mengintruksikan setiap pemain berkomunikasi. Pemain memanggil rekan setimnya untuk meminta bola atau memberi tahu ruang kosong di zona pertahanan lawan.
Pemain absen
Penyerang Ramadhan Sananta, yang tidak masuk dalam susunan 23 pemain dalam tiga laga babak penyisihan, ikut latihan secara normal. Pada sesi pemanasan, Sananta berlari di sisi bek Justin Hubner. Pemain Wolverhampton Wanderers itu bahkan sempat merangkul Sananta, penyerang Persis Solo.
Pemain yang menjalani latihan terpisah adalah penyerang sayap, Egy Maulana Vikri. Ia berlatih dengan berlari-lari ringan di sisi lapangan dipandu oleh dokter tim, Cho Ju-young.
Kondisi Egy itu disebabkan cedera yang dialaminya ketika menghadapi Jepang. Egy harus diganti oleh Elkan Baggott di menit ke-73. Ia menderita cedera setelah ditekel oleh penyerang sayap Jepang, Takumi Minamino. Akibat pelanggaran itu, Minamino diganjar kartu kuning oleh wasit.
Egy, pemain Dewa United, juga mengakhiri laga melawan Vietnam lebih awal karena menderita cedera. Kala itu, ia terkena tekel pemain Vietnam sehingga diganti Adam Alis pada menit ke-67.
Dukungan
Tidak hanya pemain, para pendukung Indonesia di Qatar juga telah menyiapkan diri untuk memberikan dukungan kepada skuad Garuda. Ketua Ultras Garuda Qatar (UGQ) Dadan Juarsa mengungkapkan, pihaknya telah meminta porsi jatah sekitar 3.000 tiket untuk diaspora Indonesia di laga kontra Australia.
”Kami sudah mengirim surel kepada penyelenggara untuk meminta alokasi tiket itu. Mudah-mudahan ada kabar baik. Jika ada alokasi khusus, kami juga harus siap membayar dimuka tiket itu agar tidak diberikan kepada pihak lain,” tutur Dadan.
Selain yang diakomodasi oleh UGQ, kata Dadan, sejumlah pendukung Indonesia lain juga sudah mengikuti ticket war laga melawan Australia secara individu. Penjualan daring tiket itu dimulai Jumat (26/1/2024) siang.
Selain persiapan tiket, UGQ juga melakukan pawai di Lusail Boulevard, Jumat malam. Ratusan diaspora Indonesia mengenakan busana bernuansa merah putih dengan menyanyikan yel-yel dukungan serupa di tribune stadion. Suasana itu membuat meriah wilayah yang juga tengah menyelenggarakan acara Hello Asia untuk menyemarakkan Piala Asia 2023.
”Agenda ini adalah cara kami merayakan timnas bisa mencetak sejarah baru di Qatar,” kata Dadan.