Proyek baru Klopp di Liverpool berada dalam ketidakpastian seiring pengumuman pengunduran dirinya di akhir musim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT — Tak ada angin tak ada hujan, Manajer Juergen Klopp tiba-tiba mengumumkan akan berpisah dengan Liverpool di akhir musim. Dia sanggup melewati ”kutukan” musim ke-7, tetapi mengaku kehabisan energi dalam perjalanan musim ke-8 bersama ”Si Merah”. Pengumuman itu menjadi pukulan telak untuk Liverpool.
Klopp mengumumkan kepastian masa depannya pada Jumat (26/1/2024) dalam konferensi pers jelang babak keempat Piala FA versus Norwich City. Keputusan tersebut sangat mengejutkan karena sang manajer masih terikat kontrak di Liverpool sampai 2026. ”Saya sudah memberi tahu pada klub di November,” jelasnya.
Tetapi saya harus mengambil keputusan itu karena sudah yakin. Hal yang paling tepat mewakili, saya kehabisan energi. Saya tahu tidak bisa melakukan pekerjaan sama, lagi, lagi, dan lagi.
”Saya bisa mengerti hal ini mengejutkan untuk banyak orang di saat ini. Saya mencintai segalanya tentang klub, kota, para pendukung, tim, dan staf. Semuanya, tetapi saya harus mengambil keputusan itu karena sudah yakin. Hal yang paling tepat mewakili, saya kehabisan energi. Saya tahu tidak bisa melakukan pekerjaan sama, lagi, lagi, dan lagi,” tambahnya.
Klopp, bergabung sejak 2015, merupakan wajah yang mewakili kebangkitan Liverpool di abad ini. Sang manajer mengantar “Si Merah” juara Liga Inggris di musim 2019-2020, untuk pertama kali dalam tiga dekade ke belakang. Dia juga sukses memulangkan trofi Liga Champions ke kota pelabuhan tersebut di 2019.
Di rezimnya, Liverpool kembali diakui sebagai tim papan atas yang bisa bersaing juara setiap tahun. Klopp menciptakan rivalitas tersengit di liga bersama Manajer Manchester City Josep Guardiola dalam delapan musim terakhir. Menariknya, dia bisa bersaing dengan Guardiola tanpa pengeluaran sebanyak tim rival.
Keputusan berpisah lebih mengejutkan karena Klopp baru saja melewati ”kutukan” musim ketujuh. Performa Liverpool menurun drastis musim lalu dan hanya finis di luar empat besar. Namun, dia masih dipercaya untuk memulai proyek baru musim ini. Klopp tidak pernah bertahan lebih dari tujuh musim di klub-klub sebelumnya, Borussia Dortmund dan Mainz 05.
”Musim lalu adalah musim yang super sulit. Di tempat lain, mungkin banyak momen yang membuat klub untuk berkata, ‘terima kasih untuk segalanya, tetapi mungkin kita harus berpisah di sini.’ Itu tidak terjadi. Untuk saya, sangat sangat penting untuk bisa mengembalikan ini ke jalur yang tepat. Itulah yang saya pikirkan,” kata manajer asal Jerman itu.
Klopp baru saja memulai proyek rejuvenasi musim ini. Banyak pemain veteran yang sempat menjadi fondasi klub di masa jaya, hengkang, antara lain Jordan Henderson dan Fabinho. Di sisi lain, Liverpool mendatangkan para pemain yang lebih segar, seperti Dominik Szoboszlai (23) dan Alexis Mac Allister (25). Namun, proyek baru itu akan ditinggal sebelum mekar.
Menurut BBC Sport. Klopp merupakan manajer Liverpool yang mencatat rekor kemenangan tertinggi (60,7 persen) dengan minimal 50 pertandingan bersama klub. Dia juga menjadi satu-satunya manajer ”Si Merah” yang bisa memenangkan gelar liga domestik, Liga Champions dan Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga.
Mike Gordon, Presiden Fenway Sports Group sebagai pemilik Liverpool, menyampaikan, penunjukkan Klopp merupakan salah satu anugerah terbesar dalam eranya. ”Kami pasti akan sangat bersedih untuk kehilangan tidak hanya manajer sekaliber dia, tetapi juga orang dan pemimpin yang dihormati. Saat bersamaan, kami menghormati keputusannya,” ujarnya. (AP/REUTERS)