Awal Musim MotoGP Selalu Menegangkan bagi Dall’Igna
Luigi Dall’Igna yang menjadi kunci evolusi motor Ducati selalu merasa tegang dan cemas di setiap awal musim MotoGP.
TRENTINO, SENIN — Seluruh tim Ducati selalu merasakan ketegangan dan kecemasan di setiap awal musim MotoGP dan Superbike meskipun motor mereka mendominasi sejak musim 2022. Atmosfer itu dipicu oleh potensi kesalahan dalam menentukan pengembangan motor serta potensi kemajuan kompetitor yang tidak terpetakan. Ketegangan itu terutama dirasakan oleh Manajer Umum Ducati Corse Luigi Dall’Igna, yang menjadi kunci evolusi motor Ducati Desmosedici GP dan Panigale V4R sejak direkrut dari Aprilia pada 2013.
Dall’Igna yang menurut mantan Manajer Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti memiliki ”wajah poker” karena selalu dingin dan tanpa ekspresi, sehingga sulit ditebak, ternyata merasakan tekanan besar di setiap awal musim. Di balik raut wajahnya yang sangat tenang, ada kecemasan terkait performa serta keandalan mesin yang dia kembangkan bersama tim. Setiap awal musim, keresahan itu memuncak dalam tes pramusim pertama, yang musim ini akan berlangsung di Sepang, Malaysia, 6-8 Februari. Sebelum tes itu, motor akan dites oleh para pebalap penguji dalam tes shakedown pada 1-3 Februari.
Baca juga: Terjawab, Misteri Senyum Pecco
Awal musim selalu menjadi momen tersulit. Kami akan menerima seluruh komponen, merangkai motor, ada sangat banyak motor di trek balapan. Itu akan menjadi masalah yang sangat kompleks.
”Awal musim selalu menjadi momen tersulit. Kami akan menerima seluruh komponen, merangkai motor, ada sangat banyak motor di trek balapan. Itu akan menjadi masalah yang sangat kompleks. Kami tahu apa yang kami lakukan, kami tahu pengembangan lebih lanjut pada motor kami, tetapi kami tidak tahu apa yang dilakukan oleh para pesaing kami di rumah mereka,” ujar Dall’Igna dalam peluncuran tim balap Ducati di Madonna di Campiglio, Trentino, Senin (22/1/2024).
”Itu selalu menjadi momen penuh ketegangan, adrenalin meroket. Kami meninggalkan sesi tes pertama kami dengan ketegangan tinggi, adrenalin tinggi, dan merasa cemas karena dalam hari pertama tes Anda akan mendengar raungan semua motor bersamaan, dan adrenalin meningkat,” lanjutnya.
Baca juga: Persaingan Marquez Bersaudara Dimulai
Untuk persaingan MotoGP 2024, Dall’Igna dan tim Ducati memiliki modal awal yang cukup menenangkan, yaitu mesin yang membuat pebalap andalan mereka, Francesco Bagnaia, tersenyum. Juara MotoGP 2022 dan 2023 itu menilai performa mesin Desmosedici GP24 memiliki tenaga yang lebih baik dari GP23 tanpa kehilangan kemudahan pengendalian. Kondisi itu membuat Dall’Igna sedikit tenang, tetapi tidak sepenuhnya, karena kelebihan dan kekurangan motor baru akan diketahui lebih detail dalam tes pramusim di Sepang dan Qatar.
”Kami sangat senang dengan apa yang kami lakukan, kami menggunakan fairing yang sangat berbeda dengan yang kami pakai selama ini. Dan, dalam hal ini kami merasa apa yang kami lakukan indah, yang kami lakukan terlihat mudah tetapi tidak. Karena di Sepang, para pebalap kami akan menilai apa yang kami kerjakan pada mesin, sasis, dan motor, semuanya,” ungkap Dall’Igna.
Pengembangan motor Ducati Desmosedici GP24, menurut Dall’Igna, fokus pada peningkatan detail-detail mesin dan aerodinamika. Penentuan arah pengembangan itu sangat rumit karena tim perlu menganalisis masukan dari delapan pebalap yang memacu Desmosedici GP. Data yang berlimpah itu memang kompleks, tetapi membuat analisis menjadi lebih detail, sehingga keputusan bisa diambil dengan lebih presisi. Arah pengembangan itu menunjukan hasil positif dalam tes di Valencia pada November lalu.
Baca juga: Ducati Bersiap Kehilangan Pebalap Top
”Tes di Valencia sangat istimewa, setelah meraih gelar juara dunia 2023 yang spesial, sangat sulit melakukan tes. Jadi, kami fokus pada detail mesin untuk waktu yang sangat lama, karena pada akhirnya mesin adalah bagian dari motor yang akan disegel sepanjang musim, Anda tidak bisa memodifikasi mesin begitu Anda telah mengonfirmasi versi mesin,” tuturnya.
”Oleh karena itu, pengendalian mesin harus bagus, tenaga yang dikeluarkan harus bagus, dan juga keandalan harus mulus, harus sempurna. Para pebalap kami perlu bekerja dengan sempurna di sepanjang kejuaraan dengan delapan mesin yang mereka miliki,” katanya.
Arah pengembangan GP24 yang dilakukan oleh Dall'Igna dan timnya mendapat respons positif dari Bagnaia. Pebalap berjuluk ”Pecco” itu pun tersenyum di akhir tes di Valencia. Ini kontras dengan tes musim 2022 ketika Pecco merasa motor baru kurang mudah dikendalikan sehingga dia meminta Ducati menggabungkan mesin 2021 dengan mesin 2022, yang kemudian memunculkan istilah motor hibrida.
Musim itu, Pecco menggunakan mesin 2021 dengan sebagian komponen pengembangan dari mesin 2022. Pecco juara MotoGP untuk pertama kali pada musim 2022 setelah tertinggal 91 poin dari pemuncak klasemen, yaitu pebalap Yamaha, Fabio Quartararo.
Namun, di awal musim 2024 ini, pengembangan mesin Ducati terlihat mulus. Pecco dan rekan setimnya, Enea Bastianini, pun memberi masukan positif seusai tes di Valencia.
Baca juga: Paolo Ciabatti Yakin Marc Marquez Masuk Persaingan Juara
”Komentar Pecco adalah tentang mesin, dan dia sangat senang dengan itu. Dalam beberapa tahun terakhir ini kami berkembang sangat besar dalam hal tenaga. Dalam tahun-tahun sebelumnya, sangat sulit untuk meningkatkan performa mesin. Tetapi, tahun ini, menurut saya, kami bisa melakukan langkah maju yang sangat penting dari sudut pandang itu, sudut pandang mesin,” ujar Dall’Igna.
"Dan, Pecco menyadari itu. Itu sangat jelas. Dan, pada saat yang sama pengendalian mesin masih sama dengan motor sebelumnya, dan itu tidak bisa dianggap remeh. Pada akhirnya, di akhir tes, Pecco luar biasa senang dengan motor dan mesin," ungkap Dall'Igna.
Keberhasilan pengembangan mesin Ducati selama ini memang dimotori oleh Dall’Igna, tetapi dia bisa melakukan itu berkat kerja tim yang solid. Ducati memiliki insinyur-insinyur yang inovatif dalam pengembangan mesin, elektronik, sasis, suspensi, serta aerodinamika.
”Kami di sini keluarga, semua orang bekerja di sini dan semua orang berhak menerima pujian. Di rumah kami di Borgo Panigale, sangat banyak orang melakukan usaha sangat besar untuk memberi para pebalap kami motor dengan performa bagus dan andal. Oleh karena itu, setiap kali ada kesempatan, setiap kali saya bisa, saya mengucapkan selamat ke semua orang yang bekerja dengan saya dan Ducati,” kata Dall’Igna.
Baca juga: Marquez Merasa seperti Anak Kecil
Bekal motor baru yang sangat menjanjikan itu membuat Pecco dan Bastianini sangat termotivasi untuk mengawali persaingan MotoGP musim 2024. Pecco akan menghadapi tantangan berat untuk meraih gelar ketiga beruntun juara MotoGP.
”Saya sangat senang untuk mengawali musim keempat saya bersama tim Ducati Lenovo. Tes terakhir di Valencia menghasilkan masukan positif, memberi kami fondasi solid untuk kerja pengembangan pada musim yang akan datang,” ujar Pecco.
”Saya sangat bersemangat untuk kembali ke trek dan melanjutkan dari bagian terakhir yang kami tinggalkan. Ini pasti akan menjadi musim yang penuh tantangan, namun kami siap menghadapi itu dengan tekad seperti biasa. Sebagai tim yang kompak, kami akan memberikan yang terbaik untuk mengincar gelar juara sekali lagi,” ungkap Pecco.
Potensi persaingan juara MotoGP 2024 akan sangat ketat. Selain melawan Jorge Martin, Pecco akan mendapat tantangan dari Marc Marquez yang bergabung dengan Gresini Racing-Ducati serta rekan setimnya, Bastianini. Musim lalu, Bastianini tidak bisa masuk dalam persaingan juara karena mengalami cedera beruntun sehingga absen dalam banyak balapan. Di awal musim ini, pebalap berjuluk ”Bestia” itu sudah sangat bugar dan bertekad melakukan penebusan.
”Tahun 2023 adalah tahun yang penuh tantangan, dan saya berharap bisa menebus diri saya di musim mendatang. Kami memiliki tahun 2024 yang menarik. Meskipun hanya berpartisipasi dalam beberapa seri tahun lalu, saya telah mendapatkan pelajaran berharga yang akan saya bawa ke dalam musim baru. Saya memiliki kepercayaan diri yang besar pada tim saya, dan saya tahu kami memiliki semua potensi untuk melakukan itu dengan baik. Saya tidak sabar untuk segera berada di trek dan memulai musim baru,” tutur Bastianini.