Anthony hanya maju selangkah di India Terbuka dibandingkan Malaysia Terbuka. Dia kalah pada perempat final di India.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NEW DELHI, JUMAT — Anthony Sinisuka Ginting menilai bahwa performanya meningkat pada dua turnamen di awal 2024. Namun, penampilan itu belum cukup membawanya pada babak-babak akhir turnamen.
Setelah tersingkir pada babak kedua Malaysia Terbuka BWF World Tour Super 1000, 9-14 Januari, Anthony maju selangkah ketika tampil di India Terbuka Super 750 yang satu level di bawah Malaysia Terbuka. Dia mencapai perempat final tetapi kalah dari pemain Hong Kong non-unggulan, Lee Cheuk Yiu. Anthony kalah dengan skor 17-21, 21-18, 13-21 di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Jumat (19/1/2024).
Meski hasil tersebut lebih baik dari Malaysia Terbuka, pencapaian Anthony pada dua turnamen di awal 2024 ini menurun dibandingkan ajang yang sama pada 2023. Saat itu, Anthony mengawali penampilan di Malaysia Terbuka dengan mencapai perempat final, lalu bertahan hingga semifinal di India Terbuka.
Pada dua babak awal di India Terbuka kali ini, Anthony sebenarnya sudah mendapat cara untuk menang atas pemain yang mengalahkannya pada beberapa pertemuan terakhir. Mereka adalah dua pemain Jepang, yaitu Kanta Tsuneyama di babak pertama dan Kenta Nishimoto di babak kedua.
Namun, tunggal putra Indonesia ranking keempat dunia itu justru kalah dari pemain yang bisa dia kalahkan dengan cukup mudah pada pertemuan sebelumnya. Dari dua kemenangan dan dua kekalahan melawan Lee, Anthony menang pada persaingan terakhir yang terjadi di babak pertama Indonesia Masters 2023 dengan skor 21-10, 21-12.
Dengan tipe permainan yang sama, yaitu menyerang, Anthony dan Lee bergantian mengontrol jalannya pertandingan pada dua gim pertama. Maka, penentuan pemenang pun terjadi pada gim ketiga.
Hingga interval, dengan skor 11-10 untuk keunggulan Lee, kedua pemain tetap memperlihatkan kemampuan mereka yang berimbang. Setelah itu, Anthony tertinggal karena Lee bermain lebih sabar, menanti kesempatan untuk meraih poin.
Dalam posisi seperti itu, Anthony kesulitan untuk mengembangkan permainan cepat hingga banyak melakukan kesalahan. Sejak interval, Anthony hanya bisa menambah tiga angka.
Dari dua turnamen, performa saya meningkat terus. Semoga di Indonesia Masters, pola permainan saya bisa lebih baik lagi.
”Dari dua turnamen, performa saya meningkat terus. Semoga di Indonesia Masters, pola permainan saya bisa lebih baik lagi,” ujarnya. Indonesia Masters, seperti disebutkan Anthony, adalah turnamen berlevel Super 500. Ajang tersebut akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 23-28 Januari.
Anthony perlu mewujudkan targetnya untuk meningkatkan performa di Indonesia Masters dan kejuaraan lain karena dia tak pernah mencapai babak-babak akhir sejak tampil pada semifinal Hong Kong Terbuka Super 500 pada September 2023. Apalagi, berdasarkan posisi dalam ranking BWF saat ini, Anthony dan Jonatan Christie memiliki peluang besar mewakili Indonesia pada Olimpiade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus.
Jika level permainannya tak meningkat, kedua tunggal putra Indonesia itu akan kesulitan bersaing dengan pemain top lainnya, seperti Viktor Axelsen, Shi Yu Qi, Li Shi Feng, atau Kodai Naraoka yang akan menjadi lawan Lee pada semifinal India Terbuka.
Selain Anthony, Indonesia hanya memiliki satu wakil lain pada perempat final India Terbuka, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Setelah mengalahkan Rasmus Kjaer/Frederik Soegaard (Denmark) 21-15, 13-21, 21-17, mereka berhadapan dengan juara dunia asal Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, pada perempat final, Jumat tengah malam waktu Indonesia. Fajar/Rian tertinggal 3-4 dalam statistik pertemuan dan kalah tiga gim pada dua pertemuan terakhir.
Perempat final ganda putra menjadi persaingan tujuh unggulan kecuali ganda putra nomor satu dunia yang menjadi unggulan teratas, yaitu Liang Wei Keing/Wang Chang (China). Mereka disingkirkan Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand) pada babak kedua, 10-21, 21-18, 17-21.