Anthony akhirnya mengalahkan Kanta Tsuneyama. Pemain Jepang itu tiga kali mengalahkannya dari empat pertemuan pada 2023.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW DELHI, RABU — Selain Viktor Axelsen, ada pemain lain yang sulit dikalahkan Anthony Sinisuka Ginting dan unggul dalam statistik pertemuan dengan tunggal putra terbaik Indonesia tersebut, yaitu Kanta Tsuneyama. Setelah selalu kalah dalam dua pertemuan terakhir, Anthony akhirnya bisa mengalahkan pemain Jepang itu.
Momentum tersebut terjadi pada babak pertama turnamen India Terbuka BWF World Tour Super 750 di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Rabu (17/1/2024). Kekalahan Anthony dari tunggal putra peringkat ke-15 dunia tersebut hampir bertambah panjang setelah dia kehilangan gim pertama, lalu tertinggal 11-17 pada gim kedua.
Pada gim ketiga, selisih keunggulan Anthony 19-12 diperkecil Tsuneyama menjadi 19-17. Anthony, lalu, menghentikan laju penambahan angka lawannya hingga menang dengan skor 16-21, 23-21, 21-17 setelah bertanding selama satu jam 24 menit.
Sebelum bertemu di New Delhi, Anthony tertinggal 3-5 dari Tsuneyama. Dari empat pertemuan pada 2023, tunggal putra Indonesia peringkat keempat dunia itu kalah tiga kali, termasuk pada dua pertemuan terakhir yang terjadi pada babak pertama Jepang dan China Terbuka.
Seandainya Anthony tak berusaha bersabar memperkecil ketertinggalan pada gim kedua, kekalahan beruntunnya pada babak pertama dari Tsuneyama bertambah panjang. Selain itu, wakil Indonesia yang melaju ke babak kedua pun bisa berkurang setelah dua ganda campuran dan satu ganda putra tersingkir. Mereka yang kalah pada babak pertama adalah Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
”Saya tidak menyerah untuk mencari terus strategi guna mendapatkan poin sekaligus meredam kelebihan Tsuneyama. Selain itu, saya cukup senang karena saat tertinggal poin di gim kedua, saya masih bisa fokus dan akhirnya keluar dari tekanan,” tutur Anthony bercerita tentang kunci kemenangannya.
Kemenangan atas Tsuneyama bisa menambah kepercayaan Anthony untuk mendapat hasil lebih baik dibandingkan dengan ketika tersingkir pada babak kedua Malaysia Terbuka Super 1000, pekan lalu. Namun, dia harus tetap waspada karena akan berhadapan dengan pemain yang juga menyulitkannya, antara Kenta Nishimoto atau Lu Guangzu. Mereka menjalani babak pertama pada Rabu tengah malam waktu Indonesia.
Baik Nishimoto maupun Lu memiliki keuntungan karena menang pada pertemuan terakhir dengan Anthony. Nishimoto mengalahkan Anthony pada semifinal Hong Kong Terbuka, September 2023, adapun Lu baru saja menang pada babak kedua Malaysia Terbuka. Hasil itu menjadi kemenangan pertama pemain China tersebut atas Anthony setelah selalu kalah pada lima pertemuan.
Saya tidak menyerah untuk mencari terus strategi guna mendapatkan poin sekaligus meredam kelebihan Tsuneyama.
Kekalahan Anthony pada pertemuan terakhir dengan lawan atau calon lawannya menunjukkan makin banyak pemain yang bisa mengatasi permainannya. Apalagi, persaingan pada masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024 semakin ketat.
Jonatan Christie juga akan menghadapi lawan tak kalah sulit. Setelah menang atas Ng Ka Long Angus (Hong Kong) 21-13, 21-7, Jonatan akan melawan Lee Zii Jia (Malaysia). Walapun tak berstatus unggulan, Lee tetap menjadi pemain yang tak akan mudah dikalahkan, apalagi Jonatan selalu kalah pada empat pertemuan terakhir dari total delapan pertemuan.
Belajar dari hasil buruk di Malaysia Terbuka, yaitu kalah dari Kidambi Srikanth pada babak pertama, Jonatan bermain lebih tenang ketika melawan Ng hingga bisa mengontrol permainan. Sikap itu pula yang harus dibawanya untuk melawan Lee, pada Kamis.
Ketika Jonatan bisa memperbaiki hasil Malaysia Terbuka, setidaknya untuk selangkah lebih baik, performa ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, tak juga berubah. Mereka bermain tanpa greget saat berhadapan dengan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) dan kalah 21-14, 11-21, 11-21 meski selalu menang pada tiga pertemuan sebelumnya.
Performa buruk ini terjadi ketika tiga ganda campuran Indonesia bersaing ketat untuk lolos ke Paris 2024. Rinov/Pitha harus bersaing dengan Dejan/Gloria dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati untuk satu tiket, jumlah yang paling mungkin didapat ganda campuran Indonesia. Berdasarkan ranking kualifikasi Olimpiade, Rinov/Pitha unggul atas dua rekannya dengan menempati peringkat ke-15, tetapi mereka kalah dari Dejan/Gloria pada peringkat dunia.
”Selama masih diberi kesempatan, saya dan Rinov akan mencoba maksimal apa pun kondisinya dan bagaimanapun caranya. Kami akan coba lagi di turnamen berikutnya,” komentar Pitha.