Anthony Sinsuka Ginting kalah pada babak kedua Malaysia Terbuka. Indonesia pun kehabisan wakil di nomor tunggal putra.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, KAMIS — Tingkat akurasi yang buruk membuat tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kalah untuk pertama kalinya dari enam pertemuan dengan Lu Guang Zu (China). Anthony mengawali musim kompetisi 2024 dengan tersingkir pada babak kedua turnamen Malaysia Terbuka BWF World Tour Super 1000.
Momen itu terjadi di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Kamis (11/1/2024). Anthony, sebagai satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia pada babak kedua, berhadapan dengan Lu untuk keenam kalinya setelah selalu menang dalam lima pertemuan sebelumnya.
Hasil yang didapat kali ini berbeda. Tunggal putra nomor satu Indonesia itu kalah dengan skor 21-23, 23-25.
Indonesia pun tak punya lagi wakil tunggal putra pada turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut setelah pemain lainnya, Jonatan Christie, tersingkir pada babak pertama. Jonatan kalah dari pemain India, Kidambi Srikanth.
Beberapa jam sebelum kekalahan Anthony, dua ganda campuran ”Merah Putih” juga tersisih pada babak kedua, yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Seperti tunggal putra, persaingan nomor tersebut tak akan diikuti pemain Indonesia sejak perempat final.
Persaingan Anthony dan Lu berlangsung menarik hingga laga tersebut berdurasi 1 jam 7 menit meski hanya berlangsung dua gim. Selisih skor hanya terpaut satu hingga dua poin pada hampir separuh jalannya pertandingan.
Anthony selalu unggul sejak awal hingga pertengahan setiap gim, tetapi dia tak dapat mempertahankannya menjadi kemenangan. Faktor utama kekalahan Anthony adalah akurasi pukulan yang lemah.
Pada gim pertama, setidaknya dia ”memberi” 10 poin bagi lawan melalui kesalahan dan 14 poin pada gim kedua. Jika dijabarkan lebih rinci, kesalahan tersebut tergolong unforced error. Ini adalah jenis kesalahan yang disebabkan blunder dari atlet alih-alih karena upaya lawan untuk mendapat poin.
Kecerobohan Anthony di antaranya terlihat pada poin-poin akhir gim pertama ketika kok dari pukulannya jatuh di luar lapangan. Padahal, pemain ranking keempat dunia tersebut mendapat game point 20-19.
Ketika mendapat game point dengan skor yang sama pada gim kedua, Anthony kembali gagal memanfaatkannya saat gagal melakukan pukulan net silang. Pukulan-pukulan yang diarahkan ke sudut lapangan juga berbuah angka bagi lawan. Padahal, di seberang net, Lu juga sering membuat unforced error.
Saya sudah mencoba sebaik mungkin, tetapi kendalanya banyak melakukan kesalahan, apalagi di poin-poin krusial.
”Pertandingan hari ini cukup ketat dari awal sampai selesai di gim kedua. Kami berkejaran poin sejak awal. Saya sudah mencoba sebaik mungkin, tetapi kendalanya banyak melakukan kesalahan, apalagi di poin-poin krusial,” ujar Anthony.
Pada ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak bisa menyelesaikan pertandingan saat melawan He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China) karena cedera pinggang yang dialami Ahsan. Mereka mengundurkan diri pada skor 17-21, 7-15.
Rangkaian kekalahan skuad Indonesia akhirnya sedikit terobati dengan kemenangan Gregoria Mariska Tunjung atas Goh Jin Wei (Malaysia). Gregoria mengalahkan rekan seangkatan sejak persaingan di kategori yunior itu dengan skor 21-15, 24-22 dan akan berhadapan dengan Chen Yu Fei (China) pada perempat final.
”Bersyukur bisa memenangi pertandingan hari ini. Tadi, gim kedua hampir lepas, tetapi saya masih bisa bertahan menghadapi tekanan itu. Jadi, cukup senang. Selain itu, saya juga senang bisa lolos ke perempat final di turnamen pertama ini,” kata Gregoria.
Harapan menambah perempat finalis tinggal tersisa pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang akan melawan Lee Fang Chih/Lee Fang Jen (Taiwan) pada Kamis malam.