Prestasi bulu tangkis ganda campuran Indonesia makin terpuruk. Dalam dua turnamen BWF, tiada yang melewati babak kedua.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW DELHI, KAMIS —Mendekati akhir kualifikasi Olimpiade Paris 2024, ganda campuran Indonesia semakin tertinggal dari negara lain. Dalam dua turnamen BWF World Tour yang berlangsung pada awal 2024, tak ada satu pun yang bisa melewati babak kedua.
Pasangan Indonesia terakhir yang tampil pada pekan ini adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Mereka kalah pada babak kedua India Terbuka BWF World Tour Super 750 di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Kamis (18/1/2024), dari Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan). Rehan/Lisa kalah dengan skor 21-10, 10-21, 16-21.
Rehan/Lisa sebenarnya memiliki sedikit keuntungan karena mendapat kemenangan walkover pada babak pertama atas unggulan kedelapan, Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong). Namun, kondisi bugar karena tak memainkan babak pertama tidak dapat dimanfaatkan maksimal. Setelah bisa mengontrol gim pertama atas Ye/Lee, Rehan/Lisa berbalik tertekan pada dua gim berikutnya.
Lisa menuturkan, mereka sulit keluar dari tekanan karena terpaku pada pola permainan yang sama sejak awal hingga akhir. ”Sulit sekali untuk mengubah. Tidak ada alasan karena ini pertandingan pertama di sini, kami seharusnya sudah siap dengan kondisi apa pun. Ke depannya, kami harus lebih pintar dalam menerapkan pola permainan,” tutur Lisa.
Sebelum tampil di India Terbuka, Rehan/Lisa juga tersisih pada babak kedua Malaysia Terbuka Super 1000. Saat itu, mereka berhadapan dengan lawan yang memang lebih berat, yaitu ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Hasil yang diperoleh Rehan/Lisa dari Malaysia dan India ini sama seperti yang diperoleh pada 2023.
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja tersisih pada babak pertama India Terbuka setelah babak kedua Malaysia Terbuka. Kekalahan dalam dua ajang itu dialami dari ganda campuran elite dunia, yaitu dari Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) di India dan juara dunia, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan) di Malaysia Terbuka.
Pasangan lain, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, bahkan, selalu kalah pada babak pertama di awal 2024 ini. Mereka hanya bisa memenangi satu gim, yaitu saat kalah dari Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) 21-14, 11-21, 11-21 pada babak pertama India Terbuka.
Selain kalah kelas dari empat ganda campuran terbaik dunia, yaitu Zheng/Huang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Seo/Chae, dan Feng/Huang, ganda campuran Indonesia mulai tertinggal dari pasangan lain, di antaranya dari Malaysia, Thailand, Hong Kong, Taiwan, dan Denmark. Pada umumnya, Rinov dan kawan-kawan memiliki masalah serupa, yaitu tak bisa beradaptasi dengan cepat ketika lawan mengubah pola main.
Rangkaian hasil buruk ini didapat ketika periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 semakin mendekati akhir, yaitu pada 28 April 2024. Indonesia akan semakin sulit memenuhi syarat untuk mendapat dua wakil ganda campuran di Paris 2024, yaitu menempatkan dua pasangan pada ranking 30 April 2024. Sementara untuk mendapatkan satu tiket, setidaknya harus ada pemain yang menempati posisi 13 besar dunia.
Berdasarkan ranking kualifikasi Olimpiade, yang terakhir dikeluarkan BWF pada 16 Januari, posisi terbaik yang ditempati ganda campuran Indonesia adalah urutan ke-15 milik Rinov/Pitha. Sementara Dejan/Gloria berada di posisi ke-18 dan Rehan/Lisa ke-24.
Selain tanpa ganda campuran, Indonesia pun kehilangan wakil tunggal putri di India Terbuka. Gregoria Mariska Tunjung, yang mencapai perempat final Malaysia Terbuka, kalah dari Yeo Jia Min (Malaysia) pada babak kedua di India dengan skor 23-25, 14-21.
Yeo, yang memiliki peringkat ke-20 dunia, berada pada performa terbaik pada awal 2024. Dia menembus perempat final Malaysia Terbuka dengan mengalahkan pemain China ranking kedelapan, Han Yue, sebelum kalah tiga gim dari tunggal putri terbaik dunia, An Se-young. Yeo dan An akan bertemu kembali pada perempat final India Terbuka, Jumat.
Hari ini, saya merasa tidak berada di level permainan saya. Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diperbaiki agar saya bisa lebih konsisten di setiap turnamen.
”Hari ini, saya merasa tidak berada di level permainan saya. Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diperbaiki agar saya bisa lebih konsisten di setiap turnamen,” komentar Gregoria.
Lima kali kalah
Tunggal putra Jonatan Christie juga tak dapat melangkah lebih jauh seperti ketika menembus semifinal India Terbuka 2023. Jonatan kalah dari Lee Zii Jia (Malaysia) 15-21, 13-21. Ini menjadi lima kekalahan beruntun Jonatan dari juara All England 2021 tersebut.
Setelah selalu menang pada empat pertemuan pertama, Jonatan selalu kalah dari Lee. Empat kekalahan, bahkan, dialami dalam pertandingan dua gim. Kemenangan terakhir tunggal putra Indonesia ranking kelima dunia atas Lee didapat pada babak kedua Singapura Terbuka 2019.
”Sebenarnya dari awal coba buat semaksimal mungkin untuk tidak mudah dimatikan atau tidak banyak mati sendiri. Tetapi, saat pertengahan gim pertama, smes lawan berhasil menembus pertahanan saya dan itu merusak strategi yang sudah direncanakan. Saya beberapa kali mengubah pola, tetapi tidak berjalan,” komentar Jonatan.
Kemenangan pertama bagi skuad Indonesia dari lima wakil yang tampil pada babak kedua didapat Anthony Sinisuka Ginting. Dia menang atas Kenta Nishimoto (Jepang) 21-8, 21-17 dan akan berhadapan dengan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) pada perempat final.
Sementara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjalani babak kedua pada Kamis tengah malam waktu Indonesia melawan pasangan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Soegaard. Fajar/Rian menjadi ganda putra Indonesia tersisa setelah dua lainnya tersingkir pada babak pertama. Mereka adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.