Sengatan Efektif Yakob Sayuri Bawa Harapan bagi Tim ”Garuda”
Meski tidak mencetak gol, Yakob Sayuri adalah kunci Indonesia mengancam Irak. Performa Yakob menghadirkan harapan.
Yakob Sayuri, gelandang sayap yang juga kapten PSM Makassar, membuktikan diri sebagai senjata rahasia milik tim nasional Indonesia di Piala Asia 2023. Mendapat tugas untuk mengisi posisi penyerang sayap kanan dalam formasi 3-4-3, sejatinya Pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengembalikan posisi murni pemain kelahiran Kepulauan Yapen, Papua, itu.
Setelah selama satu tahun mengemban tugas baru sebagai bek sayap kanan bersama Pelatih PSM Bernardo Tavares, Yakob terlihat tidak canggung memainkan posisi lamanya di pentas Asia. Setiap bola berada di kaki Yakob, itu menghadirkan asa bagi skuad ”Garuda” untuk mengancam pertahanan Irak pada pertandingan penyisihan Grup D, Senin (15/1/2024), di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar.
Improvisasi dalam melakukan skill individu menjadi kelebihan Yakob untuk memenangi situasi satu lawan satu dengan bek sayap kiri Irak, Merchas Salih.
Permainan Yakob baru terlihat setelah memasuki menit ke-25. Sebelum itu, ia belum mampu masuk ke sepertiga zona pertahanan Irak akibat kurangnya dukungan dari bek sayap kanan Asnawi Mangkualam. Keputusan Asnawi untuk bermain lebih ke dalam tidak lepas pula dari serangan Irak yang selalu diawali dari sisi kanan pertahanan Indonesia.
Namun, ketika Yakob mendapat dukungan untuk melakukan serangan, ia tidak kesulitan untuk mengkreasikan peluang untuk Indonesia. Improvisasi dalam melakukan skill individu menjadi kelebihan Yakob untuk memenangi situasi satu lawan satu dengan bek sayap kiri Irak, Merchas Salih.
Peluang pertama diciptakan Yakob pada menit ke-25. Ia sempat sekali melewati Merchas dan unggul kecepatan lari dengan pemain Irak lainnya. Setelah itu, Yakob memberikan operan kepada penyerang Rafael Struick. Namun, peluang itu gagal berbuah tembakan mengarah ke gawang, sebab Rafael telat mengambil keputusan sehingga ruang tembaknya cepat ditutup oleh bek Irak.
Melihat kondisi itu, Shin sempat menggaruk-garuk rambutnya. Ia terlihat kecewa kerja keras Yakob gagal diakhiri dengan baik oleh Rafael, pemain didikan klub Belanda, ADO Den Haag.
Baca juga: ”Parade” Kesalahan Gagalkan Indonesia Kejutkan Irak
Adapun pada peluang kedua yang dikreasikan Yakob berbuah gol penyama kedudukan Indonesia melalui sepakan Marselino Ferdinan pada menit ke-37. Proses serangan itu melibatkan enam pemain Indonesia. Bola diawali dari Jordi Amat yang mengoper kepada Rizky Ridho, lalu Ridho menciptakan operan progresif kepada Ivar Jenner.
Untuk menghindari pressing pemain Irak, Ivar memberikan bola kepada Asnawi. Selanjutnya, bola itu diberikan Asnawi kepada Yakob. Hanya butuh satu sentuhan, Yakob mengoper kepada Ivar yang kemudian mengembalikan bola itu setelah melihat Yakob lolos dari kawalan pemain Irak.
Dengan cekatan, Yakob menempatkan bola di antara dua kaki Merchas untuk menghadirkan ruang bagi dirinya di dalam kotak penalti. Ketika dua bek tengah Irak terpancing pergerakan Rafael di kotak penalti, Yakob dengan cermat melihat gerakan Marselino yang berdiri bebas di sisi kanan pertahanan Irak. Bola itu pun diumpan kepada Marselino. Gol!
Baca juga: Dukungan Paripurna Diaspora untuk ”Garuda”
Pendukung Indonesia di Stadion Ahmad bin Ali bergemuruh. Begitu pun dengan jutaan pendukung Garuda di Tanah Air. Setelah melakukan selebrasi dengan pemain lainnya, Marselino berterima kasih kepada Yakob atas asis briliannya. Mereka berpelukan sebelum kembali ke zona pertahanan Indonesia untuk memulai kembali laga.
Itu bisa dilihat dari grafis proses gol Indonesia ini. Bagaimana peran penting Yakob untuk membuka ruang untuk dirinya sendiri sekaligus membantu rekan setimnya untuk mengalirkan bola progresif ke sepertiga akhir pertahanan lawan.
Perubahan babak kedua
Shin membaca Asnawi sebagai titik lemah Indonesia, lalu memasukkan Witan Sulaeman pada awal babak kedua. Kehadiran Witan membuat Yakob mengisi tempat Asnawi sebagai bek sayap kanan. Sayangnya, perubahan taktik itu tidak berjalan maksimal.
Kehadiran Witan tidak mampu memberikan sengatan kejutan kepada lini belakang Irak. Dengan dominan menguasai bola melalui kaki kiri, pergerakan Witan untuk cutting inside lebih mudah dibaca bek-bek Irak.
Baca juga: Asnawi dan Capaian Terelite Pemain Indonesia
Di sisi lain, Yakob juga kian terbatas untuk melakukan penetrasi. Selain menghadapi lebih banyak pemain yang harus dilewati, Yakob juga perlu berhitung dengan baik karena dirinya juga membantu pertahanan.
Di babak pertama, jika kehilangan bola, Yakob masih ditutup oleh Asnawi di belakangnya. Akan tetapi, pada babak kedua, ia adalah pemain sayap terakhir di zona belakang Indonesia.
Berdasarkan heatmap yang dihimpun dari Sofascore, pergerakan Yakob amat dominan di sepertiga tengah sisi kanan Indonesia. Selain itu, ia juga memiliki pergerakan yang cukup konsisten di depan kotak penalti Irak. Hal itu menunjukkan Yakob telah menjalankan peran yang besar untuk membantu pertahanan dan penyerang Indonesia di sisi kanan.
Untuk laga kedua dan ketiga, Shin perlu lebih cermat untuk memaksimalkan peran menyerang Yakob. Shin bisa mencoba Yakob berduet dengan Sandy Walsh di sisi kanan. Sandy yang bermain sebagai bek sayap kanan punya insting yang baik untuk membantu serangan. Jika kolaborasi keduanya berjalan baik, permainan menyerang Indonesia akan jauh lebih seimbang di kedua sayap.
Pasalnya, di sisi kiri sudah ada kombinasi Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan yang sudah tampil padu. Andai Arhan digantikan oleh Shayne Pattynama, itu pun bakal menghadirkan kekuatan lebih berbahaya lagi dari sayap kiri Garuda ketika menghadapi Vietnam, Jumat (19/1/2024), di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha.