Kesuksesan Real Madrid menjuarai Piala Super Spanyol menjadi semacam ultimatum bagi para pesaingnya di kancah domestik.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
RIYADH, SENIN — Real Madrid meraih trofi pertamanya pada musim ini setelah mengalahkan rival abadi, Barcelona, 4-1, dalam laga final Piala Super Spanyol di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Senin (15/1/2024) dini hari. Capaian itu mempertegas kekuatan Real sekaligus memberikan energi dan motivasi berlipat untuk menguasai sepak bola Spanyol pada musim ini.
Laga final itu, yang diprediksi akan berlangsung sengit dan ketat, ternyata berlangsung sebaliknya. Barca yang tampil di final berkat menjuarai Liga Spanyol musim lalu dibuat remuk oleh pemain sayap Real yang tampil gemilang, Vinicius Junior. Ia ”menggila” dengan mencetak trigol. Satu gol Real lainnya disumbangkan Rodrygo. Adapun gol balasan Barca dilesakkan penyerang gaek, Robert Lewandowski.
Dengan kecepatan dan kemampuan menggiring bola, Vinicius sulit dihentikan barisan belakang Barca yang menerapkan pola pertahanan tinggi dalam skema 4-2-3-1. Ronald Araujo, bek kanan Barca yang diperintahkan Pelatih Xavi Hernandez mengawal Vinicius, tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Vinicius, pemain asal Brasil, kerap melewati penjagaan Araujo dan membahayakan gawang Barca.
Kapten Real, Nacho Fernandez, menyampaikan, jalan timnya merebut gelar juara Piala Super Spanyol dari Barca sangat berat. Sebelum melaju ke final, Real lebih dulu mendapat ujian hebat dari rival sekota, Atletico Madrid, di semifinal. Laga antara Real dan Atletico berlangsung ketat hingga babak perpanjangan waktu.
Maka, keberhasilan menjuarai Piala Super Spanyol untuk ke-13 kalinya setelah mengalahkan dua rival berat itu menambah rasa percaya diri Real untuk meraih kejayaan domestik pada akhir musim nanti.
”Kami penuh percaya diri. Kami menjalani musim hebat. Sangat baik bagi kami untuk menjaga momentum ini. Ke depan, kami bahkan bisa menjadi lebih baik,” ucap Nacho, dikutip dari laman resmi Real.
Di Liga Spanyol, Real saat ini berada di peringkat kedua, terpaut hanya satu poin dari Girona yang memimpin klasemen sementara dengan koleksi 49 poin. Akan tetapi, Real punya tabungan satu laga lebih banyak ketimbqng Girona. Bila mampu mengalahkan Almeria, Real akan kembali memimpin liga.
Kuncinya adalah suasana. Semua orang mampu menciptakan ketenangan dan motivasi.
Sejauh ini, Real belum terkalahkan dalam 21 laga terakhir di semua ajang. Hal ini menunjukkan tim asuhan Carlo Ancelotti itu semakin solid dan menyatu. Selain itu, kedalaman skuad Real cukup mumpuni.
Mereka tidak tergoyahkan meskipun sejumlah pemain, seperti Thibaut Courtois, Eder Militao, dan David Alaba, sedang cedera. Pengganti mereka memiliki kualitas setara.
Selain itu, beberapa pemain Real, seperti Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni, mampu bermain di sejumlah posisi. Hal itu menambah kedalaman dan ragam pilihan untuk Ancelotti.
Bekal berharga
Ancelotti pun mengakui, atmosfer di dalam timnya saat ini tengah positif. Semua pemain saling mengisi dan memahami satu sama lainnya. Kondisi itu menjadi bekal berharga Real untuk mengarungi sisa musim.
Selain Liga Spanyol, Real masih berpeluang meraih gelar di Liga Champions Eropa dan Piala Raja Spanyol. Tantangan berat kembali harus dihadapi Real di Piala Raja Spanyol dengan melawan Atletico di babak 16 besar.
”Kuncinya adalah suasana. Semua orang mampu menciptakan ketenangan dan motivasi. Setiap orang mempunyai peran masing-masing. Kita harus pintar ketika ancaman datang,” kata Ancelotti.