Indonesia tidak gentar menghadapi Irak, pada laga pembuka Piala Asia 2023. Tim ”Garuda” berjanji tak lagi kalah.
Oleh
m ikhsan mahar dari Doha, Qatar
·4 menit baca
DOHA, KOMPAS — Pelatih Indonesia Shin Tae-yong memperingatkan Irak bahwa timnya akan menghadirkan performa yang berbeda, Senin (15/1/2024) pukul 21.30 WIB, di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Qatar, dibandingkan dengan pertemuan kedua tim di Basra, Irak, November lalu. Bukannya sesumbar, Shin menegaskan, persiapan timnya kini jauh lebih baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.
Pada laga di Basra, 2023 lalu, Indonesia dipukul Irak, 1-5. ”Anda tak bisa menganggap kami akan menyajikan performa sama seperti di kualifikasi Piala Dunia (2026) lalu,” ujar Shin di Doha, Qatar, Minggu (14/1/2024).
Pelatih asal Korea Selatan itu mengungkapkan, tim ”Garuda” menjalani laga di Basra dengan situasi yang serba tidak menguntungkan. Perjalanan jauh yang melelahkan dan minimnya persiapan pemain membuat performa Indonesia tidak terlihat.
”Saat itu, semua kondisi yang kami miliki sangat buruk. Di negara kami tengah berlangsung Piala Dunia U-17 sehingga jadwal persiapan tidak sesuai kebutuhan. Kami pun kesal dengan penampilan itu, tetapi saya tegaskan kalian bisa melihat performa yang jauh lebih baik pada laga pertama (di Piala Asia 2023),” kata Shin yang membawa skuad dengan rerata usia pemain 24,33 tahun.
”Sejujurnya, kami memiliki level lebih rendah secara fisik dan teknis dibandingkan dengan Irak. Meskipun begitu, kami tidak takut dengan Irak dan kami akan bermain dengan sesuatu yang bisa kami lakukan,” ujar Shin kemudian.
Optimisme serupa disampaikan kapten tim Indonesia, Asnawi Mangkualam. Ia berkata, Indonesia akan menghadirkan kejutan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
”Dibandingkan dengan pertemuan (versus Irak) dua bulan lalu, kami datang dengan kekuatan berbeda dan persiapan yang jauh lebih baik. Kami akan buktikan bahwa Indonesia bukan tim lemah di grup ini,” kata Asnawi.
Menurut dia, laga pertama nanti amat penting untuk memenuhi target menembus babak 16 besar. Di sisi lain, ia menegaskan, timnya tidak terbebani dengan harapan besar publik sepak bola Indonesia. ”Kami siap memberikan yang terbaik di laga besok (Senin) karena ekspektasi rakyat Indonesia sangat besar ke tim ini,” ujarnya.
Tak pernah kalah
Dalam empat kali partisipasi sebelumnya di Piala Asia, Indonesia tidak pernah menderita kekalahan di laga pembuka penyisihan grup. Pada edisi 1996 dan 2000, Indonesia imbang melawan Kuwait, masing-masing, dengan skor akhir 2-2 dan 0-0.
Pada edisi China 2004, Indonesia mengalahkan Qatar, 2-1, di laga pertama. Hal serupa terulang pada Piala Asia 2007. Indonesia menaklukkan Bahrain, 2-1, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Indonesia telah mengenal kemampuan kami. Itu adalah hal yang berbahaya sehingga kami harus antisipasi permainan mereka lebih baik.
Demi menjaga rekor positif itu, skuad Garuda berlatih sungguh-sungguh pada sesi latihan resmi, Minggu pukul 17.20 waktu setempat atau pukul 21.20 WIB, di Kota Lusail, Qatar. Latihan itu dilakukan ketika matahari mulai terbenam untuk menyesuaikan dengan iklim di hari pertandingan.
Menu latihan fisik tetap menjadi pembuka dalam sesi latihan tim Garuda. Indonesia butuh kondisi fisik prima untuk mengimbangi keunggulan postur Irak. Selain itu, Shin fokus untuk mengasah persiapan akhir taktik untuk melawan Irak. Latihan itu lebih dititikberatkan untuk mengasah koordinasi dan kekompakan tim untuk tampil kolektif ketika bertahan ataupun menyerang.
Osama Rashid, gelandang Irak, menegaskan, timnya tidak boleh sedikit pun lengah ketika menghadapi Indonesia. Ia menganggap Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat Irak menderita.
”Kami menang, 5-1, dua bulan lalu, tetapi Indonesia telah mengenal kemampuan kami. Itu adalah hal yang berbahaya sehingga kami harus antisipasi permainan mereka lebih baik,” kata Rashid yang membela klub Portugal, Vizela.
Menurut Pelatih Irak Jesus Casas, performa tim di turnamen besar, seperti Piala Asia, tidak bisa dibandingkan dengan penampilan mereka pada laga-laga sebelumnya. Di sisi lain, ia mengingatkan, kemenangan besar di Irak juga tercipta karena anak asuhannya bermain di depan pendukung sendiri yang membuat mereka nyaman.
“Kami akan mengalami atmosfer pertandingan berbeda di Piala Asia. Hal kecil bisa berpengaruh besar dalam perjalanan tim. Jadi, kami yakin jalannya laga nanti bakal berbeda,” ucap Casas yang berpaspor Spanyol.
Meskipun menang besar di Basra sebelumnya, Casas mengakui, timnya tidak sepenuhnya dominan atas Garuda. ”Indonesia bisa mencetak banyak peluang, tetapi kami bisa menang karena lebih efektif. Selain itu, saya menilai tim Indonesia sudah berkembang selama dua bulan terakhir dan mereka juga membawa pemain-pemain dari Eropa,” ujarnya kemudian.
Jepang kalahkan Vietnam
Sementara pada laga pembuka Grup D, Jepang memberikan pelajaran penting kepada Vietnam berkat kemenangan 4-2 di Stadion Al Thumama, Doha, Senin (14/1/2024). Vietnam sempat mengejutkan Jepang berkat dua gol dari Nguyen Dinh Bac (16’) dan Pham Tuan Hai (33’) untuk unggul 2-1 pada pertengahan babak pertama.
Akan tetapi, keunggulan itu hanya bertahan 12 menit. Gelandang serang Jepang, Takumi Minamino, menyamakn skor pada menit ke-45. Sebelumnya, pemain AS Monako itu membawa Jepang unggul pada menit ke-11. Jepang lalu memastikan keunggulan berkat gol dari Keito Nakamura (45+4’) dan Ayase Ueda (85’).
Kemenangan itu membantu Jepang untuk sementara duduk di puncak Grup D. Laga Jepang melawan Vietnam adalah gim dengan jumlah gol terbanyak di Piala Asia 2023 sejauh ini.