Kehadiran Marc Marquez menumbuhkan harapan bagi tim Gresini untuk meraih gelar juara dunia MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
FAENZA, SABTU — Marc Marquez membawa angin segar bagi Gresini Racing untuk bisa meraih gelar juara MotoGP. Juara dunia delapan kali di semua kelas itu memiliki kemampuan untuk bertarung di papan atas melawan para pebalap muda yang mendominasi sejak dirinya cedera pada awal musim 2020. Kini, Marquez dalam kondisi ideal dengan fisik prima, motor solid, serta bakat alami untuk mengeksploitasi potensi Ducati Desmosedici GP dalam persaingan MotoGP 2024.
Harapan Marquez bisa meraih gelar juara mulai bersemi di tubuh tim Gresini seusai tes akhir musim 2023 di Valencia. Dalam tes itu, Marquez sudah bisa kembali tersenyum setelah menyelesaikan tujuh putaran awal dengan brilian. Mantan pebalap tim pabrikan Honda itu bahkan terkejut karena dirinya bisa beradaptasi lebih cepat dari yang dia perkirakan, dengan motor barunya.
Marquez memang masih perlu memahami lebih dalam potensi dan karakter Desmosedici GP23 yang musim lalu dipakai para pebalap pabrikan Ducati serta Pramac. Dia akan memastikan motor juara itu berada dalam kendalinya selama tes pramusim di Sepang dan Losail, Februari mendatang.
Saat Marquez menemukan limit pengendalian motor Desmosedici GP23 yang musim lalu dipacu oleh Johann Zarco itu, dia akan membuat persaingan juara lebih sulit bagi juara bertahan Francesco Bagnaia dan runner-up 2023, Jorge Martin.
”Saya tidak tahu bagaimana untuk menang, tetapi bertarung meraih gelar juara dunia, ya, saya mengharapkan itu dari seseorang seperti dia,” ungkap pemilik Gresini Racing, Nadia Padovani, terkait potensi Marquez juara kepada La Gazzetta dello Sport.
Target juara memang belum menjadi tujuan utama Marquez karena dia belum mengetahui sepenuhnya apa yang bisa dia lakukan dengan motor barunya. Saat ini, dia hanya fokus pada adaptasi dengan motor dan alur kerja tim Gresini yang pasti berbeda dengan tim pabrikan Honda yang dia bela selama 11 musim.
Dia memilih menjalani proses dengan mengalir, tanpa memaksakan diri mengejar sesuatu yang besar. Jika proses itu berjalan dengan mulus, dan peluang untuk persaingan meraih gelar juara terbuka, Marquez akan menyerang.
Jika proses itu berjalan dengan mulus, dan peluang untuk persaingan meraih gelar juara terbuka, Marquez akan menyerang.
”Langkah pada tahun depan (2024) bukan dengan target memenangi gelar juara, tetapi saya juga tidak akan mengesampingkan itu sejak awal, karena itu akan menjadi sebuah kesalahan, dan itu tidak pernah menjadi mentalitas saya,” kata Marquez dalam wawancara dengan media Spanyol AS musim lalu.
”Target atau kesuksesan tahun depan adalah kembali tersenyum dari balik helm,” lanjut Marquez.
”Itu berarti bertarung untuk posisi teratas. Itu bukan berarti memenangi kejuaraan. Itu lebih kembali merasakan grogi di setiap akhir pekan, merasa gugup untuk bisa menjalani balapan dengan baik dan berada di depan. Itu yang akan benar-benar memberi saya bahan bakar untuk melanjutkan karier olahraga saya untuk bertahun-tahun lagi,” tutur Marquez.
Motivasi Marquez untuk meraih gelar juara kesembilan di semua kelas, menyamai pencapaian Valentino Rossi, akan menjadi tema utama dalam MotoGP 2024. Ini juga berarti tantangan besar bagi para pebalap muda yang haus kemenangan, terutama Bagnaia dan Martin, yang musim lalu bertarung sengit meraih supremasi.
Potensi Marquez meraih juara itu kini menjadi sumber motivasi Gresini Racing, sesuatu yang belum pernah mereka rasakan selama ini. Pencapaian terbesar mereka adalah saat Enea Bastianini finis di posisi ketiga dalam klasemen akhir MotoGP 2022, dengan meraih empat kemenangan. Kini, bersama Marquez, peluang Gresini untuk bertarung meraih gelar juara lebih terbuka.
Potensi itulah yang membuat Gresini bersedia menunggu Marquez hingga waktu terakhir, dengan keputusan untuk meninggalkan Honda baru diambil menjelang balapan seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Oktober lalu. Marquez layak ditunggu karena bagi sebuah tim independen, kesempatan merekrut pebalap sekelas Marquez merupakan anomali.
”Ada momen-momen ketika ini masih terasa tidak nyata bagi saya,” ungkap Padovani.
”Ini tidak pernah terjadi, seseorang seperti ini, peraih delapan gelar juara, memutuskan balapan untuk tim independen,” lanjut Padovani.
Motivasi besar Gresini seiring kehadiran Marquez itu akan dipancarkan ke seluruh dunia saat peluncuran resmi tim 2024 di sebuah klub bernama Cocorico yang berbentuk piramid pada 20 Januari mendatang.
”Saya ingin melakukan itu di sana, di jantung Romagna, karena kami tim yang sangat mengakar dengan tanah kami dan karena saya menyukai piramid yang bercahaya. Saya suka warna-warni, pencahayaan, dan hal-hal beraroma teknologi, seperti struktur kuno. Tahun lalu kami di Darsena del Salt di Cervia, sekarang saya memilih Cocorico, yang juga tempat disko, saat saya menari pada era 1990-an,” jelas Padovani kepada La Gazzetta dello Sport.