Aprilia Siapkan Tiga RS-GP Spesifikasi Pabrikan
Aprilia dikabarkan akan menurunkan tiga motor RS-GP spesifikasi pabrikan dalam MotoGP 2024. Motor ketiga akan dipacu oleh Miguel Oliveira di tim Trackhouse Racing yang mengambil alih RNF Racing.
NASHVILLE, KAMIS –Persaingan MotoGP 2024 yang semakin ketat mendorong Aprilia untuk mempercepat pengembangan motor RS-GP. Tim pabrikan asal Noale, Italia itu pun akan menurunkan tiga RS-GP spesifikasi pabrikan, motor ketiga akan digunakan oleh Miguel Oliveira di tim Trackhouse Racing yang mengambil alih RNF Racing. Dengan tiga motor pabrikan, Aprilia akan mengumpulkan data lebih banyak sehingga mempermudah penyetelan motor dengan pertukaran data antarpebalap.
Keputusan Aprilia menurunkan tiga motor spesifikasi pabrikan itu diungkap oleh Speedweek yang mengonfirmasi hal tersebut kepada CEO Aprilia Racing Massimo Rivola serta ayah sekaligus manajer Miguel Oliveira, Paulo Oliveira. Ini merupakan bagian dari negosiasi Trackhouse yang menginginkan kedua pebalap mereka, Oliveira dan Raul Fernandez, menggunakan motor RS-GP spesifikasi pabrikan dalam MotoGP musim 2024.
Baca juga : Quartararo Berharap Yamaha YZR-M1 Solid sejak Tes Sepang
Namun, Aprilia baru akan menyediakan tiga motor pabrikan yang diprioritaskan untuk Oliveira, yang lebih berpengalaman dibandingkan Fernandez. Aprilia berharap, dengan tiga motor spesifikasi pabrikan ini akan memperbanyak pengumpulan data yang krusial untuk pengembangan RS-GP.
Selain itu, dengan data yang lebih banyak dari motor yang identik, akan memudahkan penentuan setelan motor paling ideal di setiap akhir pekan balapan. Musim lalu, Aprilia hanya menurunkan dua motor spesifikasi pabrikan untuk Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
Musim depan, pengumpulan data yang lebih banyak sangat krusial karena persaingan MotoGP akan lebih ketat, terutama dengan ada Marc Marquez di dalam delapan pebalap Ducati. Kondisi ini akan semakin menuntut kerja keras dan efektif tim-tim lain untuk bisa mengejar Desmosedici GP.
Rivola menegaskan, delapan motor Ducati sebenarnya tidak bagus untuk kejuaraan dunia, meskipun itu bukanlah sesuatu yang salah. Namun, Aprilia akan berjuang lebih keras untuk meningkatkan performa RS-GP dengan sumber daya yang ada. Musim lalu, Aprilia mengawali musim dengan ekspektasi sangat tinggi setelah hasil pada 2022. Namun, di awal musim 2023 rencana tidak berjalan mulus, sehingga target Aprilia finis di posisi kedua klasemen konstruktor tidak tercapai.
Musim depan, Aprilia bertekad mempersiapkan diri dengan lebih baik sehingga awal musim bisa berjalan dengan lebih mulus.
Baca juga : Ducati Targetkan Gelar Ketiga Beruntun
"Hal terburuk yang bisa dilakukan adalah bereaksi berlebihan ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik. Jika Anda amati pada paruh pertama musim, kami tidak kencang dalam hal performa atau hasil. (Tetapi) kami tetap tenang, tetap berusaha keras dan kemudian merayakan dua kemenangan," ujar Rivola terkait musim 2023.
"Tetapi, di Thailand, di mana kami seharusnya tampil jelek, performa justru tidak jelek sama sekali. Secara umum motor bekerja dengan lebih baik. Austria juga menjadi trek yang tidak terlalu bagus bagi kami di masa lalu, tetapi tahun ini Maverick hampir meraih pole position (di sana)," lanjut Rivola.
Hanya para pebalap Ducati yang rutin mengalahkan kami dan mereka memiliki keunggulan besar dengan delapan motor di arena, delapan motor fantastik dan tahun depan akan lebih buruk karena motor yang memenangi gelar juara dunia dikendarai oleh Marc Marquez.
"Jika kami menyatukan semuanya, kami bisa kencang. Ini sangat terkait dengan detail dan kami perlu mengerjakan dengan lebih tekun detail-detail itu. Hanya para pebalap Ducati yang rutin mengalahkan kami dan mereka memiliki keunggulan besar dengan delapan motor di arena, delapan motor fantastik dan tahun depan akan lebih buruk karena motor yang memenangi gelar juara dunia dikendarai oleh Marc Marquez. Itu tidak terdengar bagus bagi seluruh pesaing. Ini pekerjaan sulit, tetapi kami tidak memiliki pilihan selain membuat motor yang lebih baik dan berhenti melakukan kesalahan," tegas Rivola.
Untuk membuat RS-GP menjadi lebih kompetitif, Aprilia memerlukan kerja tim yang lebih solid. Itu salah satunya dengan menurunkan tiga motor spesifikasi pabrikan, sehingga data lebih banyak dan pertukaran data antarpebalap bisa lebih baik. Biasanya, di trek-trek yang sulit, setelan motor untuk balapan sering sulit ditentukan karena data kurang untuk mengambil keputusan.
Baca juga: Marquez Akan Menyebabkan ”Gempa”
"Kerja tim akan membuahkan hasil. Kami harus bercermin pada apa yang kami lakukan sejauh ini dan benar-benar memahami mengapa kami tidak kencang di sejumlah balapan. Jika para pebalap memiliki lingkungan yang tepat, dia bisa membuat perbedaan. Sesuatu yang ekstra untuk menutup selisih terakhir bisa datang dari pebalap. Saya yakin dengan itu," tegas Rivola.
"Tahun depan motor harus lebih baik dan tidak ada alasan meragukan itu. Jadi pertanyaannya akan menjadi: Seberapa lebih baik yang bisa diraih oleh KTM, seberapa besar peningkatan Ducati dengan keunggulan yang sudah mereka miliki? Dan Yamaha? Apa yang mereka tunjukan di Sepang sesuatu yang cukup mengkhawatirkan," ujar Rivola.
Terkait performa Yamaha, Rivola merujuk pada balapan seri Malaysia di mana Espargaro gagal finis dan Vinales finis di posisi ke-11 dalam balapan utama. Sedangkan dua pebalap Yamaha, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli yang sejak awal musim 2023 kesulitan karena M1 kurang kompetitif, bisa finis di posisi kelima dan ketujuh. Rivola menilai, Yamaha bisa masuk persaingan papan atas pada musim 2024 dengan hak konsesi yang mereka miliki.
"Mereka akan mendapat konsesi dan kami akan membolehkan itu, tetapi saya terlihat seperti orang bodoh karena mengapa kami mau melakukan itu (penyetujui sistem konsesi baru MotoGP)? Tetapi masalah yang lebih besar adalah ada delapan Ducati yang super kencang di arena," tegas Rivola.