Liverpool dengan ketajaman serangan dan Arsenal dengan ketangguhan bertahan akan bertemu di Anfield. Liverpool sedikit diuntungkan dalam laga nanti.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT – Gaya main Liverpool dan Arsenal bertolak belakang, bagai petinju ortodoks dengan pentinju southpaw. Liverpool lebih eksplosif dalam serangan, bertumpu pada transisi kilat, dan cenderung spekulatif. Arsenal bermain lebih lambat, ingin mengontrol permainan, dan dominan saat bertahan.
Mereka adalah yang terbaik dengan gaya masing-masing. Liverpool akan menjamu Arsenal di Stadion Anfield, pada Minggu (24/12/2023) dini hari WIB. Kedua tim teratas di klasemen pekan ke-17 itu akan saling berburu kado. Pemenangnya dipastikan keluar sebagai pemuncak klasemen di Hari Natal.
Ketangguhan pertahanan Arsenal tidak perlu diragukan lagi. Dengan tambahan gelandang yang unggul dari sisi fisik musim ini, Declan Rice dan Kai Havertz, lini tengah Arsenal sangat sulit ditembus. Menurut Opta Analyst, mereka adalah tim paling sedikit kecolongan tembakan (43) dan kemasukan gol (15) di liga.
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui kehebatan ”Si Meriam” musim ini. ”Jika Anda melihat Arsenal dengan manajernya, mereka adalah salah satu tim terbaik di negara ini. Rekrutmen mereka luar biasa. Mereka punya segalanya untuk bisa melangkah jauh. Saya pikir persaingan musim ini akan sangat menarik,” katanya.
Striker Liverpool Darwin Nunez menyundul bola saat laga lawan West Ham United, 20 Desember 2023. Nunez akan menjadi andalan di lini depan saat lawan Arsenal.
Tekanan blok tinggi pertahanan Arsenal amat intens. Seperti saat mengalahkan Brighton and Hove Albion, 2-0, pekan lalu, tim asuhan manajer Mikel Arteta itu nyaris tidak memberikan kesempatan lawan untuk melewati lini tengah. Hasilnya, rentetan catatan gol Brighton selama 32 pertandingan beruntun harus terhenti.
Meskipun begitu, Arteta menilai laga nanti akan jauh berbeda dari versus Brighton. ”Pendekatan di setiap laga itu berbeda. Kami datang dengan rencana untuk mengalahkan mereka dan mencuri tiga poin. Atmosfer (Anfield) akan memainkan peran penting, tetapi kami sudah punya pengalaman untuk itu,” katanya.
Wajar jika Arteta akan membawa pendekatan berbeda. Gaya main Brighton lebih mirip Arsenal, sama-sama berbanding terbalik dengan Liverpool. Menariknya, Liverpool punya solusi terbaik untuk menghindar tekanan Arsenal. Seperti diketahui, menurut Opta, mereka berstatus tim dengan serangan balik terbanyak.
Liverpool memiliki penyerang cepat yang unggul dalam teknik individu, seperti Mohamed Salah dan Darwin Nunez. Alhasil, tim asuhan manajer Juergen Klopp itu tidak perlu repot-repot melewati jebakan lini tengah Arsenal. Mereka tinggal memainkan umpan-umpan panjang ke lini depan.
Penyerang Liverpool Mohamed Salah (kiri) dan striker Liverpool Darwin Nunez saat laga lawan West Ham United, 20 Desember 2023.
Lini pertahanan Arsenal akan menghadapi ujian sebenarnya. Liverpool tercatat sebagai tim dengan tembakan terbanyak (314). Mereka sering menembak spekulaitf dari jarak jauh. Namun, kadang hal itu berbuah hadiah, seperti dua gol dari luar kotak penalti saat Liverpool menang atas West Ham United 5-1 di Piala Liga.
Lini pertahanan Arsenal akan menghadapi ujian sebenarnya. Liverpool tercatat sebagai tim dengan tembakan terbanyak (314).
Alhasil, pertarungan bisa sangat ditentukan dari duel individu. Sisi kiri pertahanan akan menjadi titik lemah Arsenal dengan keberadaan bek sayap Oleksandr Zinchenko. Bek Takehiro Tomiyasu yang lebih andal dalam bertahan masih cedera. Padahal, titik itu merupakan andalan Liverpool dengan presensi seorang Salah.
Salah selalu mampu menjadi mimpi buruk ”Si Meriam”. Penyerang asal Mesir itu sudah mencatatkan 9 gol dan 4 asis dalam 13 pertemuan dengan Arsenal.
Seperti pernah ditampilkan di pertemuan sebelumnya, peran menjaga Salah semestinya diberikan kepada bek tengah Gabriel Magalhaes. Namun, perubahan strategi itu bisa membuat kebingugan di pertahanan.
Atmosfer Anfield
Sudah 11 tahun lebih sejak Arsenal mampu memang di Anfield. Ketika itu, Arteta masih memimpin lini tengah ”Si Meriam”. Setelah itu, mereka terjebak dalam kutukan stadion yang dikenal paling angker tersebut. Termasuk musim lalu, Arsenal sempat unggul 2-0 lebih dulu, tetapi harus berbagi poin di akhir laga, 2-2.
Arteta mengatakan, pengalaman terbaik di Anfield adalah saat menang sebagai pemain pada 2012. ”Sudah cukup lama saat kami terakhir menang. Banyak momen hebat ketika itu. Kami berharap mereplikasi itu esok hari. Anda akan melihat kohesi dan keharmonisan tim ini,” jelas manajer asal Spanyol tersebut.
Potensi kebangkitan Anfield mulai menghantui Arsenal. Klopp sempat mengutarakan kekecewaan akibat dukungan yang kurang spartan dalam dua laga terakhir, termasuk ketika ditahan imbang Manchester United, 0-0, pekan lalu. Adapun menurut mantan bek MU, Gary Neville, atmosfer pekan lalu merupakan yang terburuk.
”Kami butuh Anfield waspada sejak detik pertama, tanpa harus ada debat lebih dulu antara saya dan pelatih lawan atau hal lainnya. Kami membutuhkanmu (para pendukung) sejak awal laga pada Sabtu nanti. Jika bagi Anda sudah terlalu banyak sepak bola di bulan Desember, Anda bisa memberikan tiket itu ke orang lain,” tegas Klopp. (AP/REUTERS)