Dua laga pamungkas Grup F akan menentukan tim pendamping Borussia Dortmund. PSG dan Newcastle kandidat terkuat, tetapi AC Milan punya kans keluar dari lubang jarum.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
DORTMUND, SELASA — Salju diperkirakan tidak akan turun pada malam musim dingin di dua stadion ikonik Eropa, yaitu Signal Iduna Park dan St James' Park, ketika menyelenggarakan laga pamungkas Grup F, Kamis (14/12/2023) pukul 03.00 WIB. Namun, nasib tiga dari empat tim di grup neraka itu untuk tampil ke fase gugur ibarat setipis salju.
Borussia Dortmund (peringkat 1) akan menjamu Paris Saint-Germain (2) di hadapan puluhan ribu suporter sendiri, sedangkan Newcastle United (3) bakal kedatangan tamu dari Italia, AC Milan (4). Grup F adalah satu-satunya grup yang memiliki persaingan terbuka alias belum ada klub yang menggaransi posisi klasemen akhir.
PSG harus tampil penuh fokus dan tak sedikit pun menunjukkan cela. Pada duel terakhir di Signal Iduna Park tidak meninggalkan kesan baik untuk ”Les Parisiens” karena mereka tumbang, 1-2, pada laga pertama babak 16 besar musim 2019-2020.
Di sisi lain, performa Kylian Mbappe dan kawan-kawan di duel tandang fase grup juga amat buruk. Mereka dilibas, 1-4, oleh Newcastle, lalu tumbang, 1-2, dari Milan. Kekalahan dari Signal Iduna Park berpotensi menguapkan tiket ke babak 16 besar. Jatah ke babak 16 besar ibarat butiran salju bagi PSG. Jika gagal merawatnya, maka kans itu akan hancur seperti butiran salju yang digenggam.
Pelatih PSG Luis Enrique mengakui timnya memiliki tekanan lebih besar untuk menang dibandingkan tim tuan rumah. Meski begitu, ia yakin anak asuhannya bisa mengatasi tuntutan untuk membawa pulang tiga poin itu.
”Saya tidak berpikir tekanan itu adalah hal negatif, tetapi yang paling utama adalah mengatasi tekanan itu untuk meraih kemenangan,” kata Enrique kepada Canal+, Selasa (12/12/2023).
Selain menang, PSG juga tetap berpeluang melaju dengan hasil imbang. Syaratnya, mereka juga harus berharap duel Newcastle versus Milan tidak menghadirkan pemenang. Jika mengakhiri Grup F dengan poin setara bersama Newcastle, PSG akan berada di posisi lebih buruk karena kalah rekor pertemuan.
Alhasil, kondisi itu akan mengakhiri tren PSG lolos ke babak 16 besar dalam 11 musim terakhir. Sebagai gantinya, Les Parisiens akan turun kasta untuk berkompetisi di Liga Europa.
Kami memiliki motivasi ekstra karena bermain di hadapan 81.000 suporter.
Pemuncak klasemen sementara, Dortmund, jelas memegang kendali lebih besar untuk mengunci tiket ke fase gugur. Mereka telah dipastikan menjadi duta Grup F di babak selanjutnya, tetapi mereka belum menggenggam jaminan akan melaju ke babak 16 besar sebagai pemuncak Grup F.
Jika kalah dari Paris, Dortmund tidak hanya memberikan ”lampu hijau” kepada Kylian Mbappe dan kawan-kawan untuk menyegel tiket lolos terakhir dari Grup F, tetapi juga, PSG bakal meraih predikat juara grup. Sebagai kampiun fase grup peluang melawan tim lebih ringan terbuka di babak 16 besar.
Kondisi itu membuat Pelatih Dortmund Edin Terzic mengharamkan anak asuhannya untuk terlena dengan status telah merebut tiket ke fase gugur saat menyambut laga kontra PSG. Ia menegaskan, Dortmund mengejar hasil positif untuk mempertahankan posisi puncak yang mereka kuasai dengan koleksi 10 poin.
Jika tak menang, Die Borussen cukup meraup satu poin untuk menjaga peringkat pertama. Namun, jika gagal menang mereka akan turun ke posisi kedua.
”Kami bertekad menunjukkan seberapa baik kami menguasai bola dan berjuang untuk melawan tim-tim kuat. Kami memiliki motivasi ekstra karena bermain di hadapan 81.000 suporter,” ucap Terzic dilansir Kicker.
Bek tengah Dortmund, Nico Schlotterbeck, mengatakan, timnya telah menyiapkan strategi untuk mewaspadai pemain-pemain sayap cepat milik PSG. ”Kami harus selalu mengawasi kecepatan mereka. Kami ingin bermain bagus untuk menang dan finis di posisi pertama grup,” ucap Schlotterbeck kepada Sky Sport Jerman.
Fokus ”The Magpies”
Bermain di kandang sendiri meningkatkan kepercayaan diri Newcastle untuk mengakhiri penantian dua dekade tampil di fase gugur kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu. Tak dimungkiri, dua penampilan melawan PSG menumbuhkan keyakinan skuad The Magpies" untuk menumbangkan Milan yang mereka tahan imbang tanpa gol di Stadion San Siro.
Manajer Newcastle Eddie Howe menegaskan, timnya hanya fokus untuk menutup laga pamungkas Grup F. Tak ayal, mereka enggan memedulikan laga Dortmund melawan PSG yang berlangsung bersamaan.
Target mengalahkan Milan juga bertujuan untuk mengakhiri rentetan hasil buruk di Liga Inggris sepekan terakhir. Mereka menelan dua kekalahan telak beruntun dari Everton dan Tottenham Hotspur setelah sempat mengalahkan Chelsea dan Manchester United di kandang.
”Apapun hasil melawan Milan amat ditentukan oleh hasrat semua pemain. Laga melawan Milan adalah tes lain yang harus kami jalani untuk membantu perkembangan tim ini,” kata Howe dilansir BBC.
Milan datang ke St James Park juga dengan bekal kekalahan dari Atalanta di Liga Italia. Milan tidak bisa menentukan nasib mereka di tangan sendiri. Jika mengalahkan Newcastle, yang bakal menjadi kemenangan kedua mereka di Inggris pada ajang Liga Champions, juga belum cukup bagi Milan tampil di babak 16 besar.
I Rossoneri juga perlu berharap Dortmund bisa menumbangkan PSG. Milan wajib unggul poin dari PSG dan Newcastle untuk tampil pada fase gugur dalam dua musim beruntun.
Pelatih Milan Stefano Pioli menuturkan, timnya menjalani misi sulit di kandang Newcastle. Selain kualitas lawan, secara historis Milan, pemilik tujuh trofi ”Si Kuping Besar”, mengalami 12 kekalahan, sekali seri, dan baru bisa satu kali menang pada lawatan ke Inggris.
Seandainya gagal lolos ke babak 16 Liga Champions, Milan pun masih punya kans tampil di Liga Europa jika menang di St James Park. Gelar Liga Europa menjadi target realistis Milan seiring situasi yang makin tertinggal pada persaingan scudetto Liga Italia dari dua rival abadi, Inter Milan dan Juventus.