Pol Espargaro mencari bagian dari dirinya yang hilang sejak kecelakaan parah dalam seri pembuka MotoGP 2023 di Portimao. Sejak insiden itu, dia bukan lagi pebalap yang sama. Keping yang hilang itu ingin dia pulihkan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
VALENCIA, SABTU — Pol Espargaro bertekad mengembalikan dirinya seperti sebelum kecelakaan parah dalam seri pembuka MotoGP 2023 di Portimao, Portugal, sehingga bisa kembali menjadi pebalap yang kompetitif. Dia merasa dirinya bukan pebalap yang sama sejak insiden yang membuat dirinya absen delapan seri itu. Musim depan, Espargaro bertekad menjadi dirinya yang dulu sembari menjalani karier barunya yang lebih fokus pada pengembangan motor KTM RC16, dan hanya bisa balapan MotoGP dengan wild card atau sebagai pebalap pengganti.
”Saya perlu beristirahat sejenak. Saya perlu memulihkan diri saya sendikit lagi. Sudah beberapa saat ini saya tidak merasa sekompetitif seperti yang seharusnya saya rasakan, tetapi juga dengan kepercayaan diri yang saya perlukan untuk tampil bersama para pebalap ini,” ujar Espargaro kepada MotoGP.
”Para pebalap itu berbakat, muda, dan luar biasa bugar. Jika Anda tidak memiliki semua itu, Anda terlalu jauh tertinggal, jadi Anda perlu menikmati itu. Penting untuk menikmati itu, tetapi saya masih perlu memulihkan bagian dari Pol yang tertinggal di Portimao,” ujar Espargaro.
Pebalap yang musim lalu membeli tim Gasgas Tech3 itu mengalami kecelakaan parah dalam sesi latihan kedua MotoGP di Portimao. Espargaro mengalami patah tulang rahang pada dua bagian, serta delapan retak tulang lainnya di leher, punggung, dan rusuk. Dia juga menjalani operasi telinga akibat kecelakaan dalam kecepatan tinggi pada 23 Maret lalu itu.
Pebalap berusia 32 tahun itu kemudian absen delapan seri dan baru kembali balapan di Silverstone, Inggris, pada awal Agustus. Namun, dia menjadi pebalap yang sangat berbeda dan hanya bisa finis di antara posisi 12 dan 18. Dia juga tiga kali gagal finis karena kecelakaan di Barcelona, Misano, dan Mandalika.
Espargaro menjalani balapan terakhirnya sebagai pebalap permanen MotoGP dalam seri Valencia pada akhir November lalu. Ini balapan yang sangat emosional karena musim depan dia hanya bisa balapan menggunakan wild card serta sebagai pebalap pengganti. Espargaro akan lebih fokus menjadi pebalap penguji untuk mengembangkan motor KTM RC16.
Espargaro menjalani balapan terakhirnya sebagai pebalap permanen MotoGP dalam seri Valencia pada akhir November lalu.
Ini babak baru dalam karier Espargaro yang menjadi pebalap tetap di MotoGP sejak 2014. Dia pernah membela tim MotoGP Yamaha Tech3, KTM, Honda, dan kemudian Gasgas Tech3 yang merupakan tim kedua KTM. Espargaro kehilangan posisi sebagai pebalap permanen karena KTM mempromosikan pebalap muda brilian, Pedro Acosta. Juara Moto2 2023 itu akan menjadi rekan setim Augusto Fernandez.
”Jujur, ini hari yang sangat rumit, Anda tahu itu, ini bukan terakhir kali saya berada di garis start, tetapi jelas emosi yang saya rasakan di garis start sedikit terlalu banyak,” ujar Espargaro terkait balapan di Valencia.
”Setiap kali saya mengangkat kepala dan saya melihat orang-orang di tribune, keriuhan, ketegangan, semua rekan-rekan setim saya yang ada di sekitar, semua yang pernah balapan dengan saya sejak saya masih kecil, itu luar biasa. Saya hanya merasa sangat, sangat, beruntung bisa bersama mereka, menjalani hidup saya, kisah saya, berusaha mengejar mimpi saya dalam 10 tahun terakhir, jadi saya orang yang sangat beruntung,” ujar Espargaro berkontemplasi.
Espargaro memiliki mimpi besar menjadi juara MotoGP. Mimpi itulah yang membuat dia meninggalkan Red Bull KTM untuk bergabung dengan Repsol Honda mulai musim 2021. Dia menuju Honda dengan harapan besar bisa mendapatkan motor yang lebih kompetitif. Namun, ternyata RC213V bukanlah motor yang mudah dikendalikan. Espargaro pun menjalani musim pertama dengan penuh kesulitan.
Dia kemudian mendapat secercah harapan di awal musim 2022 saat dia memimpin sebagian putaran dalam balapan pembuka di Lusail, Qatar, dan finis di posisi ketiga. Namun, itu ternyata semu karena RC213V 2023 sulit beradaptasi dengan sirkuit lainnya. Espargaro pun kemudian tidak pernah bisa finis lebih baik dari posisi ke-11.
Mimpi mengejar gelar juara bersama Honda pupus, dan dia kembali ke KTM pada musim 2023 dan ditempatkan di tim Gasgas Tech3. Namun, awal musim langsung menjadi bencana bagi Espargaro dengan kecelakaan parah di Portimao. Mimpi Espargaro memburu gelar juara MotoGP pun semakin redup saat dia menjalani balapan terakhir sebagai pebalap permanen MotoGP di Valencia pada 26 November lalu. Dia sempat terjatuh, tetapi bisa melanjutkan balapan dan finis di posisi ke-14.
”Hari untuk dikenang, karena, oke, saya menjalani balapan terakhir saya sebagai pebalap tetap di MotoGP, tetapi jelas karena saya bersama orang-orang itu di sekitar saya. Bersama dengan orang-orang yang setiap hari saya hidup bersama mereka, setiap jam, bukan hanya dalam balapan, tetapi juga di rumah. Itu orang-orang yang membuat saya bahagia, jadi pada akhirnya saya memerlukan mereka mulai saat ini hingga akhir hari saya. Jadi ini ini sungguh luar biasa berada bersama mereka,” kata Espargaro.
Dalam balapan itu, Pol Espargaro mendapat ucapan selamat dari para pebalap MotoGP, termasuk kakaknya, Aleix Espargaro. Pebalap tim pabrikan Aprilia itu sampai meneteskan air mata saat memeluk adiknya sekaligus idolanya itu.
”Pol selalu menjadi idola saya meskipun saya lebih tua dari dia. Ketika kami tiba di kejuaran dunia, kami langsung bisa cepat, memenangi balapan-balapan dan dia meraih gelar juara Moto2. Saya selalu berada di samping dia jadi hari ini sangat emosional,” ujar Aleix Espargaro.
”Di garis start, saya menghampiri untuk memeluk dia dan saya tidak bisa menahan tangis sebelum balapan. Itu tidak mudah. Putaran terakhir bersama dia sangat menyenangkan,” lanjut Aleix.
”Tahun ini sangat berat karena Anda tidak bisa membayangkan bagaimana Pol menderita dan kami, keluarganya, kami sangat menderita bersama dengan dia. Cedera dia di Portimao sangat parah dan saya sangat senang bisa melihat dia bahagia dan tersenyum. Tahun depan dia memiliki tugas baru, tetapi bagi saya saya tidak terlalu peduli di mana dia bekerja, saya ingin melihat dia bahagia dan saya pikir dia bahagia sekarang,” pungkas Aleix.
Dalam karier profesional, Pol Espargaro meraih gelar juara Moto2 pada 2013, meraih 15 kemenangan, dan 37 kali berada di podium, delapan di antaranya di kelas MotoGP. Dia belum pernah memenangi balapan MotoGP.