Pol Espargaro yang sempat berpikir pensiun dari MotoGP karena cedera parah, kini dalam motivasi tinggi untuk segera kembali balapan. Pebalap tim Gasgas itu menargetkan bisa balapan di Mugello, Sachsenring, atau Assen.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
Pol Espargaro semakin bugar seiring proses pemulihan cedera parah yang dia alami dalam sesi latihan kedua balapan MotoGP seri Portugal, pada Maret lalu. Pebalap tim pabrikan Gasgas Tech3 itu, bahkan sudah bisa memasang target kembali balapan pada Juni, yaitu di Mugello, Sachsenring, atau paling lambat di Assen. Espargaro kini masih menjalani proses pemulihan, termasuk terapi hyperbaric chamber atau ruangan udara bertekanan tinggi untuk mempercepat pemulihan patah tulang rahang, serta delapan retak tulang lainnya di leher, punggung, dan rusuk.
"Ya, saya ingin sekali (balapan). Itulah mengapa saya bangun setiap hari, itu bahan bakar saya. Setelah trauma yang saya alami, memikirkan kembali ke atas motor adalah sesuatu yang sulit dimengerti bagi banyak orang. Bagi saya dan bagi meraka yang mendedikasikan diri pada ini, bagi mereka yang sangat menyukai olahraga ini, itulah mengapa saya bangun setiap hari," ungkap Espargaro dalam wawancara khusus dengan Dazn.
Espargaro, yang sempat kehilangan berat badan hingga sembilan kilogram, mengakui dirinya sempat memikirkan untuk pensiun, karena cedera parah yang dia alami menyulitkan istri dan kedua putrinya. Namun, dia kemudian mendapatkan dukungan untuk melanjutkan karier balapnya dan kini sudah semakin dekat untuk kembali memacu motor KTM RC16.
"Saya menetapkan tanggal untuk kembali dan itu adalah tujuan saya. Setiap hari saya menjalani rehabilitasi dengan sebaik mungkin untuk bisa berada di atas motor pada hari itu," ungkap Espargaro.
Dia merancang target kembali balapan di salah satu dari tiga balapan pada Juni, yaitu di Mugello (9-11 Juni), Sachsenring (16-18 Juni, serta Assen (23-25 Juni).
"Saya berpikir untuk berusaha kembali dalam salah satu dari tiga balapan itu. Saya ingin kembali di Le Mans, tetapi dokter memberi tahu saya untuk tidak gila. Dalam tiga balapan mendatang tersebut, saya ingin kembali ke atas motor pada salah satu di antara itu. Saya tidak tahu apakah itu mungkin, tetapi itu yang ada dalam pikiran saya, yang saya inginkan," jelas Espargaro dikutip Crash.
"Apakah itu Mugello, Assen, atau Sachsenring, salah satu dari tiga itu, mungkin yang ketiga, yang terakhir, di mana yang terdekat setelah jeda musim panas, sehingga saya bisa menjalani pemulihan karena Kazakhstan tidak ada (batal bergulir). Dalam salah satu balapan itu, saya akan berada. Menunggu dan menjalani pemulihan yang bisa saya lakukan, menanti dokter memberi saya izin untuk balapan," ujar Espargaro.
Espargaro mengatakan, dia ingin kembali di Mugello meskipun sirkuit itu sangat rumit karena semua tikungannya merupakan tikungan cepat. "Saya akan menunggu beberapa balapan lagi. Semuanya harus berjalan sesuai prosedur yang harus saya patuhi, khususnya mendengarkan para dokter," lanjut Espargaro.
Ya, saya ingin sekali (balapan). Itulah mengapa saya bangun setiap hari, itu bahan bakar saya.
"Dokter Charte (Angel Charte), yang menjadi ayah saya pada saat ini dan yang menelepon saya setiap hari untuk mengetahui kondisi saya dan apakah dia memberi saya oke untuk lanjut. Kemudian saya akan melihat bagaimana kondisi saya dalam hal kekuatan dan energi. Saya akan memilih grand prix yang paling sesuai dengan kondisi fisik saya dan kondisi mental serta semua hal untuk bisa kembali," urai pebalap berusia 31 tahun itu.
Keinginan Espargaro untuk segera kembali balapan juga didukung oleh Kepala Tim Gasgas Tech3 Herve Poncharal seusai balapan seri Perancis di Le Mans, Minggu (14/5). Dia akan memastikan pebalap andalannya itu benar-benar dalam kondisi fisik dan mental yang bagus untuk kembali balapan.
"Dia bekerja sangat keras. Saya tahu dia menjalani beberapa tes pekan ini untuk mengetahui kemungkinan mendapat lampu hijau dari sisi medis. Target dia adalah kembali di Mugello. Namun, setelah berbicara lagi dengan dokter Charte akhir pekan ini, cederanya cukup signfikan. Jadi, lebih baik menunggu hingga dia pulih dengan semestinya sebelum mempertimbangkan untuk kembali ke kompetisi," jelas Poncharal.
"Kami beruntung ada jeda antara Le Mans dan Mugello, atau paling tidak kami berharap demikian. Bagaimanapun, kami tidak akan bermain-main dengan kesehatan dia, terutama ketika menyangkut tulang belakang," lanjut Poncharal.
"Dia sekarang bisa mengendarai motor secara fisik. Masalahnya adalah jika dia jatuh atau jika seseorang menabrak dia. Meskipun demikian, dia bersemangat dengan itu (kembali balapan)," tegas Poncharal.