Kesenian Indonesia terlibat sejak dini menjelang Piala Asia 2023. Menjelang 40 hari turnamen itu berlangsung, maskot Piala Asia 2023 diluncurkan di Qatar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tidak sekadar akan tampil di putaran final Piala Asia 2023 di Qatar, Januari 2024, kehadiran Indonesia telah lebih dulu terwujud pada peluncuran maskot Piala Asia edisi ke-18 itu, Jumat (1/12/2023). Kelompok tari diaspora Indonesia, Puspa Qinarya, menampilkan tari tradisional, Lenggang Nyai, dari Jakarta.
Lima putri asal Indonesia mengenakan baju tradisi Betawi yang dominan berwarna hijau serta dipadukan selendang dan bawahan berwarna merah dalam peluncuran itu. Mereka mengundang apresiasi dan tepuk tangan meriah dari ratusan hadirin dalam acara peluncuran maskot Piala Asia 2023 di kawasan Msheireb, Doha, Qatar.
Maskot Piala Asia 2023 terinspirasi dari jerboa, hewan pengerat gurun yang identik ada di wilayah Qatar. Terdapat lima karakter jerboa, yaitu Saboog (biru), Freha (merah muda), Tmbiki (kuning), Zkriti (hijau), dan Traeneh (ungu). Adapun Saboog menjadi karakter utama dari lima maskot itu.
”Ini adalah kebanggaan bagi kami karena tidak semua kelompok tari di Qatar mendapat kesempatan ini. Bahkan, tidak semua kontestan Piala Asia 2023 diberi kepercayaan untuk tampil. Pihak penyelenggara melakukan kurasi dengan ketat,” ujar Ketua Sanggar Puspa Qinarya Margie Azis dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12/2023).
Sebelumnya, Puspa Qinarya juga telah mendapat kehormatan tampil pada agenda penyambutan Piala Dunia Qatar 2022. Azis menyebut Puspa Qinarya tampil pada acara kesenian Festival Flag Plaza yang menjadi salah satu acara jelang Piala Dunia, tahun lalu. Keistimewaan Puspa Qinarya menampilkan tarian tradisi menjadi keunggulan mereka dibandingkan dengan kelompok seni lain di Qatar.
Ridwan Hassan, Duta Besar RI di Qatar, mengatakan, kehadiran dua tim Indonesia selama 2024 di Qatar akan menjadi kesempatan untuk menggiatkan promosi kekayaan budaya Indonesia di negara Timur Tengah itu. Selain tampil di Piala Asia 2023, tim U-23 Indonesia pun akan datang ke Qatar untuk berpartisipasi pada Piala Asia U-23 2024, April hingga Mei 2024. Dua tim itu diasuh juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
”Kami akan memanfaatkan secara maksimal setiap pergelaran Piala Asia untuk mempromosikan Indonesia kepada seluruh pihak di Qatar,” kata Ridwan.
Selain tari Lenggang Nyai, acara peluncuran maskot Piala Asia 2023 menyajikan pula tarian dari beberapa etnis Asia lainnya yang mewakili populasi Qatar, seperti barongsai dari China, tari India, serta tari khas jazirah Arab.
Reinkarnasi
Kelima jerboa itu adalah reinkarnasi dari maskot Piala Asia 2011 yang juga digelar di Qatar. Mereka adalah potret dari keharmonisan keluarga dan keberagaman karakteristik Qatar. Saboog, sang tokoh utama, memiliki kakak, Freha, dan adik, Tmbiki. Kemudian, Zkriti adalah ayah dan Traeneh adalah ibu dari tiga bersaudara jerboa itu.
”Kami memutuskan menghadirkan keluarga jerboa yang masing-masing memiliki kepribadian khas. Itu adalah cara untuk mengakui pentingnya kerja sama tim dalam sepak bola, tetapi juga menggariskan pentingnya kehidupan keluarga bagi masyarakat Qatar,” ucap Ahmed al-Maadheed, seniman Qatar yang menjadi kreator maskot itu.
Perbedaan utama dibandingkan dengan Piala Asia 2011, lima karakter jerboa itu dilengkapi dengan animasi dua dimensi yang digunakan untuk mempromosikan turnamen antarnegara terbaik di Asia tersebut. Kreasi animasi itu diciptakan oleh Katara Studios yang merupakan pusat industri kreatif Qatar.
Hassan al-Kuwari, Direktur Eksekutif Pemasaran dan Komunikasi Piala Asia 2023, menuturkan, kelima jerboa itu tidak sekadar untuk membangkitkan nostalgia indah dari keberhasilan Piala Asia 2011, turnamen sepak bola internasional perdana di jazirah Arab.
”Kelima karakter itu terinspirasi lingkungan alam Qatar. Kehadiran mereka memberikan kami kesempatan untuk memamerkan budaya dan warisan kami kepada penggemar sepak bola di seluruh dunia,” ucap Al-Kuwari.