Meski Bermain Baik, Anthony Tetap Diganjal Weng Hong Yang
Anthony Sinisuka Ginting menjalani babak pertama turnamen Kumamoto Masters dengan performa baik. Namun, upayanya belum cukup untuk menang atas Weng Hong Yang, yang selalu mengalahkannya dalam tiga pertemuan lain.
KUMAMOTO, RABU — Di antara mereka yang sering menjadi lawan Anthony Sinisuka Ginting, ada dua pemain yang selalu mengalahkannya dalam setiap pertemuan. Salah satu di antaranya adalah pebulu tangkis China, Weng Hong Yang, yang empat kali menjegal tunggal putra nomor satu Indonesia.
Kekalahan keempat Anthony dari tunggal putra nomor empat China itu dialami pada babak pertama turnamen Kumamoto Masters BWF World Tour Super 500. Pada pertandingan yang berlangsung di Kumamoto Prefecture Gymnasium, Jepang, Rabu (15/11/2023), Anthony kalah dengan skor 16-21, 21-18, 17-21.
Baca juga: Awal Buruk Indonesia pada Hari Pertama Kumamoto Masters
Dibandingkan dengan tiga kekalahan sebelumnya, performa Anthony sebenarnya jauh lebih baik. Tunggal putra peringkat kedua dunia itu berkali-kali menggunakan taktik menyerang dengan mengarahkan smes ke tubuh Weng yang sulit dikembalikan.
Akan tetapi, tak jarang pula Anthony membuat kesalahan saat memiliki peluang mendapat poin dengan mudah. Setelah melakukan smes, hingga Weng bersusah payah mengembalikannya, Anthony melanjutkan serangan itu dengan backhand net silang. Namun, kok dari sentuhan halus raketnya tak menyeberangi net. Padahal, Weng tak mungkin menjangkaunya karena berada di bagian belakang lapangan.
Saat seharusnya memukul kok dengan lebih tinggi, misalnya, pukulan dari saya justru datar dan ini memudahkan Weng Hong Yang untuk memotongnya.
Dengan kemampuan Weng untuk bertahan dengan baik, kesalahan kecil dari Anthony saat mengarahkan pukulan pada akhirnya bisa memberi pengaruh besar. ”Pertahanan dia tak mudah ditembus, jadi saya memang harus sabar dalam mengatur pola permainan. Tadi sudah menerapkan cara itu, tetapi berkali-kali pada akhirnya saya membuat kesalahan. Saat seharusnya memukul kok dengan lebih tinggi misalnya, pukulan dari saya justru datar dan ini memudahkan Weng Hong Yang untuk memotongnya,” ujar Anthony.
Kesempatan untuk mengalahkan Weng berdasarkan pengalaman dalam pertandingan tersebut bisa didapat jika mereka bertemu dalam turnamen berikutnya, yaitu China Terbuka Super 750, 21-26 November. Namun, dengan posisi berlawanan pada daftar undian, Anthony dan Weng hanya bisa bertemu di final.
Baca juga: Tugas Ganda Pengumpulan Poin Ranking
Sebelum di Kumamoto Masters, Weng dua kali menjegal Anthony pada tahun ini, yaitu pada babak kedua Malaysia Masters dan perempat final Denmark Terbuka. Anthony, juga, kalah pada pertemuan pertama yang berlangsung pada perempat final Kejuaraan Asia 2022.
Selain Weng, ada pemain lain yang selalu mengalahkan Anthony, yaitu Lakshya Sen. Pemain India itu selalu menang dalam tiga pertemuan pada 2022, yaitu di Jerman Terbuka, final Piala Thomas, dan babak pertama Denmark Terbuka.
Hasil berbeda didapat dua tunggal putra lain dari Indonesia, yaitu Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Setelah mengalahkan Chi Yu Jen (Taiwan) dengan skor 21-14, 21-9, Jonatan akan berhadapan dengan pemain Taiwan lainnya, Su Li Yang, pada babak kedua. Sementara Chico disingkirkan pemain nomor satu dunia, Viktor Axelsen, 11-21, 7-21.
Jonatan membawa rasa percaya diri ke turnamen ini setelah menjuarai Perancis Terbuka Super 750, dua pekan lalu. ”Siapa pun lawannya, rasa percara diri menjadi modal yang penting dalam setiap pertandingan. Meskipun puas dengan penampilan tadi, saya harus lebih siap untuk babak berikutnya,” katanya.
Baca juga: Juara di Perancis Terbuka, Jonatan Christie Wujudkan Penantian Lama
Bagi Chico, kekalahan dari Axelsen menjadi kekalahan ke-14 dalam dua babak awal dari 16 turnamen yang diikuti pada tahun ini. Hanya pada dua turnamen, yaitu Indonesia Masters Super 500 dan Taiwan Terbuka Super 300, Chico bisa menembus babak-babak akhir, yaitu dengan menjadi juara dan finalis.
Dengan posisinya sebagai pemain perngkat ke-22 dunia, Chico memang memiliki hak untuk tampil pada turnamen BWF World Tour semua level. Namun, dia lebih sering terganjal pada babak-babak awal, apalagi pada turnamen Super 500 ke atas.
Ini pula yang dialami Putri Kusuma Wardani meski kekalahan pada babak pertama di Kumamoto disebabkan cedera. Dia mundur saat tertinggal 5-11 dari Kim Ga-eun (Korea Selatan) karena merasakan sakit pada pinggang hingga paha kanan. Cedera itu dirasakannya sejak bermain di Korea Masters, pekan lalu, saat dia dikalahkan rekan senegara, Ester Nurumi Tri Wardoyo, pada babak pertama.
Putri, yang berperingkat ke-28 dunia, telah mengikuti 17 turnamen BWF World Tour pada 2023. Namun, tunggal putri nomor dua Indonesia di bawah Gregoria Mariska Tunjung itu tersingkir pada dua babak awal sebanyak 14 kali. Hasil terbaiknya adalah mencapai perempat final tiga turnamen Super 300, yaitu di Swiss, Orleans, dan Taiwan.
Baca juga: Anthony Harus Lebih Cermat
Pelatih tunggal putri pelatnas utama Indra Widjaja pernah mengatakan, dia berpatokan pada posisi Putri dalam peringkat dunia untuk mengirimnya ke turnamen besar. Dengan berada pada ranking 30 besar dunia, secara matematis, Putri berhak bermain pada semua level karena undian ajang BWF World Tour terdiri atas 32 wakil.
Selain itu, dikatakan Indra, dia pun selalu menilai Putri dari upayanya dalam setiap pertandingan, tidak hanya pada hasil. Saat Putri bisa memberi perlawanan terbaik, apalagi ketika berhadapan dengan pemain top dunia, dia diberi kesempatan bermain pada turnamen berikutnya.
Hasil berbeda didapat Gregoria yang mengalahkan wakil tuan rumah, Nozomi Okuhara, 21-19, 21-19. Pada babak kedua, Gregoria akan melawan Kim.
Pada nomor ganda campuran, hanya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang akan menjadi wakil Indonesia pada babak kedua. Mereka akan menantang juara dunia asal Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, setelah mengalahkan Lee Jhe Huei/Hsu Ya Ching (Taiwan), 21-17, 22-20. Adapun Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati tersingkir pada babak pertama.
”Comeback” bintang dunia
Babak pertama Kumamoto Masters yang berlangsung pada Rabu menjadi momen kembalinya tunggal putra dan putri nomor satu dunia, Axelsen dan An Se-young, setelah absen dari turnamen lain karena cedera. An melewatkan rangkaian turnamen di Eropa, Denmark dan Perancis Terbuka, pada Oktober karena cedera lutut kanan. Dia mengalaminya ketika membela Korea Selatan pada Asian Games Hangzhou 2022 yang berlangsung tahun ini.
An kembali ke turnamen BWF ketika berhadapan dengan Pai Yu Po (Taiwan) dan menang dengan skor 22-20, 21-13. Pada babak kedua, pemain yang telah memperoleh sembilan gelar juara pada 2023 tersebut akan berhadapan dengan pemain China, Gao Fang Jie.
Baca juga: Transformasi ”Bocah Ajaib” An Se-young
Musuh bebuyutan An, Akane Yamaguchi (Jepang), juga mengalami cedera saat bermain di Asian Games. Cedera kaki kanan yang dialaminya, bahkan, membuat Yamaguchi belum kembali bertanding.
Tunggal putri ranking kedua dunia itu, bahkan, kemungkinan besar absen pada turnamen Final BWF World Tour di Hangzhou, China, 13-17 Desember. Ajang ini akan diikuti delapan wakil terbaik dari setiap nomor berdasarkan performa pada turnamen BWF sepanjang tahun. Termasuk di antara para peserta tersebut adalah mereka yang berstatus sebagai juara dunia.
Dari Kejuaraan Dunia 2023 yang berlangsung di Denmark pada Agustus, gelar juara diraih oleh An (tunggal putri), Kunlavut Vitidsarn (tunggal putra), Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (ganda putra), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri), dan Seo/Chae (ganda campuran).
Mantan tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang, Kento Momota, juga menjalani momen-momen awal kembali ke persaingan. Dia beristirahat dari turnamen selama tiga bulan sejak Agustus karena mendapat rangkaian hasil buruk pada tahun ini. Kembalinya Momota ke turnamen ditandai dengan gelar juara Korea Masters, pekan lalu, yang merupakan gelar pertamanya sejak Indonesia Masters 2021.
Di Kumamoto, Momota harus menjalani persaingan sejak babak kualifikasi. Karakter permainannya yang ulet tetap terlihat saat berhadapan dengan Loh Kean Yew (Singapura) pada babak pertama, Rabu. Momota mengalahkan unggulan kedelapan itu dengan skor 18-21, 26-24, 21-19.