Anthony Sinisuka Ginting melaju ke babak kedua turnamen bulu tangkis Perancis Terbuka. Namun, dia belum tampil dengan performa terbaik ketika bermain tiga gim pada laga yang seharusnya bisa dimenangi dalam dua gim.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
RENNES, RABU — Anthony Sinisuka Ginting seharusnya bisa melewati babak pertama turnamen bulu tangkis Perancis Terbuka dengan kemenangan dua gim. Namun, dia harus menjalani laga lebih panjang untuk mendapat tempat di babak kedua karena melakukan banyak kesalahan.
Kesalahan demi kesalahan pada permainan yang seharusnya menjadi momen mendapat poin, terjadi pada gim kedua ketika Anthony berhadapan dengan pemain Denmark, Magnus Johannesen, di Glaz Arena, Rennes, Perancis, Rabu (25/10/2023). Johannesen adalah tunggal putra peringkat ke-31 dunia yang untuk pertama kalinya berhadapan dengan Anthony.
Setelah memenangi gim pertama, Anthony yang menjadi unggulan kedua, unggul 11-4 saat jeda gim kedua. Dia memimpin hingga skor 14-10.
Anthony membayar kesalahannya dengan bermain lebih agresif pada gim ketiga.
Namun, situasi berbalik ketika Anthony melakukan kesalahan secara beruntun, termasuk ketika pukulan smesnya justru menjadi angka bagi lawan. Berkali-kali, kok dari smes Anthony tak menyeberangi net. Pada saat yang sama, Johannesen mempercepat irama permainan, lalu unggul dengan mendapat tujuh angka beruntun dan membuat pertandingan berjalan tiga gim.
Anthony membayar kesalahannya dengan bermain lebih agresif pada gim ketiga. Dia banyak mendapat poin dari permainan cepat hingga akhirnya menang dengan skor 21-14, 16-21, 21-8.
”Saya sebenarnya sudah bermain menekan sejak awal. Strategi itu bisa dijalankan dengan baik hingga setelah interval gim kedua. Namun, setelah itu saya lengah dan terbawa permainan lawan yang mempercepat tempo. Dia pun bermain dengan nyaman,” tutur Anthony.
Kemenangan yang didapat Anthony terjadi setelah rekannya, Jonatan Christie, lolos ke babak kedua, sehari sebelumnya. Dia mengalahkan Kenta Nishimoto (Jepang) 21-11, 21-19.
Meski baru memenangi satu babak, kemenangan tersebut sangat berarti bagi Jonatan setelah mendapat hasil buruk dalam dua ajang terakhir. Saat dipercaya membela ”Merah Putih” dalam ajang multicabang Asian Games Hangzhou 2022, Jonatan dua kali bermain dan dua kali kalah. Kekalahan itu salah satunya terjadi pada babak kedua nomor tunggal putra setelah dia mendapat bye di babak pertama. Pekan lalu, Jonatan tersingkir pada babak pertama Denmark Terbuka.
”Puji Tuhan, pasti senang karena hari ini saya benar-benar bisa menikmati pertandingan tanpa ada pikiran yang mengganggu. Itu jauh lebih berarti dari kemenangan tadi. Semoga saya bisa bermain lebih baik di babak berikutnya,” kata Jonatan yang telah dinanti pemain Taiwan, Lin Chun Yi, pada babak kedua.
Turut melaju ke babak kedua pada nomor tunggal adalah Putri Kusuma Wardani. Dia mendapat keberuntungan ketika lawannya, Lianne Tan (Jerman), tak dapat menyelesaikan pertandingan. Tan mundur pada skor 15-21, 6-21.
Putri, yang akan melawan Carolina Marin pada babak kedua, menang ketika seniornya, Gregoria Mariska Tunjung, tersingkir pada babak pertama. Dalam pertandingan ketat, pada Selasa malam, Gregoria kalah dari Pusarla V Sindhu (India) 21-12, 18-21, 15-21.
Tantangan untuk Gregoria
Kekalahan pada babak kedua Perancis dan Denmark Terbuka serta perempat final tunggal putri Asian Games 2022 membuat Gregoria berencana mengevaluasi diri bersama psikolog. ”Catatan terbesar saya dari beberapa pertandingan terakhir adalah kurangnya rasa percaya diri, sementara lawan pasti sudah mempelajari permainan saya. Pada kondisi seperti ini, tidak cukup hanya pelatih yang membuat evaluasi. Saya akan menemui psikolog untuk mendapat perspektif baru,” tutur Gregoria.
Musim kompetisi 2023 sebenarnya menjadi musim terbaik Gregoria dalam persaingan di tingkat senior. Untuk pertama kalinya, dia mendapat gelar juara turnamen BWF World Tour, yaitu dari Spanyol Masters Super 300, dan menjadi bagian dari tunggal putri peringkat sepuluh besar dunia.
Di sisi lain, peningkatan performa dan hasil itu memunculkan tantangan baru. Seperti dikatakannya, dia harus semakin waspada karena dengan posisi yang dicapainya saat ini, lawan memberikan perhatian yang lebih besar kepadanya.
Setelah dua kali dikalahkan Gregoria secara beruntun, yaitu pada final Spanyol Masters dan semifinal Malaysia Masters, Sindhu meningkatkan level permainan pada dua pertemuan berikutnya. Peraih perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan perunggu Tokyo 2020 itu pun memenangi tiga pertemuan berikutnya, yaitu pada babak pertama Indonesia Terbuka serta babak kedua Denmark dan Perancis Terbuka.
Pelatih tunggal putri pelatnas utama Indra Widjaja pernah menuturkan bahwa baik atau tidaknya performa Gregoria sangat bergantung pada faktor nonteknis. ”Gregoria punya bakat yang bagus. Semua bakat itu akan keluar dalam pertandingan jika dia tak membawa beban atau pikiran apa pun ke lapangan,” kata Indra yang merupakan kakak dari mantan pebulu tangkis Candra Wijaya.