Kemenangan Enea Bastianini di Sepang membuat Ducati sangat gembira karena akhirnya dia bisa bersaing di level tinggi setelah cedera panjang. Bahkan, Bastianini dinilai seperti lepas dari neraka dan kini terbang ke bulan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
SEPANG, MINGGU — Enea Bastianini kembali menjadi ”Bestia”, buas di lintasan balap, setelah pulih dari cedera. Dia telah melewati masa-masa sulit sejak cedera retak tulang belikat dalam seri pertama di Portimao serta cedera engkel dan retak tangan kiri di Barcelona.
Bastianini sempat melewatkan persaingan juara MotoGP, kondisi yang bagi pebalap seperti di neraka. Namun, masa-masa sulit itu mulai berada di belakang. Ia kini kembali kompetitif dengan memenangi balapan utama MotoGP seri Malaysia, Minggu (12/11/2023).
”Hari ini kami sangat memperhatikan Enea. Ia melakukan sesuatu yang luar biasa. Dia seperti datang dari neraka menuju bulan,” ujar Manajer Tim Ducati lenovo Davide Tardozzi kepada TNT Sports.
”Itu sesuatu yang membuat kami bangga dengan apa yang kami lakukan sebagai sebuah grup. Dia menjalani bulan-bulan yang sangat berat dengan dua cedera, di Portimao dan Barcelona. Sebagai tim, kami sangat senang memiliki pebalap Ducati lain di podium. Itu sesuatu yang mengagumkan,” ujar Tardozzi kemudian.
Tardozzi menambahkan, pihaknya tidak pernah memiliki keraguan pada Enea. ”Enea menderita karena cedera dan secara mental (dia) mencari siapa yang memiliki motor seperti dia untuk berada di posisi satu dan dua dalam kejuaraan. Itu sesuatu yang membuat dia berpikir, ’mengapa saya berada sangat di belakang’. Tetapi, jelas itu karena cedera,” ujar Tardozzi.
Bastianini mengakui, kabar yang beredar bahwa dirinya berpotensi digantikan Jorge Martin musim depan adalah hal yang sangat wajar mengingat kondisi dirinya musim ini. Dia tidak kompetitif karena cedera, sedangkan Martin dalam persaingan juara dengan Bagnaia. Namun, kemenangan di Sepang merupakan pesan dari dirinya untuk Ducati.
”Itu sederhana, Anda tahu itu. Jorge memiliki musim yang sangat bagus dan saya tidak. Saya berada di bawah, tetapi saya tahu mengapa,” ungkap Bastianini.
”Sulit untuk menjelaskan perasaan saya saat ini, tetapi sekarang saya mengirimkan pesan kepada Ducati. Perasaan saya di dalam tim saat ini sangat bagus. Menurut saya, ini situasi yang bagus. Saya tidak tahu keputusan Ducati dan akan seperti apa ini. Saya telah dikonfirmasi di Misano, tetapi kita lihat saja,” ujar Bestia dalam konferensi pers.
Bak bencana
Kini, target Bastianini adalah menjaga performa tetap di level tertinggi dalam dua seri terakhir, yaitu di Qatar dan Valencia. Dua balapan itu krusial untuk mengakhiri musim ini dengan cerah setelah menjalani masa muram sejak kecelakaan di Portimao, Maret lalu. Dia menilai, masa-masa cedera itu bak bencana.
”Bukan sulit, musim ini menjadi sebuah bencana. Banyak cedera dan juga sangat sakit, khususnya setelah cedera pertama. Tidak mungkin bagi saya untuk latihan dan menggerakkan kaki. Juga, bagian tubuh lainnya harus berfungsi jika Anda ingin cepat dengan motor MotoGP,” ungkap Bestia.
”Sekarang saya memiliki perasaan yang luar biasa dan ini balapan yang sangat bagus. Kemarin, dalam balapan sprint, saya melihat pace saya oke untuk hari ini (balapan utama). Saya bisa melakukan lebih. Ini fantastis, tim bekerja dengan sangat baik sejak awal,” ucap Bastianini yang kini berada di posisi ke-15 klasemen sementara dengan 76 poin.