Liverpool ingin memberikan ruang sebanyak mungkin untuk Luis Diaz memulihkan diri. Keputusan bermain ada di tangan Diaz.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LUTON, SABTU — Laga versus Luton Town akan sangat penting untuk Liverpool bisa memanjat ke puncak klasemen. Namun, bagi Manajer Juergen Klopp, semua tidak lebih penting dari kesehatan mental anak asuhnya. Penyerang Luis Diaz tidak akan dipaksa tampil, sepekan usai mendapat kabar ayahnya diculik di Kolombia.
Liverpool akan bertandang ke markas tim promosi Luton, Stadion Kenilworth Road, pada Minggu (5/11/2023) malam WIB. Duel itu wajib dimenangkan ”Si Merah” mengingat itu kesempatan terbaik mereka menggeser pemuncak klasemen, Tottenham Hotspur, yang menghadapi laga besar versus Chelsea pada Selasa nanti.
Jelang berkunjung, Diaz belum bisa dipastikan akan tampil kembali. Pemain 26 tahun itu sudah absen dalam dua laga terakhir, di pekan ke-10 Liga Inggris dan babak 16 besar Piala Liga. Adapun Diaz merupakan salah satu sosok paling krusial di Liverpool, selalu tampil dalam sembilan pertandingan liga sejak awal musim.
”Luis sudah berlatih sejak dua hari lalu. Dia juga sudah bergabung dengan sesi bersama tim. Jika dia merasa baik-baik saja, dia akan tampil. Anda bisa melihat, dia merasa baik ketika bersama anak-anak. Namun, terlihat juga, dia belum banyak tidur. Jadi, kita lihat apa yang akan terjadi nanti,” ujar Klopp.
Pemerintah Kolombia menyatakan pada Kamis lalu, Tentara Kemerdekaan Nasional (ELN), bertanggung jawab atas penculikan kedua orangtua Diaz. ELN merupakan kelompok pemberontak bersenjata yang sudah beroperasi sejak tahun 1964, di era perang dingin.
Ibu Diaz telah dibebaskan, tetapi sang ayah, Luiz Manuel Diaz, masih belum ditemukan. Ratusan polisi dan tentara diterjunkan untuk terus melakukan pencarian. Salah satu upaya yang dilakukan dengan patroli udara untuk menjangkau area perbatasan dengan Venezuela.
Menurut Klopp, keputusan terbaik saat ini adalah memberikan Diaz ruang sebanyak mungkin. ”Apa pun yang memberi kami sedikit harapan (dari Kolombia) adalah hal baik. Kami terus menunggu kabar baik. Saat ini, kami hanya menunggu (Diaz). Itu semua tergantung dia. Saya tidak akan memaksakan apa pun,” tuturnya.
Dukungan terhadap bintang tim nasional Kolombia itu datang dari berbagai arah. Di Barrancas, yang berjarak sekitar 940 kilometer dari ibu kota Kolombia, ratusan warga turun ke jalan untuk mendukung pembebasan ayah Diaz. Mereka mengenakan kaus putih dengan foto wajah Mane, nama panggilan ayahnya.
Dia juga sudah bergabung dengan sesi bersama tim. Jika dia merasa baik-baik saja, dia akan tampil.
Para pemain Liverpool juga terus memberikan dorongan moral pada rekannya tersebut. Pekan lalu, penyerang Diogo Jota bahkan merayakan gol ke gawang Nottingham Forest dengan mengangkat jersei Diaz. ”Saya mengangkat jersei itu untuk menunjukkan kami semua bersamanya,” kata Jota.
Otty Patino, kepala perunding perdamaian dari Pemerintah Kolombia, meminta ELN untuk segera membebaskan Mane. ”Kami ingatkan, penculikan adalah tindakan kriminal yang melanggar hukum kemanusiaan internasional. Tugas saya bukan hanya mengembalikan penculikan, melainkan menghilangkan ini selamanya,” katanya.
Momentum Nunez
Liverpool tidak perlu khawatir di Kenilworth Road. Senjata di lini serangan mereka sangat banyak musim ini meskipun tanpa Diaz yang sudah mencetak 2 gol di liga. Adapun Mohamed Salah dan rekan-rekan merupakan salah satu tim paling produktif musim ini dengan koleksi 23 gol. Hanya di bawah Aston Villa dan Newcastle dengan 26 gol.
Belum lagi, penyerang Darwin Nunez sedang berapi-api. Dia selalu berkontribusi gol ataupun asis dalam lima laga terakhir, termasuk mencetak gol dalam tiga laga beruntun. Terakhir, golnya ke gawang Bournemouth membuat Liverpool lolos dari babak 16 besar Piala Liga.
Nunez dilabeli sebagai pembelian gagal musim lalu setelah didatangkan seharga 65 juta pound sterling dari Benfica. Namun, dia mulai menunjukkan kapasitasnya musim ini. Menurut The Athletic, dia terlibat dalam gol setiap 61 menit di seluruh kompetisi musim ini. Dua kali lipat lebih baik dibandingkan musim lalu, 124 menit.
Penyerang 24 tahun asal Uruguay tersebut semakin bisa mengendus peluang. Angka kualitas peluang (expected goals/xG) Nunez naik dari 0,7 jadi 0,87 setiap 90 menit. Dia juga semakin efisien. Musim lalu, dia hanya mencetak 14 gol dari 18,1 xG, sementara mampu menciptakan 6 gol dari 6,5 xG pada musim ini.
Perkembangan Nunez tidak lepas dari hal nonteknis. Dia sudah mulai mahir berbahasa Inggris berkat mengikuti les dua kali seminggu. Pemahaman taktik dan komunikasi sang penyerang pun semakin baik. Dia bisa mengikuti keinginan Klopp saat dengan atau tanpa bola.
Di sisi lain, Luton baru merasakan sekali menang dari sepuluh pertandingan. Namun, mereka terbukti bisa menyulitkan tim tandang saat bermain di depan publik sendiri. Spurs yang sedang dalam performa terbaik hanya mampu menang tipis 1-0, pada awal Oktober.
”Liverpool memang tim besar yang sedang tampil bagus, tetapi tetap ada peluang. Selalu ada kesempatan untuk menang di setiap pertandingan. Kami hanya perlu melakukan segala sesuatu yang diperlukan dengan tepat. Saya tidak melihat laga ini akan menjadi kemenangan otomatis untuk lawan,” kata Manajer Luton Rob Edwards. (AP/REUTERS)