Luis Rubiales melanggar Kode Disiplin FIFA karena mencium pemain timnas putri Spanyol, Jenni Hermoso. Ia diskors 3 tahun.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
ZURICH, SELASA — FIFA melarang mantan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales melakukan semua aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola selama tiga tahun. Sanksi itu merupakan buntut dari aksi Rubiales mencium bibir pemain timnas putri Spanyol, Jenni Hermoso. Rubiales pun akan mengajukan banding.
Komite Disiplin FIFA menilai, aksi Rubiales pada prosesi penyerahan medali Piala Dunia Putri 2023, Agustus lalu, itu melanggar Pasal 13 Kode Disiplin FIFA. Pasal tersebut tentang perilaku ofensif dan pelanggaran prinsip fair play. Sebelumnya, FIFA menskor Rubiales selama 90 hari.
”FIFA menegaskan kembali komitmen mutlaknya untuk menghormati dan melindungi integritas semua orang dan memastikan bahwa aturan dasar perilaku layak ditegakkan,” bunyi pernyataan resmi FIFA dalam laman resminya, Senin (30/10/2023) malam.
FIFA telah memberi tahu Rubiales tentang keputusan tersebut. Sesuai dengan ketentuan, FIFA memberi waktu Rubilales selama sepuluh hari untuk meminta detail keputusan tersebut atau mengajukan banding.
Melalui akun X (dulu Twitter), Rubiales langsung menanggapi keputusan itu. Ia mengumumkan akan mengajukan banding. ”Saya akan membawa kasus ini ke pengadilan tertinggi untuk memastikan keadilan ditegakkan dan kebenaran terungkap,” kata Rubiales dalam cuitannya Senin malam.
Rubiales mencium Jenni Hermoso saat upacara penyerahan medali setelah final Piala Dunia Putri, sebuah insiden yang membuat perayaan juara tim Spanyol menjadi kacau. Kejadian itu juga mengalihkan perhatian dari momen nasional yang membanggakan ke warisan seksisme dalam sepak bola Spanyol.
Hermoso kembali memperkuat timnas Spanyol setelah dipilih oleh pelatih baru, Montse Tome, 19 Oktober lalu.
Hermoso lantas mengajukan tuntutan pidana pelecehan seksual atas tindakan Rubiales. Pada September, pengadilan di Spanyol mengeluarkan perintah yang melarang Rubiales berada dalam jarak 200 meter dari Hermoso.
Rubiales telah mengundurkan diri sebagai Presiden RFEF, kurang dari seminggu setelah final, dan di tengah-tengah penolakan para pemain putri bermain untuk timnas Spanyol. Meski demikian, Rubiales bersikeras tidak melakukan kesalahan apa pun pada upacara pemberian medali. Ia menggambarkan ciuman itu sebagai ”kecupan” atas dasar suka sama suka.
Hermoso dan rekan setimnya menolak anggapan bahwa ciuman tersebut, yang terjadi hanya beberapa meter dari Ratu Letizia dari Spanyol, dilakukan atas dasar suka sama suka. Mereka juga menggambarkan bahwa seksisme bersarang selama bertahun-tahun di tangan federasi sepak bola negara tersebut.
Hermoso kembali
Di tengah kasus hukum yang berjalan, Hermoso kembali memperkuat timnas Spanyol setelah dipilih oleh pelatih baru, Montse Tome, 19 Oktober lalu. Pemain berusia 33 tahun ini dipanggil untuk pertandingan Liga Nasional UEFA Putri 2023 melawan Italia, Jumat (27/10/2023).
Dalam laga tersebut, Hermoso mencetak gol penentu kemenangan Spanyol dengan skor 1-0 atas Italia. Hermoso masuk pada menit ke-68 dalam pertandingan pertamanya untuk timnas sejak membantu Spanyol memenangi gelar Piala Dunia.
”Saya bisa memberitahumu (saya memikirkan) banyak hal, tetapi hidup terkadang memberimu hadiah kecil dan hari ini saya memikirkan banyak orang di belakangku kali ini. Saya senang karena berkat mereka, hari ini saya menikmati sepak bola sekali lagi,” tutur Hermoso selepas pertandingan itu.
Berkat gol semata wayang Hermoso, Spanyol mempertahankan rekor sempurna mereka di Liga Nasional dengan tiga kemenangan dalam tiga pertandingan di Grup A4.
Sebelumnya, Spanyol mengalahkan Swedia dan Swiss. Spanyol akan kembali berlaga melawan Swiss di Stadion Letzigrund, Swiss, Selasa (31/10/2023) malam waktu setempat. (AFP)