Setelah tak bisa menyelesaikan tugas di Asian Games Hangzhou 2022, Apriyani/Fadia bermain baik di Perancis Terbuka. Tiket semifinal didapat setelah ketakutan akibat cedera Apriyani bisa dihilangkan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
RENNES, JUMAT — Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda putri bulu tangkis Indonesia, membayar ”utang” ketika mengundurkan diri pada pertemuan terakhir dengan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Utang itu dibayar dengan kemenangan oleh Apriyani/Fadia pada perempat final Perancis Terbuka.
Ganda putri nomor satu Indonesia itu tak dapat menyelesaikan pertandingan ketika berhadapan dengan Fukushima/Hirota di Asian Games Hangzhou 2022, awal bulan ini. Cedera betis kanan Apriyani menghentikan langkah Arpiyani/Fadia pada babak kedua dan memupus harapan meraih medali.
Akibat cedera tersebut, Apriyani/Fadia bahkan batal bertanding di Denmark Terbuka, pekan lalu. Kondisi betis kanan Apriyani sebenarnya telah membaik, tetapi dia khawatir akan terjadi cedera yang sama. Setelah meyakinkan diri bahwa kondisinya baik, Apriyani menyusul Fadia yang turut berangkat ke Denmark bersama tim Indonesia.
Keyakinan itu pula yang berpengaruh besar pada solidnya permainan mereka selama di Glaz Arena, Rennes, Perancis. Kemenangan atas Fukushima/Hirota pada Jumat (27/10/2023) tak hanya ditentukan faktor strategi. ”Saya menepis ketakutan karena kejadian Asian Games. Saya katakan kepada Fadia bahwa saya datang ke sini untuk bertanding dan menang. Jadi, yang harus dilakukan adalah bermain dengan normal. Alhamdulillah, kekuatan kaki saya sudah baik,” kata Apriyani.
Ketika tak ada kekhawatiran dan beban dalam benak, Apriyani/Fadia bisa menunjukkan konsistensinya sebelum Asian Games dengan selalu menang dua gim pada tiga babak di Rennes, kota pengganti Paris yang selama ini menjadi tuan rumah Perancis Terbuka. Mereka bermain solid saat melawan Fukushima/Hirota, salah satu ganda putri terbaik dunia, yang selalu sulit dikalahkan oleh siapa pun.
Dalam kondisi tertinggal pada pertengahan gim pertama, setelah unggul di awal, Apriyani/Fadia tak panik. Mereka kembali mengontrol pertandingan dengan bersabar menanti terbukanya peluang meraih poin, juga dengan mengurangi kesalahan.
Kemenangan tersebut menaikkan level kepercayaan diri Apriyani/Fadia, tetapi mereka tetap berusaha mengontrolnya agar tak menjadi bumerang untuk menjalani tantangan berikutnya. Di semifinal, Sabtu, Apriyani/Fadia akan melawan Liu Sheng Shu/Tan Ning (China).
Tunggal putra peringkat kedua dunia, Anthony Sinisuka Ginting, tak dapat mengatasi perlawanan Li Shi Feng (China) untuk kedua kali secara beruntun.
Liu/Tan menunjukkan performa yang baik dengan membuat kejutan pada turnamen BWF World Tour Super 750 ini. Mereka menyingkirkan rekan senegara yang merupakan ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pada babak kedua, lalu unggulan kelima Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) di perempat final.
”Laga semifinal akan menjadi pertemuan pertama kami. Persaingannya akan ramai dan kami harus mewaspadai tenaga mereka yang lumayan besar,” ujar Fadia.
Tiket semifinal kedua bagi Indonesia didapat ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang mengalahkan Rasmus Kjaer/Frederik Soegaard (Denmark), 21-11, 21-17. Bagas/Fikri mempertahankan performa baik mereka sejak menembus final Denmark Terbuka, pekan lalu. Sebelum berhadapan dengan Kjaer/Soegaard, Bagas/Fikri menyingkirkan unggulan keenam asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada babak kedua.
Performa solid pada babak kedua, Kamis tengah malam waktu Indonesia, juga ditunjukkan oleh pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Meski kalah dalam kecepatan dan kekuatan pukulan dari Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), mereka bisa keluar dari tekanan ganda putra nomor satu dunia itu dengan kemenangan 25-23, 19-21, 21-19. Pada perempat final sesi kedua yang dimulai Jumat pukul 22.00 WIB, kematangan Hendra/Ahsan diuji kecepatan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Wakil Indonesia lainnya yang bermain pada perempat final sesi kedua adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dan Jonatan Christie yang melawan Kodai Naraoka (Jepang).
Anthony tersingkir
Tunggal putra peringkat kedua dunia, Anthony Sinisuka Ginting, tak dapat mengatasi perlawanan Li Shi Feng (China) untuk kedua kali secara beruntun. Setelah perempat final Asian Games, kali ini Anthony kalah dari Li pada perempat final Perancis Terbuka. Anthony kalah dengan skor 15-21, 13-21.
Anthony sebenarnya selalu menang dalam empat pertemuan awal dengan Li yang dimulai dengan perempat final India Terbuka pada Januari lalu. Akan tetapi, sejak Asian Games, dia selalu kesulitan mengontrol permainan ketika berhadapan dengan juara All England tersebut.
Kekalahan ini membuat Anthony selalu tersingkir pada perempat final dalam tiga ajang terakhir, yaitu Asian Games, Denmark Terbuka, dan Perancis Terbuka. Sebelum kalah dari Li, Anthony harus selalu bermain tiga gim pada dua babak melawan pemain dengan level prestasi yang berada di bawahnya.
Dengan tersingkirnya Anthony, persaingan tunggal putra kehilangan dua unggulan teratas. Unggulan pertama yang juga pemain nomor satu dunia, Viktor Axelsen, mundur saat melawan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) pada babak kedua karena cedera kaki. Di perempat final, giliran unggulan keempat Kunlavut Vitidsarn (Thailand) yang mengundurkan diri sebelum bertanding melawan Ng Tze Yong (Malaysia).
Nomor lain yang kehilangan unggulan teratas adalah ganda putri dan ganda campuran. Kekalahan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dari Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan), 21-23, 21-23, pada perempat final terjadi sehari setelah tersingkirnya Chen/Jia pada babak kedua.
Sebelumnya, ganda campuran nomor dua China yang merupakan juara Denmark Terbuka, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, tersingkir pada babak pertama. China, yang menguasai persaingan ganda campuran elite, tinggal mengandalkan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin yang mengalahkan pasangan Indonesia pada perempat final. Mereka menang atas Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, 24-22, 21-10.