Indonesia gagal membawa gelar juara dari turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka. Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri kalah dari pasangan Malaysia di final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
ODENSE, MINGGU — Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri memperlihatkan performa solid dalam empat pertandingan menuju final turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka. Akan tetapi, mereka kalah pada laga puncak karena performa yang menurun.
Ganda putra nomor empat Indonesia itu kalah dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada final yang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense, Minggu (22/10/2023). Bagas/Fikri kalah dengan skor 13-21, 17-21 dalam pertandingan yang hanya berlangsung 33 menit.
Sepanjang pertandingan, Bagas/Fikri kesulitan keluar dari tekanan lawan hingga tak dapat mengontrol permainan. Pasangan peringkat ke-14 dunia itu, terutama Fikri, kalah cepat dalam permainan di depan net. Pada permainan ganda, kontrol permainan bisa dipegang salah satu pasangan jika mereka bisa tampil lebih baik dalam permainan di lapangan depan.
Hal itu diperagakan Bagas/Fikri pada empat pertandingan dari babak pertama hingga semifinal, salah satunya ketika menyingkirkan juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan), pada babak kedua. Di semifinal, Bagas/Fikri mengalahkan senior mereka di pelatnas bulu tangkis yang juga juara bertahan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Akan tetapi, laga final menjadi antiklimaks bagi Bagas/Fikri. Selain tak dapat mengatasi tekanan, mereka juga banyak membuat kesalahan yang mempercepat penambahan poin lawan. Dalam lima perebutan poin beruntun pada akhir gim pertama, Chia/Soh mendapat empat poin karena empat kesalahan yang dilakukan Bagas.
Sepanjang pertandingan, Bagas/Fikri hanya unggul lima kali dalam skor, yaitu pada setiap awal gim. Setelah itu, mereka tertinggal.
Setelah ini, bintang bulu tangkis dunia, termasuk skuad Indonesia, akan bertanding di Perancis Terbuka, 24-29 Oktober.
Momen di Denmark ini berbeda ketika Bagas/Fikri menciptakan kejutan di All England 2022. Mereka mempertahankan performa baik sepanjang turnamen hingga menjadi juara. Pasangan top dunia yang dikalahkan pada saat itu di antaranya Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
”Kami cukup puas dengan penampilan kami dari babak pertama sampai semifinal, tetapi kurang puas dengan hasil dan penampilan di final. Kami sedikit kecewa karena tidak bisa memberikan perlawanan maksimal,” ujar Fikri.
Salah satu kesulitan yang dialami Bagas/Fikri di final adalah sulitnya mengantisipasi servis lawan, terutama dari Chia. ”Servis dari Chia membuat kok bergerak melintir. Ini sulit diantisipasi hingga kami akhirnya terus tertekan,” ujar Fikri.
Dengan hasil ini, sektor ganda putra Indonesia tak juga mendapat gelar juara dari turnamen BWF World Tour sejak Fajar/Rian menjuarai All England pada Maret lalu. Beberapa pasangan mencapai final, termasuk tiga kali seperti yang dilakukan Bagas/Fikri, tetapi mereka selalu kalah.
Kekalahan Bagas/Fikri juga membuat Indonesia tak membawa gelar juara dari Denmark Terbuka karena mereka menjadi satu-satunya wakil ”Merah Putih” di final. Sebaliknya, dengan mewakilkan pemain pada empat final lain, China mendapat empat gelar juara.
Gelar ganda campuran didapat Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping setelah mengalahkan rekan sesama negara yang merupakan pasangan nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, 16-21, 21-15, 26-24. Feng/Huang menang setelah menggagalkan lima match point Zheng/Huang.
Pada ganda putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang), 21-16, 21-13. Capaian tersebut menjadi gelar keenam Chen/Jia pada tahun ini dari 11 turnamen. Adapun tunggal putri Chen Yu Fei menang atas Carolina Marin (Spanyol), 21-14, 21-19.
Di tunggal putra, Weng Hong Yang mempertahankan kejutan yang dibuatnya sejak perempat final. Setelah menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting dan Shi Yu Qi, Weng mengalahkan Lee Zii Jia (Malaysia) di final dengan skor 21-12, 21-6.
Setelah ini, bintang bulu tangkis dunia, termasuk skuad Indonesia, akan bertanding di Perancis Terbuka, 24-29 Oktober. Pada turnamen yang juga merupakan level Super 750, seperti Denmark Terbuka, tersebut, ganda putri nomor satu Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, akan turut bersaing. Mereka absen di Denmark karena cedera betis kanan Apriyani.
Pelatih ganda putri pelatnas utama Indonesia, Eng Hian, memastikan partisipasi Apriyani/Fadia di Perancis. Namun, undian langsung mempertemukan mereka dengan sesama pemain Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, pada babak pertama. Di Denmark, Febriana/Amalia bertahan hingga perempat final.