Raihan poin di kandang Manchester City akan mengukuhkan kualitas Manajer Brighton Roberto De Zerbi. Adapun City mengejar rekor kandang fantastis di Liga Inggris bersama gelandangnya yang telah bebas dari skors, Rodri.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Manajer Brighton & Hove Albion Roberto De Zerbi memiliki momentum terbaik untuk menggenggam predikat sebagai salah satu juru taktik terbaik di Eropa saat ini. Syaratnya, ia harus membawa tim ”Burung Camar” membawa pulang poin ketika bertandang ke markas Manchester City, Stadion Etihad, dalam laga Liga Inggris, Sabtu (21/10/2023) pukul 21.00 WIB.
Tak dimungkiri, De Zerbi adalah salah satu dari dua manajer yang memikat hati Guardiola. Satu nama lainnya adalah Marcelo Bielsa yang kini menjadi pelatih tim nasional sepak bola Uruguay.
Serupa pandangan terhadap Bielsa, Guardiola juga terpikat dengan filosofi permainan menyerang atraktif dan tidak takut mengambil risiko yang ditampilkan De Zerbi bersama Brighton. Pada awal musim ini, Brighton menjelma tim yang amat diwaspadai para pesaingnya di Liga Inggris.
”Saya mempelajari (tim De Zerbi). Saya menyukainya. Segala yang dilakukan De Zerbi masuk akal. Tidak mengejutkan ia sukses. Brighton akan menjadi salah satu ujian tersulit kami pada musim ini,” ujar Guardiola dalam konferensi pers, Jumat (20/10/2023), seperti dilansir Sky Sports.
Skuad Burung Camar kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Lawan-lawan mereka justru mempelajari dengan saksama gaya permainan Brighton demi mencari cara menaklukkan Lewis Dunk dan kawan-kawan.
Pada musim ini, Brighton berada di peringkat keenam. Mereka hanya berjarak dua poin dari City di posisi ketiga. Brighton juga menunjukkan diri sebagai tim paling produktif di Liga Inggris. Sebanyak 21 gol telah mereka hasilkan dari 16,5 expected goals (xG).
Selain itu, belum ada tim yang mampu meredam para pemain Brighton untuk mencetak gol. Bahkan, dalam situasi sulit, yaitu ketika dilibas West Ham United dan Aston Villa, Brighton masih bisa menghasilkan satu gol hiburan.
Striker muda Everton, Evan Ferguson, menjadi pemain dengan tingkat efektivitas peluang gol terbaik di Inggris. Ia menorehkan rerata satu gol per 90 menit meskipun hanya memiliki 0,6 xG per 90 menit. Catatan statistik itu jauh melampaui Erling Haaland, penyerang City sekaligus pencetak gol terbanyak Liga Inggris musim lalu yang menorehkan rerata 0,89 gol dari 0,81 xG per 90 menit.
Tak ada alasan tak memberikan penampilan 100 persen. Hanya itu yang bisa membantu kami bangkit dan mengalahkan Brighton.
Catatan positif Ferguson itu merupakan bekal De Zerbi untuk membantu Brighton mengakhiri rekor luar biasa City yang selalu menang dalam 20 laga di kandang dalam seluruh kompetisi sejak Januari 2023 lalu. Meskipun datang ke Stadion Etihad dengan catatan nirmenang pada empat laga beruntun, De Zerbi optimistis skuadnya bisa mengemas poin.
”Hal terpenting bagi saya, pemain bisa menjalankan ide sepak bola saya yang penuh semangat dan karakter. Sikap tepat dari semua pemain harus didahulukan sebelum kami berbicara tentang kebutuhan taktik,” ucap De Zerbi dilansir The Independent.
Walakin, permainan Brighton ibarat pisau bermata dua bagi mereka sendiri. Jika taktik mereka berjalan ampuh, lawan bakal sulit meredam Brighton. Sebaliknya, apabila tim lawan mampu menemukan antitesis taktik De Zerbi, Brighton justru akan babak belur.
Tim-tim yang menggunakan fondasi penguasaan bola, seperti City, Arsenal, atau Liverpool, lebih cenderung membangun serangan dari belakang dengan tujuan mengecoh lawan. Sebaliknya, Brighton lebih sering bermain dengan memancing pemain lawan masuk ke zona pertahanan mereka.
Alhasil, jika melakukan kesalahan kecil, tim lawan bisa berbalik menghukum Brighton. Hal itu dilakukan Liverpool dengan mencetak dua gol ke gawang Brighton pada laga pekan kedelapan, 8 Oktober lalu.
Kondisi itu membuat De Zerbi perlu segera mencari ramuan untuk memperkokoh lini belakang. Apalagi, City memiliki segudang pemain dengan penciuman tajam untuk membaca celah di pertahanan lawan.
”Kami menikmati permainan dan saya merasakan fans merasakan itu. Tetapi, kami bertekad untuk melanjutkan perkembangan ini dengan membenahi hal-hal negatif,” kata bek tengah Brighton, Jan Paul van Hecke, seperti dilansir laman resmi klub tersebut.
Van Hecke berambisi mengulangi performa apiknya untuk mencegah Haaland mencetak gol. Hal itu dilakukannya pada duel kedua tim itu yang berakhir imbang, 1-1, Mei lalu, di Stadion American Express.
Hindari rekor buruk
City amat superior dalam 12 duel melawan Brighton dengan koleksi 10 kemenangan dan 2 imbang. Namun, laga pekan kesembilan musim ini bukan sekadar mempertahankan tren positif atas Brighton. ”The Citizens” memasang tekad lain, yaitu ingin menghindari rekor buruk tiga kekalahan beruntun perdana di era Guardiola. Pada dua laga sebelumnya di Liga Inggris, City selalu kalah.
City akan terbantu dengan kembalinya gelandang tengah, Rodri, yang telah selesai menjalani tiga laga larangan bertanding akibat kartu merah pada laga kontra Nottingham Forest, 23 September. Rodri adalah ”atom” dalam skema permainan Guardiola. Ia merekatkan lini belakang dengan pemain depan, lalu mengatur aliran bola, dan berperan sebagai benteng pertama pertahanan.
Tanpa kehadiran Rodri, City dikalahkan Wolverhampton Wanderers dan Arsenal di Liga Inggris. Perjalanan mereka di Piala Liga Inggris pun kandas akibat dikalahkan Newcastle United. Tanpa Rodri, persentase kemenangan City hanya 56,3 persen. Sebaliknya, jika ia tampil, persentase kemenangan City naik menjadi 74,3 persen.
Selain Rodri, Guardiola sudah bisa memainkan dua pemain utamanya yang kurang bugar selama September hingga awal Oktober lalu, yakni John Stones dan Jack Grealish. ”Tak ada alasan tak memberikan penampilan 100 persen. Hanya itu yang bisa membantu kami bangkit dan mengalahkan Brighton,” ucap Manuel Akanji, bek City, kepada Sky Sports.
Apabila menang, City bakal menciptakan rekor kemenangan kandang terbanyak di Inggris. Mereka telah mengemas 20 kemenangan beruntun. Rekor itu setara milik rival sekota, Manchester United, bersama manajer Sir Alex Ferguson pada Desember 2010 hingga September 2011.