Revans Membawa Dua Ganda Putra ke Perempat Final Denmark Terbuka
Indonesia memiliki empat wakil dalam perempat final turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ODENSE, KAMIS — Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi bagian dari empat wakil Indonesia yang akan tampil dalam perempat final turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka. Mereka mendapat tiket babak delapan besar setelah melakukan revans atas lawan masing-masing di babak kedua.
Setelah tiga wakil yang tampil pada babak kedua sesi awal di Jyske Arena, Odense, Kamis (19/10/2023), kalah, skuad Indonesia mendapat kemenangan dari empat wakil yang bermain pada sesi sore hingga malam waktu setempat atau Jumat (20/10/2023) dini hari waktu Indonesia. Mereka adalah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Bagas/Fikri, Fajar/Rian, dan Anthony Sinisuka Ginting.
Adapun tiga wakil yang tersingkir ialah Gregoria Mariska Tunjung, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Dalam laga tiga gim, Gregoria kalah dari Pusarla V Sindhu (India). Adapun Hendra/Ahsan disingkirkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Sementara Dejan/Gloria belum juga mampu mengalahkan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China). Mereka kalah 18-21, 9-21 yang menjadi kekalahan keempat. Semua pertemuan berlangsung dalam dua gim.
Tim dan penggemar bulu tangkis Indonesia akhirnya lega karena bisa menempatkan wakil pada perempat final, termasuk dua dari lima wakil ganda putra. Bagi Fajar/Rian, perempat final melawan Jin Yong/Na Sung-seung (Korea Selatan), Jumat, bahkan, menjadi yang pertama sejak Australia Terbuka pada pekan pertama Agustus. Setelah itu, mereka selalu tersingkir pada babak pertama atau kedua di Kejuaraan Dunia, China Terbuka, Hong Kong Terbuka, dan Asian Games Hangzhou 2022.
Fajar/Rian mengalahkan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) dengan skor 19-21, 21-19, 21-19 pada babak kedua. Mereka memenangi laga itu setelah selalu kalah dalam dua pertemuan terakhir, salah satunya pada babak pertama Singapura Terbuka, empat bulan lalu.
”Kami tidak mudah memenangi pertandingan hari ini. Lawan bermain sangat baik dan percaya diri, mungkin karena unggul rekor pertemuan atas kami. Ben benar-benar bisa mengatur ritme permainan sehingga menyulitkan kami,” kata Fajar.
Fajar/Rian, yang bermain baik pada awal tahun hingga menjuarai Malaysia Terbuka dan All England, berada pada proses membangkitkan kepercayaan diri setelah performa mereka menurun. Rangkaian kekalahan pada dua babak awal sejak Agustus membuat posisi mereka dari peringkat teratas dunia turun menjadi kedua, digeser oleh Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
Fajar/Rian, yang bermain baik pada awal tahun hingga menjuarai Malaysia Terbuka dan All England, berada pada proses membangkitkan kepercayaan diri setelah performa mereka menurun.
Selain pada Fajar/Rian, Indonesia juga masih bisa menaruh harapan pada Bagas/Fikri yang tampil sangat baik ketika melawan juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan). Bagas/Fikri bisa mengatasi kecepatan Kang/Seo dengan memperkuat pertahanan dan fokus sepanjang pertandingan hingga menang 21-17, 24-22. Ini menjadi penebusan kekalahan pada perempat final China Terbuka, juga, dalam pertandingan dua gim.
”Alhamdulillah kami bisa revans dari mereka dan senang dengan apa yang kami tampilkan hari ini. Kami terus menjaga fokus dan merapatkan pertahanan. Meski lawan mendapat kesempatan untuk meraih poin dengan mudah, kami tetap harus siap, tidak pasrah. Itu memunculkan keyakinan kalau kami bisa menang,” tutur Bagas.
Kemampuan mereka menjaga fokus diperlihatkan pada gim kedua, yaitu ketiga tertinggal 8-14 dan pada momen kritis menjelang akhir gim. Dua match point Bagas/Fikri pada skor 20-19 dan 21-20 digagalkan lawan, tetapi mereka bisa keluar dari tekanan dengan tetap sigap dalam permainan ritme cepat.
Bagas/Fikri mendapat sedikit keuntungan ketika Kang melakukan kesalahan saat servis hingga pasangan Indonesia itu meraih match point ketiga, 23-22. Sentuhan raket Kang pada kok saat servis terjadi pada ketinggian yang melebihi aturan, yaitu maksimal 115 cm dari lantai.
”Saat tertinggal jauh pada gim kedua, kami berusaha kembali fokus. Kami mengurangi kesalahan dan menjaga komunikasi dengan partner,” kata Fikri yang akan berhadapan dengan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan) pada perempat final.
Peluang Anthony
Pada perempat final, giliran Anthony yang memiliki kesempatan membalas kekalahan, yaitu dari pemain China, Weng Hong Yang. Tunggal putra Indonesia peringkat kedua dunia itu selalu kalah dalam dua pertemuan, salah satunya pada babak pertama Malaysia Masters, Mei.
Setelah mengalahkan wakil lain dari China, Lu Guang Zu, 21-14, 22-20, pada babak kedua, Anthony menilai performanya semakin baik. Ini bisa menjadi bekal untuk meningkatkan kepercayaan diri saat berhadapan dengan Weng.
Jika bisa meningkatkan level permainannya, Anthony memiliki peluang lain dalam turnamen level BWF World Tour Super 750 ini, yaitu menjadi juara. Meski jalan menuju puncak itu tak mudah, setidaknya satu pemain yang sangat sulit dikalahkan, yaitu Viktor Axelsen, mengundurkan diri. Pemain nomor satu dunia asal Denmark itu batal melawan Lee Zii Jia (Malaysia) pada babak kedua karena cedera kaki kiri.
Lee akhirnya menang walkover (WO) dan akan berhadapan dengan Kenta Nishimoto (Jepang) pada perempat final. Dalam pertandingan lain, Rasmus Gemke (Denmark) akan melawan Lee Chek Yiu (Hong Kong) dan Shi Yu Qi (China) berhadapan dengan Loh Kean Yew (Singapura).
Sementara Febriana/Amalia akan melawan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), yang mengalahkan mereka pada babak pertama Singapura Terbuka. Di babak kedua, satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di Denmark ini menang atas pemain Jepang lainnya, Rui Hirokami/Yuni Kato 21-17, 21-17.