Setelah melalui Brunei Darussalam, Indonesia akan menjalani babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang menjadi ujian sejati untuk mengukur peningkatan kualitas di era Shin Tae-yong.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seperti sudah diperkirakan sebelumnya, tim nasional Indonesia tidak mendapat perlawanan berarti dari Brunei Darussalam pada putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keunggulan agregat 12-0 melawan tetangga di utara Kalimantan itu seharusnya tidak membuat skuad ”Garuda” jemawa. Tantangan sesungguhnya baru akan hadir di putaran kedua yang dimulai pada November mendatang.
Dalam laga kedua di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Selasa (17/10/2023) malam, Indonesia mengemas kemenangan telak, 6-0. Hasil itu membuat anak asuhan Shin Tae-yong menjadikan Brunei Darussalam sebagai tim dengan kekalahan agregat terburuk di putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah melewati Brunei di putaran pertama yang juga disebut pra-grup utama, Indonesia masuk ke dalam Grup F di putaran kedua. Irak, Vietnam, dan Filipina telah menunggu Garuda untuk memperebutkan dua tiket ke babak ketiga sekaligus babak utama Piala Asia Arab Saudi 2027.
Indonesia akan membuka perjalanan menuju Piala Dunia 2026 di babak grup utama dengan menghadapi Irak di Basra, Irak, 16 November mendatang. Kemudian, Rizky Ridho dan kawan-kawan bakal menjamu Filipina, 21 November, di kandang.
”Fokus utama kami adalah mempersiapkan diri untuk pertandingan-pertandingan mendatang yang dimulai pada bulan November. Kami akan menghadapi lawan-lawan kuat,” ucap Shin seusai laga di Brunei Darussalam.
Mulai November, Shin akan mempersiapkan pemain-pemain terbaik Indonesia untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di level kontinental. Selain Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda bakal bertarung pula di ajang Piala Asia Qatar 2023, Januari 2024. Irak dan Vietnam juga menjadi lawan Indonesia di Grup D Piala Asia 2023.
Selain Indonesia, sembilan tim lain melaju dari putaran pertama untuk melengkapi 36 kontestan di sembilan grup putaran kedua. Mereka adalah Afghanistan, Singapura, Yaman, Pakistan, Taiwan, Myanmar, Bangladesh, Hong Kong, dan Nepal.
Rapor merah
Indonesia memiliki rapor merah di fase grup Kualifikasi Piala Dunia. Sejak FIFA memisahkan babak kualifikasi untuk Asia dan Oceania jelang Piala Dunia Meksiko 1986, Indonesia baru sekali bisa lolos dari babak grup utama.
Capaian itu terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 1986. Indonesia bisa unggul dalam persaingan di Grup 3B menghadapi tiga pesaing, yakni India, Thailand, dan Bangladesh. Hasil itu membawa Garuda menembus babak semifinal kualifikasi zona Asia Timur. Sayang, Indonesia kalah agregat, 1-6, dari Korea Selatan yang mewakili zona Asia Timur ke Meksiko 1986.
Fokus utama kami adalah mempersiapkan diri untuk pertandingan-pertandingan mendatang yang dimulai pada bulan November. Kami akan menghadapi lawan-lawan kuat.
Adapun persaingan di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan berlangsung hingga 11 Juni 2024. Berkaca dari persaingan di Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, Indonesia butuh minimal empat kemenangan untuk menyegel tepat di posisi dua besar demi bisa melaju ke babak ketiga bersama 17 tim terbaik Asia lainnya.
Sebanyak 18 tim melaju ke babak ketiga akan dibagi ke dalam tiga grup dengan masing-masing enam kontestan. Dua tim terbaik di tiga grup putaran ketiga akan memenuhi enam dari delapan kuota langsung wakil Asia ke Piala Dunia 2026.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, Indonesia tidak gentar untuk menghadapi persaingan di putaran kedua. Ia berharap Indonesia bisa melaju ke babak ketiga.
”Indonesia siap bertempur melawan Irak, Vietnam, dan Filipina demi lolos ke babak selanjutnya. Kami yakin dengan kualitas tim ini,” kata Erick.
Pertandingan di Bandar Seri Begawan menjadi panggung bagi penyerang muda, Hokky Caraka. Pemain berusia 19 tahun, yang baru mencatatkan dua cap membela timnas Indonesia senior, mencetak brace atau dua gol.
Hokky mencetak gol debutnya bersama skuad Garuda ketika laga baru berjalan enam menit untuk menyontek bola umpan dari Sandy Walsh. Striker yang membela PSS Sleman itu menaklukan kiper Brunei Darussalam, Muhammad Haimie Nyaring, dengan skema serangan yang juga berawal dari operan dari sisi kiri pertahanan tim tuan rumah di menit ke-44.
Di babak pertama, Egy Maulana Vikri melanjutkan ketajamannya bersama timnas dengan menyumbangkan gol kedua Garuda di menit ke-42. Bulan lalu, penyerang sayap Dewa United itu juga mencetak gol ke gawang Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Indonesia menambah tiga gol setelah turun minum. Witan Sulaeman mencetak gol melalui titik putih di menit ke-47, lalu Rizky Ridho mencatatkan nama di papan skor pada menit ke-64, serta Ramadhan Sananta, penyerang pengganti, menciptakan gol indah melalui sepakan chip memanfaatkan posisi kiper Brunei yang terlalu maju di menit ke-64.
Pada laga kedua, Shin melakukan rotasi dengan mengganti enam pemain di susunan 11 pemain utama. Bek sayap kiri, Shayne Pattynama, mendapatkan kesempaten kedua sebagai pemain inti setelah membela Indonesia melawan Argentina, Juni lalu.
Hanya Hokky, Walsh, Rizky Ridho, Dendy Sulityawan, dan Ricky Kambuaya tetap dipercaya tampil sejak sepak mula di dua laga kontra Brunei Darussalam. Shin juga memberikan kepercayaan kepada Ernando Ari untuk mengawal mistar gawang. Ernando, kiper utama tim Indonesia U-23 di SEA Games Kamboja 2023 dan Asian Games Hangzhou 2022, telah mengantongi empat penampilan di timnas senior.
Pergantian itu tidak mengurangi performa Garuda. Di markas Brunei, Indonesia mencetak empat gol dalam satu jam awal laga. Produktivitas itu lebih baik dibandingkan dengan dua gol yang dihasilkan hingga menit ke-60 pada duel pertama, Kamis (12/10/2023), di Jakarta.