Ambisi berburu banyak gol menyelimuti penyerang Indonesia jelang laga kedua kontra Brunei Darussalam, Selasa. Rekor gol milik Ilham Jaya Kesuma berpeluang pecah di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun berbekal keunggulan agregat, 6-0, tim nasional Indonesia enggan mengendurkan performa pada laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 di markas Brunei Darussalam, Stadion Nasional Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Selasa (17/10/2023) pukul 19.15 WIB. Para penyerang ”Garuda” berpeluang besar menuliskan rekor baru pada ajang pra-Piala Dunia.
Kemenangan besar yang dihasilkan atas Brunei, Kamis (12/10/2023) lalu, membuat Indonesia telah 95 persen melangkahkan kaki di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Hanya keajaiban super akbar yang bisa membuat Brunei membalikkan ketertinggalan agregat dari Indonesia.
Meski begitu, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong meminta anak asuhannya untuk tidak sedikit pun mengendurkan performa. Juru taktik asal Korea Selatan itu tetap meminta Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan untuk tampil dengan penampilan terbaik serta mengincar gol sebanyak-banyaknya.
”Akan ada rotasi pemain dan taktik untuk laga besok (Selasa). Kami akan menunjukkan penampilan terbaik sesuai yang kami inginkan, lalu kami juga berusaha untuk mencetak banyak gol,” ucap Shin dalam konferensi pers jelang laga, Senin (16/10/2023), di Bandar Seri Begawan.
Pada laga pertama, dua penyerang Indonesia, yaitu Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta, menjawab kepercayaan yang diberikan Shin. Dimas, yang tampil sejak menit pertama, menghasilkan hattrick atau tiga gol. Adapun Sananta yang bermain sekitar 30 menit di babak kedua mampu dua kali mencatatkan nama di papan skor.
Dimas, penyerang Persikabo 1973, adalah pemain keempat Indonesia yang mampu mencetak trigol dalam satu laga kualifikasi Piala Dunia. Ia mengikuti jejak Rochi Putiray di pra-Piala Dunia 1998 (vs Kamboja), Uston Nawawi di pra-Piala Dunia 2002 (vs Kamboja), serta Ilham Jaya Kesuma di pra-Piala Dunia 2006 (vs Turkmenistan). Semua torehan hattrick itu tercipta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dimas dan Sananta berpeluang menyamai, bahkan melampaui rekor lainnya, yaitu jumlah gol terbanyak pemain Indonesia di kualifikasi Piala Dunia. Dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia sejak Swedia 1958, Ilham memegang predikat pemain tersubur Garuda dalam satu edisi pra-Piala Dunia dengan menghasilkan lima gol pada kualifikasi Piala Dunia Jerman 2006.
Kala itu, catatan gol Ilham hanya kalah dari pesepak bola terbaik Iran, Ali Daei, yang mencetak sembilan gol, serta legenda Korea Selatan, Lee Dong-gook, yang mencatatkan enam gol. Tiga pemain Indonesia lain, yakni Ramang, Uston, dan Kurniawan Dwi Yulianto, pernah menyumbangkan empat gol dalam satu edisi kualifikasi Piala Dunia.
Sananta pun bersemangat untuk bisa menambah koleksi golnya bersama Indonesia. Tiga gol telah dihasilkan pemain Persis Solo itu dari lima cap. Insting gol bagus serta predikat sebagai salah satu eksekutor penalti Indonesia adalah modal Sananta menambah pundi gol ke gawang Brunei.
Saya sangat siap untuk menjalani pertandingan kedua di Brunei. Jika diberikan kepercayaan oleh coach Shin, saya akan bermain dengan 100 persen kemampuan dan berharap bisa membantu tim dengan gol.
”Saya sangat siap untuk menjalani pertandingan kedua di Brunei. Jika diberikan kepercayaan oleh coach Shin, saya akan bermain dengan 100 persen kemampuan dan berharap bisa membantu tim dengan gol,” ucap Sananta yang dipercaya Shin sebagai salah satu eksekutor penalti.
Melawan Brunei, Shin berpeluang mempertahankan formasi 4-2-4. Dua penyerang tengah akan ditampilkan bersamaan dan ditopang oleh dua penyerang sayap. Empat penyerang tengah dibawa Shin ke Bandar Seri Begawan. Mereka adalah Dimas, Sananta, Hokky Caraka, serta Rafael Struick, yang telah pulih dari cedera.
Menantang
Lebih lanjut, Shin menantang Brunei agar bisa memberikan perlawanan lebih baik kepada skuad Indonesia. Dari segi kualitas individu, Shin menilai, skuadnya berada satu level di atas tim berjuluk ”Tebuan” itu.
Harapan itu Shin lontarkan karena ia ingin semua pemain Garuda mendapat ujian demi mempersiapkan diri tampil di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah menyingkirkan Brunei, Indonesia telah ditunggu tiga lawan tangguh, yakni Irak, Vietnam, dan Filipina, di Grup F.
”Saya berharap Brunei dapat memberikan permainan yang lebih baik lagi sehingga kami bisa menyesuaikan diri untuk menampilkan performa lebih baik dan berjuang lebih keras untuk menaklukkan mereka,” ujar Shin.
Bek tengah Indonesia, Fachruddin Aryanto, mengatakan, pemain Indonesia telah mempersiapkan diri secara maksimal untuk memastikan melaju ke babak selanjutnya. Kata kapten Madura United itu, skuad Garuda hanya punya satu misi di Bandar Seri Begawan untuk membawa pulang kemenangan. Pemain Indonesia telah berada di Bandar Seri Begawan sejak Jumat (13/10/2023).
Sementara itu, Pelatih Brunei Mario Rivera Campesino bertekad untuk membenahi organisasi pertahanan anak asuhannya yang mudah ditembus di Jakarta. Ia berharap skuad Tebuan bisa menampilkan performa membaik di kandang sendiri.
Pertemuan di kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah kali kedua timnas Indonesia senior berhadapan dengan Brunei di Bandar Seri Begawan. Pada kesempatan perdana, Indonesia menghancurkan Brunei, 3-0, di ajang fase grup SEA Games Brunei 1999.
Pada Piala AFF 2022, Indonesia melibas Brunei, yang berstatus tuan rumah, tujuh gol tanpa balas. Akibat Stadion Hassanal Bolkiah tengah direnovasi, pertandingan itu dilangsungkan di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia.