Bekal Optimisme Panahan Menatap Asian Para Games Hangzhou
Panahan Indonesia berangkat ke Asian Para Games Hangzhou 2022 berbekal hasil positif di Kejuaraan Dunia, termasuk kesuksesan meraih tiket ke Paralimpiade Paris 2024.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim panahan Indonesia berbekal optimisme menatap Asian Para Games Hangzhou 2022, 22-28 Oktober 2023. Kendati akan menghadapi persaingan berat melawan tuan rumah China, tim panahan percaya diri berkat hasil bagus pada ASEAN Para Games Surakarta 2022 dan Kejuaraan Dunia Para-Panahan 2023 di Ceko. Mereka kini hanya butuh fokus dan tenang dalam pertandingan.
Lima atlet panahan Paralimpiade Indonesia bertolak ke Hangzhou dari Surakarta, Jawa Tengah, Senin (16/10/2023). Mereka terdiri dari tiga atlet putra, antara lain Kholidin dan Setiawan yang akan tampil di nomor recurve, serta Ken Swagumilang (compound). Lalu, atlet panahan putri Wahyu Retno Wulandari dan Mahda Aulia yang akan turun di nomor recurve.
Kelima atlet tersebut merupakan penyumbang medali saat ASEAN Para Games Surakarta 2022. Kholidin dan kawan-kawan total menyumbang 10 medali, dengan 3 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Mereka hanya kalah dari Thailand yang finis sebagai juara umum cabang panahan dengan 4 medali emas dan 4 perak. Prestasi gemilang Indonesia ini tak bisa berlanjut di ASEAN Para Games Kamboja 2023 karena panahan tidak dipertandingkan.
”Tentu hasil di ASEAN Para Games tahun ini menambah kepercayan diri untuk bisa tampil lebih baik di level yang lebih tinggi. Semangat dan motivasi kami juga bertambah setelah tanding di Ceko melawan pemain dunia serta meraih tiket Paralimpiade Paris 2024,” tutur Kholidin saat dihubungi dari Jakarta sebelum berangkat ke Hangzhou.
Kholidin bersama Setiawan dan Ken Swagumilang sukses merengkuh tiket ke Paralimpiade Paris 2024 melalui Kejuaraan Dunia Para-Panahan Pilsen 2023, Ceko, 17-23 Juli. Kejuaraan tersebut menyediakan lebih dari separuh kuota untuk Paralimpiade. Adapun kepastian kelolosan ketiga atlet Indonesia diraih setelah mereka menembus delapan besar dalam peringkat akhir.
Dalam perjalanan merebut tiket ke Paris itu, ketiga atlet tampil impresif dengan mengalahkan sejumlah nama besar. Setiawan, misalnya, mengalahkan mantan juara dunia dari Amerika Serikat, Eric Bennet, pada babak 24 besar nomor recurve terbuka. Setiawan pun akhirnya finis di peringkat kedelapan.
Dalam perjalanan merebut tiket ke Paris itu, ketiga atlet tampil impresif dengan mengalahkan sejumlah nama besar.
Sementara itu, Kholidin yang menempati posisi keenam mampu mengalahkan peraih medali emas Asian Para Games Jakarta 2018, Harvinder Singh (India), pada babak 16 besar nomor recurve terbuka. Ken Swagumilang finis pada peringkat kelima nomor compound terbuka.
”Selain untuk mengukur hasil latihan, ikut kejuaraan dunia kemarin benar-benar menambah jam terbang. Rasanya mental teruji dan itu yang sebenarnya dibutuhkan ketika bertanding. Sayangnya, kami hanya sekali ikut kejuaraan. Namun, tidak masalah karena kami uji latih tanding di dalam negeri dan hasilnya juga bagus,” tutur Kholidin.
Melawan diri sendiri
Di Hangzhou, Kholidin dan kawan-kawan akan menghadapi tantangan dari beberapa pesaing, termasuk tuan rumah China. Selain memiliki keuntungan karena tampil di hadapan publik sendiri, China patut diwaspadai karena merupakan juara umum panahan di Asian Para Games Jakarta 2018. Saat itu China berhasil menggondol 6 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Meski demikian, Kholidin tidak gentar. China dan beberapa negara lain memang bisa menjadi pesaing berat Indonesia. Namun, menurut atlet yang memegang busur dengan tangan kiri dan menarik tali busur menggunakan rahang dan giginya ini, lawan terberat para atlet panahan sebenarnya adalah diri sendiri.
”China, kan, bagus, berpengalaman, dan langganan juara di Asia. Akan tetapi, panahan ini sebenarnya olahraga yang butuh ketenangan. Jadi, lawan yang pertama dihadapi adalah diri sendiri, bagaimana mengalahkan ego dan mengondisikan diri tenang sesuai apa yang dilatih,” tutur Kholidin.
Hal serupa disampaikan pelatih tim panahan Paralimpiade Indonesia Idya Putra Harijanto. China memang lawan yang akan diantisipasi Indonesia di Asian Para Games. Namun, Idya menekankan kepada anak-anak didiknya untuk fokus pada diri sendiri, alih-alih khawatir akan lawan.
Idya juga mencoba untuk tidak memberikan tekanan berlebih kepada para atlet, apalagi terkait raihan medali. Target yang dilaporkan tim panahan kepada pengurus kontingen Indonesia adalah dua perunggu. Target itu realistis mengingat kelima atlet merupakan debutan di Asian Para Games.
Jika di Hangzhou sukses meraih medali, panahan akan mencatatkan sejarah baru. Di Asian Para Games 2018, Indonesia mengirim total 12 atlet, tetapi belum berhasil mempersembahkan medali. Begitu juga dalam keikutsertaan Indonesia dalam dua edisi Asian Para Games lainnya.
”Atlet dan tim pelatih memiliki tekad untuk melampaui target tersebut. Namun, tekad itu tidak dianggap sebagai beban atau tekanan lantaran itu merupakan keinginan yang juga muncul dalam diri atlet,” tutur Idya.
Tinggal fokus
Dari hasil latihan sejak November 2022, latih tanding dengan tim panahan Indonesia untuk Asian Games, hingga uji coba dengan mengikuti kejuaraan dunia, Idya melihat perkembangan para atlet pesat. Skor-skor saat latihan ataupun uji coba juga menunjukkan peningkatan. Melihat tren itu dan persaingan saat Asian Para Games edisi sebelumnya, Idya optimistis para pemanah Indonesia bisa bersaing dengan atlet panahan Asia.
Selain latihan teknik, para pemain juga sudah mengenyam latihan mengelola mental berlomba, baik dengan meditasi maupun simulasi perlombaan. Dalam beberapa kesempatan, latihan dibuat semirip mungkin dengan perlombaan sehingga para atlet terbiasa dengan suasananya. Dengan persiapan yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun, kata Idya, para atlet kini hanya perlu fokus.
”Kendalanya paling perbedaan cuaca antara Hangzhou dan Solo. Dari kabar terakhir, suhu di Hangzhou berkisar 16 derajat, sedangkan saat kami latihan di Solo berkisar 30-34 derajat. Namun, kami setidaknya punya waktu sekitar lima hari untuk aklimatisasi. Itu akan kami maksimalkan,” tutur Idya.
Cabang panahan akan mulai dilombakan pada 23 Oktober 2023, diawali dengan babak kualifikasi. Basket kursi roda menjadi cabang yang paling awal diperlombakan, yakni mulai 19 Oktober. Disusul dengan bulu tangkis pada tanggal 20 Oktober.