Atlet panahan paralimpiade Ken Swagemilang menyambut gembira ASEAN Para Games 2022 yang sudah dia nantikan sejak masuk pemusatan latihan nasional pada 2019. Ken menjadi salah satu andalan meraih target dua medali emas.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS - Ken Swagemilang bersemangat menyambut ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah, 31 Juli-6 Agustus. Atlet panahan paralimpiade nomor compound klasifikasi berdiri itu sudah menantikan debutnya di pekan olahraga atlet-atlet disabilitas ini sejak 2019.
Dia bertekad mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memenuhi target meraih medali emas, hal yang akan menambah kepercayaan dirinya untuk berjuang lolos ke Paralimpiade Paris 2024. Atlet asal Sidoarjo, Jawa Timur itu menjadi tumpuan tim panahan Indonesia, bersama Kholidin (DKI Jakarta) di nomor recurve, untuk meraih target dua medali emas.
Ken bersama 11 atlet panahan lainnya terus menjalani latihan dalam sepekan terakhir di arena lomba di Lapangan Kota Barat, Solo. Dalam latihan pada Jumat (29/7/2022) pagi, Ken dan kawan-kawan menghabiskan waktu tiga jam berlatih. Mereka berlatih bersama atlet-atlet dari negara lain, termasuk calon lawan mereka saat lomba.
"Persiapan semuanya bagus, baik dari sisi peralatan, teknik, dan mental. Tetapi, secara pribadi, kesiapan saya saat ini sekitar 120 persen, tidak lagi 100 persen, karena saya sudah masuk pelatnas pada 2019. Waktu itu, (pandemi) Covid-19 sedang kencang-kencangnya di dunia dan semua ajang di batalkan. Jadi, ini event yang ditunggu-tunggu," ungkap Ken.
"ASEAN Para Games terakhir di Malaysia pada 2017. Itu lama banget. Kami harus menunggu sampai 2022. Kini, kita jadi tuan rumah dan itu jadi motivasi," ungkap Ken yang akan menjalani debutnya di ajang ini.
Ken menjadi salah satu andalan untuk meraih target dua medali emas dan dua perak, bersama dengan Kholidin, Wawan Setiawan, dan Muhammad Ali. Target dua emas diharapkan diraih dari ganda putra recurve dengan atlet Kholidin/Wawan Setiawan dan ganda putra compound dengan atlet Ken Swagemilang/Muhammad Ali.
Saya hanya menargatken bisa mencapai babak penyisihan kedua. Kalau nanti bisa melangkah lebih jauh atau medali, itu menjadi bonus. (M Ayodya)
Adapun target dua medali perak diharapkan diraih oleh Kholidin dan Ken, masing-masing di tunggal putra recurve dan tunggal putra compound klasifikasi berdiri.
"Persaingan kita, kalau ganda putra, dengan atlet-atlet Thailand. Kalau individu dengan Singapura dan Malaysia. Singapura punya mantan juara dunia putri, Nur Syahidah Alim, Malaysia punya mantan juara dunia putra recurve, Suresh (Selvathamby)," ungkap Kepala Pelatih Panahan Paralimpiade Indonesia Tri Sugeng Purwanto.
Namun, lanjut Sugeng, dari ketepatan bidikan dan poin yang diraih, atlet-atlet panahan Indonesia sebetulnya sudah berada di level tinggi. Hal itu terbukti dari hasil kejuaraan di Thailand pada 2018 di mana beregu recurve Indonesia bisa menang melawan China dan meraih medali emas.
Perbaikan mental
Akan tetapi, seringkali performa mereka tidak bagus pada babak-babak eliminasi karena grogi. Oleh karena itu, perbaikan mental bertanding perlu ditingkatkan dengan sering mengikuti berbagai kejuaraan internasional.
"Sebenarnya, anak-anak kita ini hanya kalah jam terbang dari Malayasia dan Thailand. Atlet-atlet Malaysia dan Thailand ikut kejuaraan internasional di mana-mana, sedangkan kita hanya kadang-kadang. Saya dengar, di Malaysia dan Thailand, kalau masuk pelatnas sudah disediakan try out ke mana saja. Kalau kita harus menyiapkan proposal setahun sebelumnya supaya bisa ke luar negeri. Kemarin, belum ada jadwal kejuaraan internasional. Jadi, kita tidak bisa mengajukan rencana ikut kejuaraan ke luar negeri," ungkap Sugeng.
Mental bertanding para atlet "Merah Putih" itu juga akan diuji dalam ASEAN Para Games kali ini karena semua atlet baru kali ini tampil di ajang tersebut. Bagi Irma Yunita, yang baru masuk pelatnas setelah direkrut dari Pekan Paralimpiade Nasional Papua 2021, ASEAN Para Games 2022 merupakan ajang pertamanya melawan atlet-atlet luar negeri.
"Tampil lepas saja. Semoga bisa maksimal karena lawan yang akan dihadapi levelnya lebih tinggi dari Peparnas," ungkap Irma.
Muhammad Ayodya, yang akan tampil di nomor compound, juga tidak memasang target muluk. "Saya hanya menargatken bisa mencapai babak penyisihan kedua. Kalau nanti bisa melangkah lebih jauh atau medali, itu menjadi bonus," ujar atlet asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu.