Martin Gusur ”Pecco” Bagnaia dari Puncak Klasemen MotoGP
Jorge Martin menggusur Francesco Bagnaia dari puncak klasemen MotoGP setelah memenangi "sprint" di Sirkuit Internasional Mandalika. Balapan pendek ini juga menjadi ajang gemilang dua pebalap VR46 yang masih cedera.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Jorge Martin menjadi pemuncak klasemen baru MotoGP 2023, menggusur Francesco ”Pecco” Bagnaia, setelah memenangi balapan sprint di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Sabtu (14/10/2023). Kemenangan keenam dalam balapan sprint ini diraih oleh Martin dengan brilian karena dia start dari posisi keenam. Martin kini memuncaki klasemen MotoGP dengan 328 poin, unggul tujuh poin atas Bagnaia yang turun ke posisi kedua setelah finis kedelapan.
”Saya merasa super. Start dari posisi keenam, mungkin bukan yang terbaik, tetapi jelas bukan yang terbaik untuk besok (balapan utama),” ujar Martin.
Pebalap tim Prima Pramac Racing itu tampil solid dengan mendahului para pebalap di depannya, termasuk Fabio Quartararo, Brad Binder, Marco Bezzecchi, Luca Marini, dan Maverick Vinales. Dia sangat agresif, tetapi juga presisi karena mendahului di Mandalika sangat sulit. Sebab, racing line-nya sempit.
”Namun, saya bisa mendahului di trek yang biasanya sangat sulit untuk melakukan itu. Saya bisa melawan kembali Brad, Fabio, dan para pebalap lain di depan. Meraih kemenangan ini sangat sulit karena Luca sangat cepat hingga akhir,” ungkap Martin.
Dia melakukan dua manuver brilian saat mendahului Marini pada lap kelima untuk naik ke posisi kedua serta mendahului Vinales pada lap kesembilan untuk memimpin balapan 13 putaran itu.
”Akhirnya, (saya) bisa memimpin kejuaraan pada saat ini rasanya sangat bagus. Maksud saya ini sebuah mimpi. Ini saya rasakan dengan mentalitas yang sama. Namun, yang pasti senang bisa berada di depan saat ini. Semoga kami bisa menyelesaikan akhir pekan dengan cara yang sama besok,” pungkas Martin.
Posisi kedua dan ketiga ditempati dua pebalap VR46 Racing, yaitu Luca Marini dan Marco Bezzecchi, yang sama-sama dalam pemulihan cedera retak tulang selangka. Bezzecchi bahkan baru menjalani operasi enam hari lalu. Marini cedera dalam seri India sehingga kondisinya lebih baik.
Marini mengawali balapan dari posisi start terdepan, tetapi Vinales merebut posisi terdepan dalam balapan pendek itu. Marini yang sempat di posisi ketiga akhirnya menemukan momentum untuk bangkit dan mendahului Vinales pada lap kesepuluh guna meraih posisi kedua. Sementara dalam lap terakhir, Bezzecchi mendahului Vinales untuk finis di posisi ketiga.
Saya bisa mendahului di trek yang biasanya sangat sulit untuk melakukan itu.
”Ya, sulit dipercaya, sulit dipercaya. Namun, yang terpenting adalah feeling pada motor. Saya merasa baik-baik saja, dan motor dipersiapkan dengan lebih baik setelah mengalami masalah dalam FP2 di mana kami bisa memperbaiki itu. Dan, ketika Anda mengawali balapan dari posisi start terdepan, balapan menjadi sedikit lebih mudah,” ungkap Marini.
”Saya juga bisa mengelola ban belakang dengan baik. Sebab, dalam kondisi panas seperti ini, hal itu sangat sulit. Dan, pada lap terakhir, saya berusaha mengejar Jorge, tetapi saya kehilangan ban belakang di tikungan ke-13. Jadi, itu masalahnya, tetapi P2 luar biasa,” ungkap Marini yang baru dinyatakan bugar balapan pada Kamis lalu.
Pencapaian brilian juga diraih oleh Bezzecchi yang terus mendulang poin dalam kondisi cedera. Dia kini di posisi ketiga klasemen, terpaut 56 poin dari Martin. Pebalap muda Italia itu sama sekali tidak berharap dirinya bisa finis di tiga besar karena kondisi fisiknya belum bugar.
”Tidak, hingga Rabu pagi saya tidak tahu apakah saya bisa start atau tidak. Fantastik bisa ada di sini, saya sedikit beruntung dalam balapan, saya bisa sangat cepat, dan fantastk bisa meraih podium ini setelah operasi cedera retak tulang selangka,” ungkap Bezzecchi.
”Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa, tetapi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Carlo, pelatih saya, dan juga dokter Porcellini beserta semua stafnya. Mereka memberi saya kemungkinan untuk berada di sini, dan juga seluruh tim saya,” lanjut Bezzecchi.
”Besok akan sangat sulit, itu pasti, tetapi saya akan mengerahkan seluruh kemampuan seperti biasanya,” pungkas Bezzecchi.