Francesco Bagnaia mengakhiri sesi latihan MotoGP di Mandalika dengan hasil buruk, di posisi ke-16, sehingga gagal lolos ke Q2. Namun, Bagnaia optimistis bisa bangkit karena hanya perlu menyesuaikan setelan elektronik.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Francesco Bagnaia tetap optimistis bisa bangkit setelah gagal lolos langsung ke kualifikasi kedua karena hanya menempati posisi ke-16 catatan waktu di akhir sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (13/10/2023). Pebalap andalan tim pabrikan Ducati itu yakin masalah pada setelan elektronik yang kurang pas dengan aspal baru dan ban yang dibawa Michelin akan mudah diatasi. Dia pun optimistis bisa mengulang performa di Jerez lalu, saat memulai dari kualifikasi pertama dan memenangi balapan.
Bagnaia pun bersyukur masalah yang dia alami adalah setelan elektronik, bukan perilaku motor yang berubah seperti di Misano dan India. Dia juga menilai, feeling pada motor sangat bagus dan dirinya bisa memacu motor sesuai gaya berkendaranya, termasuk melakukan pengereman sangat keras. Namun, dia mengalami masalah dalam setelan elektronik sehingga bagian belakang motor menjadi sangat agresif.
Kondisi itu membuat dirinya kehilangan waktu di tikungan dan hanya bisa mengakhiri sesi latihan di posisi ke-16, terpaut 1,161 detik dari pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, yang tercepat. Espargaro dan rekan setimnya, Maverick Vinales, menempati posisi pertama dan kedua di Mandalika. Performa dua pebalap Aprilia itu mirip dengan di Barcelona, saat mereka finis pertama dan kedua di trek Catalunya yang minim daya cengkeram.
Namun, Bagnaia tidak khawatir dengan posisinya yang harus bersaing dari kualifikasi pertama. Dia merasa kuat dan yakin bisa mengulang pencapaian di Jerez, di mana dia tercepat di Q1, kemudian dalam Q2 meraih posisi kelima, dan dalam balapan finis terdepan.
”Di Jerez, saya di Q1 dan kami memenangi balapan sehari setelah itu. Jadi, saya tidak takut dengan ini, tidak terlalu khawatir dengan ini. Saya tahu masalahnya, dan kami harus menyesuaikan setelan elektronik, itu lebih mudah untuk ditingkatkan,” ungkap Bagnaia.
Jika setelan elektronik itu ternyata tidak berdampak signifikan, Bagnaia berpotensi kehilangan poin besar dan posisinya di puncak klasemen bisa direbut oleh Jorge Martin. Pebalap tim Prima Pramac Racing itu tampil solid dengan menempati posisi kelima di akhir sesi latihan. Dia juga optimistis bisa lebih baik lagi dalam sesi kualifikasi karena kondisi trek juga akan lebih menggigit. Bagnaia kini hanya unggul tiga poin atas Martin.
Persaingan dalam sprint dan balapan utama di Mandalika akan sangat ditentukan oleh posisi start karena racing line sangat tipis sehingga sangat sulit untuk mendahului.
”Ini akan sangat menarik besok, karena menurut saya racing line sangat kecil karena di sini luar sangat kotor. Start di belakang bisa menjadi masalah, karena mendahului di sini tidak mudah, dalam situasi normal pun seperti itu, tetapi di sini itu semakin sulit,” ungkap Bagnaia.
Jadi, saya tidak takut dengan ini, tidak terlalu khawatir dengan ini.
Teror Aprilia
Persaingan di Mandalika akan semakin sengit karena bukan hanya pebalap Ducati yang solid, tetapi juga para pebalap Aprilia dan KTM. Bahkan, Aleix Espargaro menilai bisa lebih cepat lagi jika dirinya tidak mengalami kecelakaan. Dia mencetak waktu tercepat 1 menit 30,474 detik, tetapi pebalap senior itu menilai masih bisa mencetak di kisaran 29 detik. Selain itu, kapten tim Aprilia tersebut juga bisa mencetak pace sangat cepat dengan ban yang sudah aus.
”Saya melakukan putaran yang sangat cepat dengan ban pertama (yang masih baru), kemudian saya kecelakaan, kemudian saya bisa langsung cepat lagi setelah kecelakaan, tetapi ada bendera kuning, ketika saya setengah detik lebih rendah,” ujar Espargaro bersemangat.
”Kemudian, pada putaran kelima dengan ban depan yang sudah hancur, saya mencetak waktu 30,4 (detik). Jadi, itu artinya Anda benar-benar memiliki kecepatan,” kata Espargaro yang menilai kondisi aspal Mandalika saat ini sangat bagus.
Saat menggunakan ban yang sudah aus, dia masih bisa mencetak waktu putaran 1 menit 31 detik. Kondisi ban itu dinilai oleh Espargaro seperti pada lap terakhir sprint. Kondisi itu membuat dia sangat optimistis bisa menang di Mandalika. Bahkan, dia merasa lebih menikmati memacu RS-GP di Mandalika dibandingkan saat menang di Barcelona.
”Saya harus mengatakan, mungkin saya lebih menikmati hari ini daripada di Barcelona. Di Barcelona, saya sedikit lebih pada limit dan hari ini, meskipun saya kecelakaan, saya sangat menikmati mengendarai motor,” tutur Espargaro.
Dia pun membandingkan kondisi aspal Mandalika saat ini yang lebih baik dari musim lalu ketika dia tidak pernah bisa mencetak waktu di bawah 1 menit 32 detik. Kondisi trek memang sulit dalam sesi latihan bebas pertama, Jumat pagi, karena kondisi trek masih kotor sehingga licin. Permukaan aspal juga belum ada lapisan karet ban sehingga licin. Namun, seiring jumlah putaran yang dilalui, kondisi trek semakin baik, dan akan lebih baik lagi pada Sabtu dan Minggu.
”Ya, sangat licin (dalam FP1) karena tidak ada aktivitas balap dan banyak debu. Tetapi, setiap putaran semakin baik. Jadi, menurut saya mereka (pemilik sirkuit) melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Tahun lalu benar-benar pada limit. Dan, tahun ini sepenuhnya hal yang berbeda. Bagi saya, ini sangat bagus,” pungkas Espargaro.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Nusa Tenggara Barat dinyatakan dalam kondisi baik untuk menggelar rangkaian balapan MotoGP seri Indonesia. Sirkuit yang baru saja selesai diaspal ulang dan dibersihkan dari debu itu telah lolos homologasi Grade A dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Kamis (12/10/2023).
Trek itu baru saja selesai diaspal ulang secara total sepanjang 4,3 kilometer pada September lalu. Pengaspalan ulang itu melibatkan konsultan ternama Italia, Dromo. Sebelumnya, sejumlah titik aspal sudah terkelupas. Permukaan trek lalu dikelupas 6 sentimeter dan diaspal ulang dengan campuran baru. Kerbs atau pembatas trek diperbaiki di sejumlah titik, khususnya tikungan 4 dan 5.
Trek itu sudah digunakan untuk sesi latihan bebas pebalap MotoGP ataupun Moto2, Moto3, dan sejumlah balapan pendukung lainnya. Sejumlah pebalap sempat terjatuh, tetapi itu diklaim bukan dipicu masalah besar pada trek.
Selain trek, safety car pun telah disiapkan untuk menjamin keamanan dan kelancaran saat balapan. Pabrikan BMW menurunkan setidaknya tiga safety car dengan performa tinggi, yaitu M2 Coupe, M3 Touring, dan M5 CS, untuk seri Mandalika.
Menurut Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodie O’tania, MotoGP 2023 menandai musim ke-25 BMW menjadi mobil resmi MotoGP.