Pemerintah Kota Surabaya menyelesaikan persiapan akhir sebelum menyerahkan Stadion Gelora Bung Tomo untuk laga-laga penyisihan Grup A dan 16 besar Piala Dunia U-17 kurun 10-21 November 2023.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya menyelesaikan persiapan akhir sebelum menyerahkan Stadion Gelora Bung Tomo untuk laga-laga penyisihan Grup A dan 16 besar Piala Dunia U-17 kurun 10-21 November 2023.
Stadion berkapasitas 45.000 kursi itu sudah siap dipakai untuk pelaksanaan pertandingan sepak bola piala dunia remaja tersebut. Namun, masih perlu penyempurnaan minor untuk memberikan kenyamanan kepada tim peserta dan penonton.
”Masih perlu sedikit perbaikan yang tidak menjadi poin rekomendasi dari FIFA,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (11/10/2023). Perbaikan yang dikerjakan, antara lain, ialah akses atau jalan menuju gerbang masuk arena, eksterior, toilet, lorong pintu masuk penonton ke tribune, dan pemasangan lampu serta kamera pengawas (CCTV).
Beberapa ruang akan dipercantik dengan seni mural atas seizin FIFA. Misalnya di ruang ganti ofisial, ruang tunggu doping, ruang naratama, dan lorong-lorong. Lukisan mural juga akan mempercantik dinding gerbang-gerbang masuk stadion.
”Sebelum diserahkan kepada panitia FIFA, kami mengadakan kerja bakti untuk memastikan stadion bersih dan resik,” kata Eri.
Tanaman dan taman kecil juga dipantau sehingga sedap dipandang. Semua penyempurnaan harus tuntas pada 24 Oktober sebab tiga hari kemudian akan diserahkan kepada panitia FIFA.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk pengerahan massa siswa-siswi menonton bersama laga-laga turnamen di stadion. FIFA menghendaki setiap laga dihadiri setidaknya 18.000 penonton.
Sebelum diserahkan kepada panitia FIFA, kami mengadakan kerja bakti untuk memastikan stadion bersih dan resik.
Wiwiek mengatakan, sejumlah SD-SLTA akan diajak secara bergiliran untuk mengirim siswa-siswi menonton pertandingan. Pemerintah menyiapkan anggaran untuk pembelian tiket yang dialokasikan bagi pelajar dan anak-anak penyandang disabilitas. Namun, kuota belum ditentukan.
Pengerahan massa dari kalangan pelajar bertujuan mendorong minat untuk berolahraga di kompleks di Benowo, Pakal, Surabaya Barat, itu.
Ada keinginan menjadikan kompleks Gelora Bung Tomo sebagai museum hidup olahraga selain Gelanggang Olahraga Pancasila-Lapangan THOR-Museum Olahraga Surabaya di Wonokromo, dan Stadion Gelora 10 Nopember (Stadion Tambaksari) di Tambaksari.
Mengutip situs FIFA, laga perdana Grup A mempertemukan Panama dan Maroko pada Jumat, 10 November, pukul 16.00, lalu Indonesia dan Ekuador pada pukul 19.00. Laga berikutnya pada Senin, 13 November, mempertemukan Maroko dan Ekuador pukul 16.00, lalu Indonesia dan Panama pukul 19.00.
Selanjutnya, pada Kamis, 16 November, mempertemukan Maroko dan Indonesia pukul 19.00, sedangkan Ekuador dan Panama di waktu yang sama, tetapi digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Adapun pelaksanaan babak 16 besar atau perdelapan final pada Selasa, 21 November, pukul 15.30 mempertemukan urutan kedua Grup B (Spanyol, Kanada, Mali, Uzbekistan) melawan urutan kedua Grup F (Meksiko, Jerman, Venezuela, Selandia Baru). Laga pukul 19.00 mempertemukan juara Grup A melawan urutan ketiga terbaik dari Grup C/D/E.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru menyatakan telah menyiapkan skema bus pengangkut (shuttle), seperti permintaan FIFA dan PSSI. Bus-bus akan disiapkan untuk mengangkut penonton menuju stadion dari Romokalisari-Gresik, Terminal Intermoda Joyoboyo, dan Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo.
Menurut Tundjung, bus-bus yang akan dipakai sebagai shuttle ialah Suroboyo Bus atau Trans-Semanggi Suroboyo. Pemerintah juga menyiapkan opsi menyewa bus-bus dari swasta jika kebutuhan shuttle meningkat.