Hasil yang didapat Fajar Alfian/Muhamamd Rian Ardianto di Asian Games Hangzhou 2022 menurun dibandingkan di Jakarta Palembang 2018. Alih-alih menyamai atau melebihi perak pada 2018, kali ini mereka gagal meraih medali.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
HANGZHOU, KAMIS — Ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, gagal mendapat medali Asian Games Hangzhou 2022. Mereka tersingkir di perempat final.
Pasangan yang ditempatkan sebagai unggulan teratas itu kalah dari pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, pada pertandingan di Binjiang Gymnasium, Kamis (5/10/2023). Fajar/Rian kalah dengan skor 19-21, 18-21.
Dengan hasil tersebut, Fajar/Rian tak bisa melebihi, bahkan, gagal menyamai prestasi pada Asian Games Jakarta Palembang 2018 ketika mendapat perak dari ganda dan beregu putra. Kala itu, mereka kalah dari sesama pemain Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, di final.
”Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali untuk Indonesia. Semoga ke depannya kami bisa lebih baik lagi dan harapannya pelan-pelan kami bisa kembali ke trek yang semestinya,” kata Rian saat ditemui Tim Humas dan Media PP PBSI seusai pertandingan.
Rian menuturkan, dia dan Fajar kesulitan mengantisipasi servis dan permainan drive Lee/Wang yang juga mengalahkan mereka pada pertemuan terakhir, yaitu di semifinal Jepang Terbuka, September. Dalam adu drive, pukulan dorongan yang datar, Lee/Yang selalu bisa mencari celah untuk menyerang.
”Lawan bermain lebih baik dan lebih lepas daripada kami. Kami banyak melakukan kesalahan dan beberapa kali pengembalian kami tanggung sehingga menguntungkan lawan. Sebenarnya kami sudah tahu harus bermain seperti apa, tetapi hari ini pertahanan dan drive kami kurang maksimal,” ujar Rian.
Fajar menambahkan, servls lob dari Lee/Yang juga sulit diantisipasi. ”Kecepatan dan tenaga mereka yang besar juga membuat kami kerepotan. Di gim pertama dan gim kedua poin-poin krusial sangat penting apalagi dengan kondisi seperti tadi, poinnya ketat. Namun, lagi-lagi mereka lebih yakin, lebih percaya diri,” kata Fajar.
Fajar/Rian mengakui bahwa mereka sedang dalam periode sulit dan berharap bisa segera lepas dari tekanan dan kembali ke performa terbaik. Mereka sebenarnya mengawali 2023 dengan baik ketika menjuarai dua turnamen Super 1000, yaitu Malaysia Terbuka dan All England, pada Januari dan Maret. Namun, setelah itu, performa mereka menurun hingga kepercayaan diri pun turun.
Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali untuk Indonesia.
”Setiap pemain pasti ada tekanan untuk mencapai yang lebih baik lagi. Mungkin, mempertahankan lebih sulit dibandingkan dengan ketika pertama mendapatkan posisi puncak. Jadi, dalam kondisi sekarang, kami harus lebih sabar dan keras lebih keras lagi,” kata Fajar yang menempati puncak peringkat dunia sejak Desember 2022.
”Kami mohon dukungan semua pihak, semoga situasi sulit yang sedang kami alami ini tidak lama dan bisa cepat bangkit. Bisa kembali menemukan kepercayaan diri kembali,” ucapnya.
Selain Fajar/Rian, Indonesia memiliki dua wakil lain yang tampil pada perempat final. Pada tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Li Shi Feng. Sementara Gregoria Mariska Tunjung bertemu Aya Ohori (Jepang).