”Moment of Silence”, Sekadar Gimik Peringatan Tragedi Kanjuruhan
Sepak bola tidak berhenti ketika Tragedi Kanjuruhan menginjak masa satu tahun. Peringatan melalui ”moment of silence” tak meluruhkan lara para korban dan keluarganya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO
Pesepak bola Arema FC bersama suporter mengheningkan cipta jelang pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (30/9/2023). Para pemain Arema FC bersama suporter memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Sembilan pertandingan pada pekan ke-14 BRI Liga 1 2023-2024 diwarnai moment of silence untuk mengenang 135 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Proses mengheningkan cipta selama satu menit sebelum sepak mula tak lebih dari ”gimik” pengingat tragedi terkelam di sepak bola dunia pada abad ke-21.
Moment of silence dilaksanakan pada duel pembuka pekan ke-14 antara Barito Putera dan RANS Nusantara, Jumat (29/9/2023), di Stadion Demang Lehman, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, hingga gim terakhir yang melibatkan Persib Bandung kontra Persita Tangerang, Minggu (1/10/2023), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat.
Selain mengheningkan cipta, semua pemain dan staf pelatih juga mengenakan pita hitam di lengan kiri mereka. Dalam beberapa laga, pemain memasuki lapangan dengan menggunakan kaos dengan tulisan ”Sepak Bola untuk Semua”. Itu terlihat di Gelora Bandung Lautan Api.
Arema yang menjalani laga kandang melawan PSS Sleman, Sabtu (30/9/2023), di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, melengkapi moment of silence dengan membawa bunga mawar yang digunakan sebagai simbol duka. Skuad ”Singo Edan” yang mengemas kemenangan, 2-1, secara khusus mempersembahkan hasil positif kepada keluarga 135 korban jiwa.
”Setahun lalu ada Tragedi Kanjuruhan. Penting bagi kami mempersembahkan kemenangan ini untuk keluarga korban,” kata Pelatih Arema Fernando Valente.
ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO
Pesepak bola Arema FC, Gustavo (kanan), berebut bola dengan kiper PSS Sleman, Muhammad Ridwan, dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (30/9/2023). Arema FC mengalahkan PSS Sleman dengan skor 2-1.
Kepala Bisnis PT Liga Indonesia Baru Budiman Dalimunthe mengungkapkan, penghormatan kepada korban Tragedi Kanjuruhan dengan moment of silence merupakan hasil komunikasi klub dan PT LIB selaku operator kompetisi.
”Ada inisiasi klub juga, tetapi secara keseluruhan itu adalah hasil komunikasi 18 klub dan PT LIB yang kemudian mengimbau melakukan moment of silence di pertandingan-pertandingan, akhir pekan ini,” ujar Budiman.
Moment of silence itu menjadi kali pertama dilakukan di kompetisi Indonesia sejak Tragedi Kanjuruhan. Sebab, Liga Indonesia musim 2022-2023 sempat dihentikan beberapa pekan akibat peristiwa memilukan itu.
Sebaliknya, proses moment of silence untuk seluruh korban Tragedi Kanjuruhan telah lebih dulu dilakukan di Liga Inggris, Liga Jerman, dan Liga Spanyol pada semua pertandingan yang berlangsung, 2 Oktober 2022.
ANTARA/M AGUNG RAJASA
Pesepak bola Persib Bandung, David Da Silva (kiri), melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Persita saat pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/10/2023).
Tanpa sepak bola
Bagi mayoritas Aremania, pendukung Arema, penghormatan melalui moment of silence tidak memenuhi harapan mereka agar proses hukum Tragedi Kanjuruhan bisa benar-benar tuntas. Tuntas dalam artian seluruh pihak, di luar individu yang bertanggung jawab langsung di dalam stadion, juga menjalani proses hukum.
Eko Cahyono, salah satu tokoh Aremania, menganggap mengheningkan cipta yang dilakukan pada pekan ke-14 Liga 1 tidak mencerminkan penghormatan kepada korban dan keluarga korban. Menurut dia, setiap 1 Oktober sepatutnya diperingati sebagai hari tanpa sepak bola.
”Saya dan teman-teman Aremania masih sangat emosional ketika kembali melihat (Stadion) Kanjuruhan. Jika semua pihak simpati kepada korban, seharusnya tidak ada pertandingan sepak bola di hari ini. Kan, masih ada besok (Senin), kenapa harus hari ini saat kami berduka?” ujar Eko.
Minggu ini, PT LIB menggelar dua pertandingan di Liga 1. Kemudian, ada pula empat pertandingan yang diselenggarakan di Liga 2.
Menurut peneliti budaya sepak bola nasional, Fajar Junaedi, moment of silence adalah satu-satunya upaya yang dilakukan pemangku kepentingan sepak bola untuk merawat ingatan tentang Tragedi Kanjuruhan. Di sisi lain, kata Fajar, seperti ada usaha sistematis untuk melupakan tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola modern itu.
ANTARA/PRASETIA FAUZANI
Pesepak bola Persik Kediri, Anderson Do Nascimento (kanan), berebut bola dengan pesepak bola Bhayangkara FC, Henry Matias Mier, pada lanjutan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023).
Ia menyebut, pembongkaran Stadion Kanjuruhan adalah bukti nyata upaya menguapkan kekelaman tragedi. Di sisi lain, kata Fajar, keikutsertaan Arema di kompetisi yang terbukti lalai dan tidak berpihak kepada korban juga sebuah anomali dari perasaan berduka akibat tragedi.
”Isu substansi Tragedi Kanjuruhan adalah pengusutan dan tindakan hukum kepada semua pihak yang terlibat dan menyebabkan tragedi, di antaranya suporter yang memprovokasi sepanjang laga dan aparat melakukan tembakan gas air mata. Dengan tindakan hukum yang adil, momen of silence tidak kehilangan makna,” tutur Fajar.
Pada akhirnya, keluarga korban tidak peduli dengan tindakan mengheningkan cipta jelang awal laga, akhir pekan ini. Mereka masih tidak mampu menahan duka dengan menyaksikan ribuan orang tetap tersenyum di tribune stadion dan pemain merayakan gol yang dicetak.
Mereka tak butuh sekadar peringatan simbolik yang tidak bisa mengangkat lara dan mempertemukan mereka kembali dengan kerabat yang pulang tanpa nyawa usai menyaksikan derbi Jawa Timur, Arema melawan Persebaya, tahun lalu. Mereka hanya ingin kasus pidana Tragedi Kanjuruhan bisa memberikan hukuman setimpal kepada semua pihak yang seharusnya bertanggung jawab.