Bagi tim yang memulai liga dengan buruk, kemenangan kecil sedikit demi sedikit akan sangat berarti untuk membangun kepercayaan diri. Alasan itu mendorong Chelsea mengincar kemenangan atas Fulham.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Derbi London Barat mempertemukan Chelsea dan Fulham di Stadion Craven Cottage, London, Selasa (3/10/2023) pukul 02.00 WIB. Pertemuan ini sekaligus menjadi sarana unjuk kebolehan dua tim yang sama-sama tengah dilanda paceklik gol. Meski bermain di markas lawan, Chelsea menargetkan hasil positif demi mengais rasa percaya diri untuk melanjutkan sisa musim dengan lebih baik lagi.
Musim lalu, Chelsea gagal memetik kemenangan atas Fulham dalam dua kali pertemuan di Liga Inggris. ”Si Biru” takluk 1-2 di Craven Cottage sebelum ditahan imbang 0-0 saat ganti menjamu Fulham di Stadion Stamford Bridge. Meski dibayang-bayangi rekor buruk itu, Manajer Chelsea Mauricio Pochettino menargetkan timnya bisa membungkam Fulham di depan pendukungnya sendiri.
Bagi Pochettino, kemenangan, meski sekecil apa pun itu, sangat penting sebagai bahan bakar kepercayaan diri timnya yang sedang berada di titik rendah. Chelsea memulai liga dengan hanya mengemas satu kemenangan dari enam pertandingan untuk pertama kalinya sejak musim 2000-2001.
Pada tiga pertandingan liga sebelumnya, Chelsea menelan dua kekalahan dan satu hasil imbang. Si Biru bisa bangkit setelah mengalahkan Brighton and Hove Albion, 1-0, di babak ketiga Piala Liga Inggris. Dari secercah kemenangan itu, Pochettino merasa timnya perlu melanjutkan tren positif agar mental para pemain tidak lebih terpuruk. Apalagi Chelsea saat ini banyak diperkuat pemain muda.
Pochettino menyadari bahwa kepercayaan diri dan momentum harus dibangun secara bertahap. Tugasnya sekarang adalah membantu timnya terus menghadapi lawan yang sulit dalam beberapa pekan mendatang.
”Saya pikir itu (melawan Brighton) adalah kemenangan yang sangat penting, bukan hanya karena kemenangan itu membawa kami ke babak berikutnya, melainkan juga untuk membangun kepercayaan dan keyakinan kami. Itu penampilan solid lainnya yang kami wujudkan menjadi kemenangan, yang dibutuhkan para pemain, dibutuhkan tim, dan juga dibutuhkan para penggemar. Upaya luar biasa dari tim. Situasi ini bisa membuat kita lebih kuat dan membuat kita percaya diri menghadapi Fulham,” kata Pochettino dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan, dikutip dari laman Chelsea, Minggu (1/10/2023).
Sebagaimana Chelsea, Fulham juga mengawali musim dengan kurang baik. Tim besutan manajer Marco Silva itu masih inkonsisten dengan meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan dalam enam laga.
Meski produktivitas gol Fulham agak tersendat, kemampuan bertahan mereka cenderung membaik dalam dua laga liga sebelumnya dengan mampu menorehkan nirbobol saat melawan Crystal Palace dan Luton Town.
Pertandingan ini penting bagi penggemar kami. Kami ingin kompetitif, ingin memperjuangkan tiga poin. Kami bermain di kandang sendiri dan kami ingin membuat hidup mereka (Chelsea) sangat sulit.
”Pertandingan ini penting bagi penggemar kami. Kami ingin kompetitif, ingin memperjuangkan tiga poin. Kami bermain di kandang sendiri dan kami ingin membuat hidup mereka (Chelsea) sangat sulit,” kata Silva di laman Fulham.
Seret gol
Laga antara Chelsea dan Fulham sekaligus menjadi panggung pembuktian dua tim yang tengah seret gol. Dua tim dari London Barat itu menempati peringkat ke-15 dalam urusan mencetak gol per laga. Chelsea dan Fulham sama-sama mencatatkan rerata 0,8 gol di tiap laganya.
Minimnya produktivitas gol dari Chelsea dan Fulham dipengaruhi performa penyerang yang belum maksimal. Penyerang Raul Jimenez sejauh ini menjadi pemain Fulham yang paling banyak menciptakan peluang berbahaya, tetapi belum mampu mencetak satu gol pun di semua kompetisi musim ini.
Sejak awal musim lalu, Jimenez gagal mencetak gol dalam 21 penampilan di Liga Inggris untuk Wolverhampton Wanderers dan Fulham meski mengumpulkan angka expected goal (xG) sebesar 3,23. Angka tersebut jadi yang tertinggi dari pemain mana pun yang tidak mencetak gol di divisi teratas Liga Inggris dalam kurun waktu tersebut. Dengan masih belum maksimalnya performa Jimenez, serangan Fulham kemungkinan besar akan bersandar pada naluri pemain sayap Willian.
Masalah serupa menjangkiti Chelsea. Penyerang Nicolas Jackson belum mampu tampil sesuai ekspektasi. Selain masih belia, mantan pemain Villarreal itu perlu waktu lebih lama beradaptasi dengan Liga Inggris. Jackson menjadi pahlawan kemenangan Chelsea atas Brighton. Jackson dipastikan absen akibat akumulasi lima kartu kuning.
Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan Chelsea. Akan tetapi, Pochettino masih punya opsi lain dengan menjadikan pemain sayap Raheem Sterling sebagai penyerang tengah.
”Kami punya beberapa pilihan, bermain dengan atau tanpa striker. Bisa juga memainkan pemain lini kedua atau gelandang ofensif. Namun, masih ada beberapa hari dan saya perlu memikirkan dan menilai seluruh skuad untuk mengambil keputusan terbaik. Hal yang paling penting adalah beradaptasi dengan skuad dan pemain yang tersedia serta mencoba menemukan cara untuk tampil baik. Mungkin ada karakteristik berbeda yang bisa kami gunakan,” tutur Pochettino.