”Kasus Negreira” Mencuat, Barcelona Terancam Dibubarkan?
Barcelona dibayangi menjadi pihak bersalah dalam dugaan suap kepada mantan Wakil Presiden Komite Wasit Spanyol. Tak hanya terancam hukuman Spanyol, ”Blaugrana” juga berpotensi mendapat sanksi berat dari UEFA.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Barcelona di ambang memasuki era krisis baru. Itu berasal dari dakwaan hakim Joaquin Aguirre yang menganggap salah satu klub terbaik di Eropa itu diduga terlibat dalam pemberian suap kepada mantan Wakil Presiden Komite Teknis Wasit Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Jose Maria Enriquez Negreira selama 17 tahun dengan nilai suap mencapai 8,4 juta euro (Rp 137,68 miliar).
Dalam putusan persidangan awal, Kamis (28/9/2023), Aguirre menduga Barca melakukan penyuapan kepada Negreira dan perusahaan konsultan finansial milik Negreira, Dasnil 95. Persidangan itu bertujuan untuk hakim mengeluarkan putusan adanya dugaan pelanggaran pidana atau tidak dalam kasus pidana yang telah diinvestigasi oleh kepolisian dan jaksa Spanyol.
Pemberian dana suap itu terbagi dalam dua periode. Barca memberikan uang akumulasi kepada Negreira sebanyak 7 juta euro (Rp 114,7 miliar) pada periode 2001 hingga 2018, tahun ketika Negreira meninggalkan jabatan penting di Komite Teknis Wasit RFEF. Kemudian, Barca juga membayar jasa ”konsultasi” sebesar 1,4 juta euro (Rp 22,94 miliar) kepada Dasnil 95 dalam kurun waktu 2016-2018. Dasnil 95 didirikan oleh putra Negreira, Javier Enriquez Romero.
Didasari putusan hakim itu, aparat kepolisian Spanyol menggeledah Kantor Komite Teknis Wasit RFEF di Madrid selama 13 jam, Kamis malam hingga Jumat (29/9/2023) dini hari WIB. Upaya hukum itu dilakukan untuk mencari barang bukti sejumlah dokumen aktivitas Negreira sebagai petinggi Komite Teknis Wasit yang berperan melatih dan menentukan ofisial pertandingan di Liga Spanyol.
Selain Barcelona sebagai lembaga olahraga, aparat hukum Spanyol juga tengah menyelidiki keterlibatan dua eks Presiden Barca dalam perkara yang disebut ”Kasus Negreira” itu. Mereka adalah Sandro Rosell (2010-2014) dan Josep Maria Bartomeu (2014-2020).
Dalam putusan hakim tersebut terungkap bahwa Barca menghentikan pemberian sejumlah uang kepada Komite Teknis Wasit RFEF setelah Negreira mundur dari jabatannya pada 2018. Hakim Aguirre menyebut Negreira ”karakter indikatif” yang menjadi alasan Barca mengeluarkan uang kepada Komite Teknis Wasit RFEF.
Jika terbukti bersalah, Barcelona terancam tiga jenis hukuman. Mulai dari denda yang sangat besar, diskualifikasi dari kompetisi domestik, bahkan yang terparah entitas lembaga Barca sebagai klub olahraga dibubarkan.
Menurut laporan Mundo Deportivo, manajemen Barca tidak terkejut dengan ditemukannya dugaan keterlibatan klub dengan ”Kasus Negreira”. Presiden Joan Laporta pun telah membentuk tim untuk mempelajari kasus itu dengan cermat sejak mencuat awal tahun ini.
Jika terbukti bersalah, Barcelona terancam tiga jenis hukuman, mulai dari denda yang sangat besar, diskualifikasi dari kompetisi domestik, bahkan yang terparah entitas lembaga Barca sebagai klub olahraga dibubarkan.
RFEF pun membuka diri untuk membantu proses penyidikan yang tengah berjalan. Dalam pernyataan resmi, Jumat, RFEF yang dipimpin oleh Pedro Rocha, siap memberikan bantuan kepada tim penyidik untuk memenuhi kebutuhan investigasi ”Kasus Negreira”.
”Polisi sipil telah membawa beberapa catatan dokumen dari kantor pusat Komite Teknis Wasit RFEF terkait investigasi ’Kasus Negreira’. Semua personel RFEF akan terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan aparat penegak hukum,” tulis pernyataan RFEF di laman resmi.
Penyidikan UEFA
Selain hukum Spanyol, Barca juga berpeluang disibukkan menjalani proses hukum dari kasus serupa yang dilakukan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA). UEFA telah meminta Barca mengikuti proses investigasi yang telah dimulai Inspektur Disiplin dan Etik (EDI) UEFA sejak 27 Juli lalu.
”Barca diharapkan untuk proaktif memberikan informasi kepada EDI terkait jalannya investigasi serta memberikan EDI semua dokumen dan informasi yang mereka minta,” sebut pernyataan resmi UEFA.
Meski telah menugaskan EDI untuk mengamati ”Kasus Negreira”, UEFA masih menunggu proses hukum di Spanyol sebelum melakukan penyelidikan lebih lanjut di ranah sepak bola.
UEFA memastikan hukuman yang akan diberikan kepada Barca dalam ”Kasus Negreira” akan ditangguhkan selama musim 2023-2024. UEFA menegaskan partisipasi Barca di kompetisi kontinental selama musim ini tidak akan dibatalkan jika mereka terbukti bersalah dalam kasus itu.