Xavi Hernandez naik pitam seusai Barcelona takluk dari tim papan bawah Almeria. Kemarahan Xavi menjadi pertanda situasi di Barca tidak sedang baik-baik saja.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
ALMERIA, SENIN — Barcelona memasuki fase krisis seiring kekalahan memalukan 0-1 dari tim papan bawah, Almeria, di Stadion Power Horse, Almeria, Senin (27/2/2023) dini hari WIB. Kekalahan ini menjadi pukulan telak beruntun bagi Barca yang pada pertandingan sebelumnya tersingkir dari Liga Europa seusai kalah dari Manchester United. Pelatih Barca Xavi Hernandez khawatir pekan kelam ini bakal berakhir dengan kemungkinan tiada trofi yang direngkuh timnya musim ini.
Kekalahan dari Almeria merupakan sebuah kerugian besar bagi ”Blaugrana”. Adapun gol kemenangan Almeria dicetak oleh El Bilal Toure di menit ke-24. Gol berawal dari keterlambatan para pemain belakang Barca untuk membentuk formasi bertahan setelah menyerang. Kelengahan para pemain Barca itu dimanfaatkan secara maksimal oleh Toure dan Luis Suarez yang melancarkan serangan langsung ke jantung pertahanan lawan.
Padahal, laga melawan Almeria bisa menjadi kesempatan bagi Barca untuk menjauh dari kejaran rival terdekatnya, Real Madrid, yang di pertandingan lain hanya mampu meraih hasil imbang menghadapi Atletico Madrid. Menantang tuan rumah Almeria yang saat ini menghuni papan bawah, kekalahan Barca cukup mengejutkan. Apalagi, dalam sejarahnya, Barca belum pernah kalah dari Almeria.
Ini adalah pertandingan terburuk kami musim ini. Saya sangat kesal dan ingin meminta maaf kepada para penggemar. Jika kami tidak mengubah mental kami sekarang, itu akan membuat kami kehilangan gelar liga.
”Ini adalah pertandingan terburuk kami musim ini. Saya sangat kesal dan ingin meminta maaf kepada para penggemar. Jika kami tidak mengubah mental kami sekarang, itu akan membuat kami kehilangan gelar liga,” ujar Xavi, setelah pertandingan.
Kekhawatiran Xavi cukup beralasan lantaran Real kini seperti mendapat angin segar untuk terus mengejar Barca di puncak klasemen. Jarak kedua tim saat ini semakin berkurang dari delapan poin menjadi tujuh poin. Pada pertengahan pekan nanti, kedua tim juga akan bertemu dalam ajang Piala Raja Spanyol. Real akan bertindak sebagai tuan rumah pada pertemuan pertama.
Selain menghadapi Real, Barca juga harus meladeni Valencia dalam laga lanjutan Liga Spanyol dua hari kemudian. Pertandingan menghadapi Valencia akan berjalan berat bagi Barca karena tanpa Gavi dan Xavi. Mereka berdua menerima kartu kuning kelimanya di musim ini saat melawan Almeria.
Kehilangan Gavi dan Xavi dalam jadwal sepadat ini bisa berdampak buruk bagi Barca. Terlebih, Barca sudah lebih dulu kehilangan Pedri dan Ousmane Dembele. Absennya Gavi semakin menggerus kekuatan Barca. Selain Pedri, Gavi adalah sosok penting bagi Xavi. Kepercayaan Xavi kepada Gavi teramat besar. Dari 23 laga Liga Spanyol sejauh ini, belum sekalipun Gavi absen bermain. Ia selalu menjadi pilihan utama dan bagian dari rencana Xavi.
”Itu (menerima kartu kuning) adalah kesalahan saya. Saya memprotes terlalu keras. Saya akan menjalani sanksi dan itu saja,” ucap Xavi.
Tidak dimungkiri, kekalahan secara berturut-turut dari Manchester United dan Almeria bisa menjadi kerikil dari upaya Barca untuk memenangi Liga Spanyol setelah tiga tahun lamanya. Kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen, mengatakan, kekalahan dari Almeria sangat memengaruhi kondisi psikis ia dan rekan-rekannya. Apalagi, kekalahan ini diperoleh dari Almeria yang di atas kertas bisa mereka taklukkan.
”Kekalahan selalu menyakitkan. Kita perlu menenangkan diri, mengisi energi, dan menatap ke depan,” katanya.
Tren buruk Barca mulai terasa sejak Pedri harus menepi akibat cedera. Kehilangan pemain berusia 20 tahun itu memberikan dampak yang teramat besar bagi keseimbangan permainan Barca. Saat Pedri tidak ada, lini serang Barca semakin tumpul. Selama ini, Pedri merupakan gelandang kreatif yang mampu mengalirkan bola secara akurat di sepertiga akhir pertahanan lawan.
Maka dari itu, ketika Pedri absen, lini serang Barca seakan tidak bertaji menghadapi tembok kokoh pertahanan lawan. Laga melawan Almeria adalah contoh nyata betapa kurangnya kreativitas serangan dari para gelandang dan penyerang Barca dalam membongkar pertahanan gerendel lawan.
Pelatih Almeria Rubi Ferer menumpuk pemain di lini belakang sehingga memaksa Barca untuk mengalirkan bola dari sisi sayap. Barca termakan rencana Ferer sehingga serangan yang mereka bangun amat mudah dipatahkan barisan belakang Almeria. Sepanjang laga, Barca melepaskan 47 umpan silang.
Berdasarkan catatan Opta, jumlah umpan silang itu adalah yang terbanyak dalam satu pertandingan tandang Barca di Liga Spanyol sejak musim 2005-2006. Barca bukanlah tipikal tim yang mengandalkan umpan-umpan silang untuk membongkar pertahanan lawan. Blaugrana lebih dikenal sebagai tim yang mengandalkan kreativitas lini tengah dengan umpan-umpan pendek untuk menembus masuk ke kotak penalti lawan.
”Babak kedua jalannya laga berbeda, tetapi kami sudah terlambat. Mereka bertahan dengan sangat baik dan mereka sangat bagus di area tersebut,” ujar Xavi.