Keran medali emas kontingen Indonesia pada Asian Games Hangzhou 2022 mulai terbuka. Dua medali emas direbut atlet Indonesia dari menembak dan wushu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA, KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A
Pewushu Indonesia, Harris Horatius, menggigit medali emas seusai final nomor nangun putra Asian Games 2022 di Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Harris Horatius berhasil meraih emas seusai meraih total poin 19,506 (nanquan 9,756 poin dan nangun 9,750 poin).
HANGZHOU, KOMPAS — Keran medali emas kontingen Indonesia pada Asian Games Hangzhou 2022 mulai terbuka. Pada hari ketiga setelah pembukaan, Selasa (26/9/2023), di Hangzhou, China, Indonesia menambah dua medali emas dari cabang menembak dan wushu sehingga menempati posisi ketujuh klasemen sementara dengan total medali 3 emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
Wushu menjaga konsistensi menyumbang emas pada ajang Asian Games melalui Harris Horatius yang berlomba pada nomor gabungan gaya aliran selatan, nanquan (tangan kosong), dan nangun (toya). Sebelumnya, wushu selalu menyumbang medali emas bagi Indonesia pada Asian Games 2014 dan Asian Games 2018.
Atlet berusia 28 tahun itu memastikan emas dengan nilai total 19,506 dari gabungan dua nomor. Harris meninggalkan para pesaing terdekat, wakil Korea, Lee Yongmun (19,472), dan wakil Makau, Huang Junhua (19,463). Dia menang mutlak dengan mendominasi di kedua nomor sekaligus.
Sementara itu, cabang menembak, yang tidak diperhitungkan sebelumnya, berhasil merebut medali emas kedua melalui Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari nomor perseorangan running target mixed 10 meter. Kedua medali emas menembak dipersembahkan oleh Sejahtera, yang akrab dipanggil Tera.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra meraih emas dalam nomor perseorangan running target mixed 10 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Muhammad Sejahtera mendapatkan emas dengan perolehan total poin 378-11x, perak diraih petembak Korea Utara, Kwon Kwangil dengan poin 377-9x dan perunggu diraih petembak Korea Selatan, Jeong Youjin dengan poin 377-6x.
Di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, Tera meraih emas seusai mengumpulkan total skor 378-11x (11 kali tembakan mengenai titik tengah sasaran) dari 40 tembakan. Total skor itu tidak mampu dilampaui petembak Korea Utara Kwon Kwang-il yang mengumpulkan skor 377-9x dan meraih perak.
Selain menjadi prestasi terbaik menembak Indonesia sepanjang keikutsertaan di Asian Games sejak edisi pertama di New Delhi, India 1951, dua emas yang diraih Tera menumbuhkan kepercayaan diri kontingen ”Merah Putih” untuk membawa pulang 12 emas guna menembus minimal 12 besar klasemen akhir perolehan medali Asian Games 2022.
Sebelum medali emas kedua, Tera juga merebut medali emas pada nomor perseorangan running target 10 meter, Senin (25/9/2023). Selain dua emas itu, Tera bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio merebut perunggu nomor tim running target 10 meter dan tim running target mixed 10 meter.
”Prestasi menembak tidak main-main, kemarin satu emas dan satu perunggu, hari ini satu emas dan satu perunggu. Ini baru awal perjalanan kita pada Asian Games 2022 karena masih ada cabang lainnya, sehingga saya kira harapan kita masih terjaga (untuk membawa pulang 12 emas),” kata Ketua Kontingen Indonesia pada Asian Games Hangzhou 2022 Basuki Hadimuljono.
Adapun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia memperkirakan 12 emas Indonesia berasal dari bulu tangkis, dayung, jujitsu, kuras, karate, sepak takraw, panjat tebing, atletik, wushu, dan angkat besi. Dengan baru bergulirnya sebagian pertandingan dari cabang-cabang itu, artinya peluang merealisasikan target tinggi 12 emas masih terbuka lebar.
Prestasi menembak tidak main-main, kemarin satu emas dan satu perunggu, hari ini satu emas dan satu perunggu.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petembak Indonesia, Muhammad Badri Akbar, Muhammad Sejahtera Dwi Putra, Irfandi Julio (dari kiri ke kanan) mendapatkan perunggu dalam nomor beregu running target mixed 10 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Indonesia berada di peringkat ketiga dengan total poin 1.098, sementara emas diraih Tim Korea dengan total poin 1.116. Muhammad Sejahtera juga kembali menyumbangkan emas dengan perolehan total poin 378 dalam nomor 10 meter running target mixed putra Asian Games Hangzhou 2022.
Perjuangan Tera
Prestasi monumental Tera sejatinya bukan kejutan. Atlet kelahiran Bekasi, 13 April 1997, itu telah meniti jalan emasnya dengan melalui beragam penempaan hidup dalam lima tahun terakhir.
Tera sempat kecewa karena hanya merebut medali perak pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 nomor perseorangan running target mixed 10 meter.
Tera yang mencoba bangkit tidak menjalani pelatihan dengan mulus. Sebulan sebelum Asian Games 2022, sensor pembaca hasil tembakan di lokasi pelatnas di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, tidak berfungsi. Beruntung, PB Perbakin mengirim Tera dan rekan-rekannya berlatih di Korea Selatan sebelum ke Hangzhou.
”Tadi, yang saya bayangkan hanya wajah anak. Itu yang memotivasi saya untuk terus menembak dengan sebaik mungkin,” kata Tera.
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra beraksi dalam nomor perseorangan running target mixed 10 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Muhammad Sejahtera mendapatkan emas dengan perolehan total poin 378-11x, perak diraih petembak Korea Utara, Kwon Kwangil dengan poin 377-9x dan perunggu diraih petembak Korea Selatan, Jeong Youjin dengan poin 377-6x.
Secara keseluruhan, prestasi menembak tak lepas dari komitmen PB Perbakin dalam membenahi pembinaan. Lima tahun terakhir, PB Perbakin rutin menggelar kejuaraan level nasional dan internasional yang nyaris setiap bulan.
Para atlet pun rajin dikirim mengikuti kejuaraan di luar negeri. Sebaliknya, Lapangan Tembak Senayan direnovasi dengan beragam fasilitas berstandar dunia dan memiliki mes untuk atlet ataupun pelatih.
”Saya punya target dan saya mesti dapat (target tersebut),” kata Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto yang memimpin sejak akhir 2018.
Pewushu Indonesia, Harris Horatius, tampil pada final nomor nangun putra Asian Games 2022 di Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Harris Horatius berhasil meraih emas usai meraih total poin 19,506 (nanquan 9,756 poin dan nangun 9,750 poin).
Wushu
Keberhasilan Harris meraih medali emas merupakan buah kejelian tim wushu Indonesia untuk menempatkan atlet terbaik pada nomor yang tidak diikuti oleh atlet China. China adalah negara penemu olahraga wushu sehingga mereka sangat sulit dikalahkan, apalagi di negeri mereka sendiri.
Menurut manajer tim wushu Indonesia, Ngatino, setiap negara memiliki kuota sehingga tidak bisa mengikuti semua nomor. Hal itu menjadi salah satu strategi tim Indonesia untuk merebut emas.
”Peluang memang dari nomornya Harris. Karena itu, target kita pusatkan ke sana,” kata Ngatino
Harris sudah berprestasi pada nomor itu sejak 2015. Selain berbagai medali emas pada SEA Games, Harris juga pernah merebut perak pada The World Games Birmingham 2022.
Pewushu Indonesia, Harris Horatius, tampil pada final nomor nangun putra Asian Games 2022 di Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Harris Horatius berhasil meraih emas seusai meraih total poin 19,506 (nanquan 9,756 poin dan nangun 9,750 poin).
Adapun peraih emas di Birmingham adalah atlet China, Liu Zhongxin, yang tidak turun di Asian Games. Ketidakhadiran Liu memberikan keuntungan besar bagi Harris.
Tradisi emas Asian Games pun kembali terjaga. Pada Asian Games Incheon 2014, Juwita Niza Wasni meraih emas dan pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 giliran Lindswell Kwok yang merebut emas.
Wushu berpeluang menambah medali pada disiplin sanda atau pertarungan. Samuel Marbun pada kelas 65 kilogram (kg) putra dan Tharisa Dea Florentina pada kelas 52 kg putri lolos ke semifinal. Jika lolos ke final, mereka berpeluang merebut emas. Jika gagal, mereka akan meraih perunggu.
Pada cabang taekwondo, atlet Indonesia Megawati Tamesti Maheswari kalah pada perempat final kelas -53 kg putri. Pada cabang basket, tim putra Indonesia kalah telak dari Korea Selatan dengan skor 55-95, pada penyisihan Grup D.