Di luar prediksi, emas pertama kontingen Indonesia di Asian Games 2022 berasal dari cabang menembak. Namun, prestasi itu tidak mengejutkan karena pembinaan prestasi menembak terus menanjak dalam lima tahun terakhir.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·4 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra meraih emas dalam final nomor 10 meter running target Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin (25/9/2023). Putra meraih total poin 578.
HANGZHOU, KOMPAS - Di luar prediksi, tim menembak Indonesia yang tidak diprioritaskan menyumbangkan medali emas justru menjadi penyumbang emas pertama untuk kontingen ”Merah-Putih” dalam Asian Games Hangzhou, China 2022. Prestasi itu sejatinya tidak dibangun tiba-tiba karena pelatnas menembak terus berbenah dan menunjukkan grafik positif nan konsisten dalam lima tahun terakhir.
Saya tidak pernah kasih target kepada atlet tetapi feeling saya menyatakan, kami bisa dapat emas di sini.
”Selama latihan, saya selalu berpesan kepada semua atlet untuk serius dan fokus dalam berprogres. Caranya, cuma latihan, latihan, istirahat yang cukup, jaga pola makan, dan berdoa. Saya tidak pernah kasih target kepada atlet tetapi feeling saya menyatakan, kami bisa dapat emas di sini. Dua hari sebelum lomba ini, saya setengah mati untuk jaga pikiran atlet (agar tidak terbebani),” ujar pelatih menembak Indonesia Masruri.
Sebelum kontingen Indonesia bertolak ke Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tidak memprediksi menembak bisa menyumbang emas dari target total 12 emas di Asian Games 2022. Kemenpora memprediksi emas disumbangkan oleh bulu tangkis, perahu naga, jujitsu, kurash, karate, sepak takraw, panjat tebing, atletik, dan wushu. KONI memprediksi emas berasal dari bulu tangkis, dayung, sepak takraw, panjat tebing, angkat besi, wushu, dan karate.
Maka itu, pada hari kedua Asian Games 2022, Senin (25/9/2023), perlombaan menembak tidak menjadi prioritas utama awak media asal Indonesia dari 16 cabang yang diikuti atlet-atlet Indonesia. Namun, menembak justru sukses menyumbangkan emas pertama untuk kontingen ”Merah-Putih”.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Petembak Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra bertanding dalam nomor perseorangan campuran running target 10 meter Piala Asia Senapan dan Pistol 2023 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Emas itu diraih oleh petembak putra Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari nomor perlombaan perorangan running target 10 meter di Fuyang Yinhu Sports Centre, Senin (25/9/2023) pagi. Bagi Sejahtera, itu menjadi medali keduanya di Asian Games setelah merebut perak running target mixed 10 meter dalam edisi Jakarta-Palembang 2018.
Uniknya, di Asian Games 2018, Sejahtera menjadi penyelamat wajah tim menembak Indonesia karena meraih satu-satunya medali untuk ”Merah-Putih” di dua hari terakhir penyelenggaraan cabang tersebut. ”Sejak dari Asian Games 2018, saya bilang kepada atlet harus bisa membuktikan diri untuk bisa menaikkan bendera Merah-Putih di tempat tertinggi (meraih emas),” terang Masruri.
Selain emas, Sejahtera bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio turut menyumbang perunggu dari tim running target 10 meter dalam Asian Games kali ini. Kendati demikian, Sejahtera belum bisa diwawancarai sehabis meraih emas tersebut karena harus menjalani tes doping. Dia juga mesti langsung berlatih untuk persiapan mengikuti perlombaan lainnya, antara lain di running target mixed pada Selasa (26/9/2023).
Sejarah baru menembak Indonesia
Adapun prestasi Sejahtera menjadi sejarah baru untuk menembak Indonesia. Itu menjadi prestasi tertinggi menembak ”Merah-Putih” dalam ajang multicabang internasional, terutama sepanjang mengikuti Asian Games dari edisi pertama di New Delhi, India 1951.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra (tengah) diapit petembak Vietnam, Huu Vuong Ngo dan petembak Korea Youjin Jeong (kanan) dalam penyerahan medali dalam final nomor 10 meter running target Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin (25/9/2023).
Meskipun nomor running target 10 meter tidak diperlombakan dalam Olimpiade, emas yang diraih Sejahtera tetaplah fenomenal. Setidaknya, itu menegaskan perkembangan positif prestasi menembak Indonesia sejak SEA Games Filipina 2019.
Emas yang diraih Sejahtera sejatinya bukan kebetulan ataupun kejutan. Itu adalah buah dari komitmen Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin) dalam membenahi pembinaan sejak 2018. Pembenahan itu ditandai bangkitnya prestasi mereka dari hanya meraih satu emas di SEA Games Malaysia 2017 menjadi juara umum dengan tujuh emas, enam perak, dan dua perunggu di SEA Games 2019. Mereka pun mulai berbicara di sejumlah kejuaraan internasional, terutama di seri Piala Dunia.
Salah satu perubahan besar PB Perbakin yang memberikan efek besar terhadap performa petembak Indonesia adalah intensif menyelenggarakan kompetisi tingkat nasional maupun internasional yang nyaris setiap bulan dalam lima tahun terakhir. PB Perbakin pun merenovasi tempat pelatnas di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta dengan segenap fasilitas terbaik standar internasional.
Para petembak pelatnas disediakan mess yang mumpuni di Lapangan Tembak Senayan agar bisa lebih fokus berlatih. ”Mimpi besar saya adalah membawa petembak-petembak Indonesia mampu berprestasi di level dunia, khususnya di Olimpiade,” tegas Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto yang memimpin sejak 2018 dalam sejumlah kesempatan wawancara.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia Joni Supriyanto (tengah) menyampaikan keterangan pers saat meninjau latihan petembak Indonesia jelang Asian Games Hangzhou 2022 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Secara keseluruhan, hingga hari kedua Asian Games 2022, kontingen Indonesia telah mengumpulkan satu emas, satu perak, dan empat perunggu. Indonesia berpeluang menambah perolehan medali pada hari ketiga, Selasa (26/9/2023), terlebih dari menembak melalui nomor perorangan running target mixed 10 meter dan tim running target mixed 10 meter.
Emas yang diraih Sejahtera diharapkan bisa membuka kran emas Indonesia yang ingin membawa pulang sedikitnya 12 emas untuk menembus 12 besar klasemen perolehan medali akhir Asian Games 2022. Emas dari Sejahtera pun diharapkan melecut motivasi semua atlet kontingen ”Merah-Putih” yang belum bertanding karena tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia olahraga sekalipun kurang diunggulkan.
”Ini prestasi luar biasa untuk menembak Indonesia setelah menembak tidak dipertandingkan di SEA Games Kamboja 2023. Mudah-mudahan, menembak dan cabang lainnya bisa menambah medali ataupun emas-emas lain untuk Indonesia,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.