Indonesia hanya memiliki Aldila Sutjadi sebagai petenis yang saat ini berprestasi di arena Grand Slam. Bersama Christoper Rungkat, Aldila diandalkan meraih emas ganda campuran Asian Games 2022 seperti pada 2018.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Pasangan ganda campuran Indonesia, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, berhasil menyumbangkan emas setelah berhasil mengalahkan pasangan Thailand, Luksika Kumkhum/Soncat Ratiwatana, dalam final ganda campuran cabang tenis Asian Games 2018 di Arena Tenis, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/8/2018).
HANGZHOU, SABTU — Tim tenis Indonesia bersikap realistis dengan tantangan yang akan dihadapi di Asian Games Hangzhou 2022. Dengan petenis kelas Grand Slam yang akan menjadi pesaing, Indonesia hanya menargetkan medali dari ganda campuran.
Targetnya adalah mempertahankan yang dicapai pada Asian Games 2018 dari nomor ganda campuran. Pada nomor lain, harus realistis bahwa peringkat petenis dari China, Taiwan, Jepang, dan India lebih baik.
”Targetnya adalah mempertahankan yang dicapai pada Asian Games 2018 dari nomor ganda campuran. Pada nomor lain, harus realistis bahwa peringkat petenis dari China, Taiwan, Jepang, dan India lebih baik,” kata Manajer Tim Tenis Indonesia Suharyadi di Hangzhou, China, pada Sabtu (23/9/2023).
Untuk memperebutkan lima medali emas dalam persaingan yang akan berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Park Tennis Center, 24-30 September, Indonesia diwakili sepuluh petenis. Termasuk di antara mereka adalah Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi yang meraih medali emas ganda campuran di Asian Games Jakarta Palembang 2018.
Dalam kompetisi tenis, ganda campuran hanya dipertandingkan di panggung Grand Slam dan ajang multicabang, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Dengan demikian, persaingan pada nomor ini pun lebih terbuka.
DWI ARI SETYADI/TENNISINDONESIA.COM
Petenis ganda putra Indonesia, Christopher Rungkat, berduet dengan Nathan Anthony Barki, saat melawan Tsung-hao Huang/Duckhee Lee (Taiwan/Korea Selatan), di babak final Medco Power International Tennis Championships M15 2023 di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (21/1/2023). Christopher-Nathan menang, 6-2, 6-4.
Ini berbeda dengan empat nomor lain yang selalu dipertandingkan dalam turnamen profesional ITF, ATP/WTA, hingga Grand Slam. Maka, peta persaingan dari tunggal putra-putri serta ganda putra-putri pun lebih mudah dibaca dan lebih sulit bagi negara yang tidak mempunyai petenis profesional berprestasi.
Petenis-petenis China, misalnya, menjadi yang terbaik di kawasan Asia pada tunggal putri, tunggal putra, dan ganda putri. Taiwan memiliki andalan di ganda putri, sedangkan India pada nomor ganda putra. Tiga negara itu mempunyai petenis-petenis yang bisa menembus persaingan di arena Grand Slam.
Adapun Indonesia hanya punya Aldila yang saat ini aktif bertanding pada level WTA Tour dan Grand Slam. Adila bahkan harus melakukan perjalanan lebih dari 24 jam untuk tampil di Hangzhou setelah bermain di WTA 1000 Guadalajara, Meksiko. Aldila bermain ganda putri bersama Miyu Kato (Jepang) di Guadalajara dan tersingkir pada perempat final.
Bersama Kato, Aldila mencapai babak ketiga ganda putri pada empat Grand Slam tahun ini. Dia mencapai babak yang lebih tinggi, yaitu semifinal, pada ganda campuran di Perancis Terbuka dan Wimbledon ketika berpasangan dengan Matwe Middelkoop (Belanda).
AFP/MIKE STOBE
Petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi (belakang), yang berpasangan dengan petenis Jepang, Miyu Kato, melepaskan servis ke arah duet Belarus/Brasil, Victoria Azarenka/Beatriz Haddad Maia, pada babak 16 besar Turnamen Grand Slam AS Terbuka 2023 di New York, Amerika Serikat, Selasa (5/9/2023) dini hari WIB.
Maka, target realistis Tim Tenis Indonesia di Asian Games dalam meraih medali hanya ada pada ganda campuran yang melibatkan petenis berpengalaman, Aldila dan Christoper.
Pada tunggal putra dan putri, China akan sulit ditandingi. Zhang Zhizhen, yang merupakan tunggal putra peringkat ke-60 dunia, menjadi unggulan teratas. Dia mencapai babak ketiga Perancis dan Amerika Serikat Terbuka 2023. Di AS Terbuka, petenis berusia 26 tahun itu membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan kelima, Casper Ruud, pada babak kedua.
Selain Zhang, tunggal putra China memiliki Wu Yibing, dengan peringkat ke-90. Wu meraih medali perak di Asian Games 2018 ketika berusia 18 tahun. ”Sekarang, target saya adalah mendapat emas pada nomor tunggal dan ganda putra,” kata Wu dikutip dari Xinhua.
Zhang, yang mendapat bye pada babak pertama, berpeluang menjadi lawan tunggal putra terbaik Indonesia, Muhammad Rifqi Fitriadi, pada babak ketiga. Rifqi, yang juga mendapat bye di babak awal, harus mengalahkan dulu petenis Hong Kong, Wong Hong Kit, pada babak kedua, Minggu.
Peringkat Rifqi jauh di bawah Zhang, yaitu di urutan ke-555. Namun, dia setidaknya membawa bekal yang cukup baik untuk bersaing di Hangzhou dibandingkan ketika bertanding di Asian Games 2018.
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Petenis M Rifqi Fitriadi berpose setelah prosesi pengalungan medali emas pada hari terakhir cabor tenis SEA Games Kamboja, Minggu (14/5/2023), di Lapangan Tenis Kompleks Olahraga Morodok Techo, Phnom Penh. Rifqi mengalahkan petenis Vietnam, Hoang Nam Ly, dua set langsung, 6-4 dan 6-1.
Rifqi lebih aktif mengikuti turnamen profesional ITF sejak pertengahan 2022. Melalui kompetisi, dia memperoleh pengalaman yang tak didapat dalam latihan, yaitu belajar menghadapi tekanan. Untuk pertama kalinya, petenis berusia 24 tahun itu mendapat gelar juara, yaitu dari ITF M15 Jakarta, pada Juli. Dia pun meraih medali emas tunggal putra SEA Games Kamboja 2023.
Persaingan tunggal putri, yang akan diikuti Beatrice Gumulya dan Janice Tjen, bahkan melibatkan petenis tuan rumah berperingkat ke-22 dunia, Zheng Qinwen. Bintang baru China berusia 20 tahun itu membuat kejutan dengan mencapai perempat final AS Terbuka, pada Agustus. Salah satu petenis yang dikalahkannya adalah Ons Jabeur yang merupakan finalis Wimbledon 2022 dan 2023, serta AS Terbuka 2022.
Nomor ini juga diikuti petenis China lainnya yang berperingkat ke-31 dunia, Zhu Lin, dan petenis Filipina berusia 18 tahun dengan peringkat ke-191 dunia, Alexandra Eala. Eala adalah partner Priska Madelyn Nugroho saat menjuarai ganda putri yunior Australia Terbuka 2020. Pada nomor tunggal, petenis yang berlatih di akademi tenis milik Rafael Nadal di Spanyol itu menjuarai AS Terbuka kategori yunior pada 2022.
Pada nomor ganda putri, Beatrice/Jessy Rompies dan Aldila/Janice harus bersaing dengan pemain-pemain China dan Taiwan yang berperingkat 30 besar dunia. Adapun di ganda putra, tantangan terbesar Christoper/Nathan Anthony Barki dan David Agung Susanto/Anthony Susanto adalah petenis-petenis India dan Korea Selatan.