Indonesia Targetkan 12 Besar dengan 12 Emas di Asian Games Hangzhou
Indonesia menargetkan posisi 12 besar untuk Asian Games 2022 dan 10 besar untuk Asian Para Games 2022. Target itu menurun dibandingkan edisi sebelumnya karena banyak cabang lumbung medali Indonesia tidak dipertandingkan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo (tengah) memimpin konferensi pers pengumuman kontingen Indonesia untuk Asian Games Hangzhou, China 2022 dan Asian Para Games 2022 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Indonesia mengutus 415 atlet dan 161 ofisial untuk menembus 12 besar dengan perolehan 8-12 emas di Asian Games itu.
JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pemuda dan Olahraga menargetkan kontingen Indonesia mampu menembus 12 besar dengan perolehan 8 hingga 12 medali emas dalam Asian Games Hangzhou 2022 di China yang berlangsung pada 23 September-8 Oktober 2023. Target itu jauh menurun dibandingkan capaian Indonesia pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018, yaitu meraup 31 emas dan finis keempat.
Penyebabnya, sejumlah cabang olahraga yang menjadi lumbung emas Indonesia di Asian Games 2018, salah satunya pencak silat yang menyumbang 14 emas, tak dipertandingkan di edisi 2022. ”Kami harap masyarakat memaklumi dan tetap memberikan dukungan penuh kepada kontingen Indonesia di Asian Games kali ini,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Indonesia mengutus 415 atlet dan 161 ofisial dari 31 cabang untuk Asian Games 2022. Jumlah itu ditetapkan lewat diskusi sejumlah ahli, antara lain dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan tim Tim Review Kemenpora. ”Untuk atlet-atlet lain yang belum berkesempatan ke Asian Games (2022), kami berkomitmen mendukung prestasi mereka dengan mengikuti ajang-ajang single internasional,” kata Dito.
Target 12 emas di Hangzhou diharapkan bisa disumbangkan dari bulu tangkis, perahu naga, jujitsu, kuras, karakte, sepak takraw, panjat tebing, atletik, dan wushu. ”Kami memperhatikan data peta persaingan antara atlet atau tim Indonesia dengan calon lawan-lawan mereka,” tutur Ketua Tim Review Kemenpora Mochammad Asmawi.
AFP/GREG BAKER
Suasana Stadion Hangzhou Olympic Sports Center (belakang) dan Tennis Centre (depan) yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Asian Games Hangzhou 2022 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Foto diambil pada Kamis (29/7/2023) lalu.
Ia menjelaskan, ada tujuh kriteria yang menentukan pengiriman atlet-atlet tersebut. Mereka adalah atlet dari cabang-cabang yang berpeluang meraih medali, ada rekam jejak prestasi selama dua tahun terakhir atau sepanjang 2021-2023, atlet peraih medali Kejuaraan Dunia atau Asia dua tahun terakhir, atlet yang berpeluang lolos ke Olimpiade Paris 2024, peraih emas individu SEA Games Kamboja 2023, atlet beregu atau tim peraih emas SEA Games 2023, dan atlet atau tim yang lolos kualifikasi Asian Games 2022.
Olimpiade Paris
Namun, Ketua Umum KONI Marciano Norman menilai, tidak tertutup kemungkinan ada sumbangan medali dari cabang-cabang lainnya. Selain fokus ke atlet-atlet berpotensi medali, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari meminta Indonesia turut memerhatikan atlet yang berpeluang lolos ke Olimpiade 2024. Ada sejumlah cabang, seperti tinju, yang menjadikan Asian Games 2022 sebagai kualifikasi Olimpiade Paris.
”Cita-cita besar kita adalah prestasi di Olimpiade. Di Paris 2024, kita ingin mencatat sejarah baru dengan meraih emas lebih banyak dibanding edisi-edisi sebelumnya. Asian Games 2022 adalah batu loncatan kita untuk menuju Olimpiade 2024. Jadi, kita harus fokus juga ke cabang-cabang yang menjadikan Asian Games sebagai kualifikasi Olimpiade,” ujar Okto.
Agar atlet bisa bertanding dengan optimal, Ketua Kontingen Indonesia (CdM) untuk Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono berkata, pihaknya berusaha memastikan persiapan nonteknis pelatihan berjalan lancar. Untuk itu, sejak April lalu, pihaknya sudah berkali-kali berkunjung ke Hangzhou guna memetakan situasi di sana.
Berdasarkan informasi dari tim tersebut, hal paling krusial adalah menentukan rute penerbangan yang paling ideal agar atlet tidak kelelahan di perjalanan. Caranya, antara lain, menentukan titik singgah yang paling dekat dan singkat. Untuk kondisi cuaca, tidak ada yang cukup mengganggu selain angin yang dianggap tidak akan terlalu berdampak.
Adapun kontingen Indonesia akan berangkat dalam beberapa tahap. Kontingen kecil, yang terdiri dari cabang sepak bola, kriket, dan bola voli, berangkat lebih dahulu pada 16 September. Adapun kontingen besar berangkat pada 21 September seusai dilepas oleh Presiden Joko Widodo yang masih menunggu konfirmasi pada 17-23 September.
”Untuk persiapan mental, saya rasa kesiapan bertanding atlet kita tidak perlu diragukan. Mereka bukan atlet pemula. Semuanya sudah teruji dalam kejuaraan internasional dua tahun terakhir, seperti panjang tebing yang berulang kali juara seri Piala Dunia dan memecahkan rekor dunia,” tutur Basuki yang juga menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Desak Made R Kusuma Dewi, pemanjat nomor speed putri Indonesia, mengaku kian termotivasi untuk menyumbangkan prestasi terbaik bagi Indonesia seusai meraih emas Kejuaraan Dunia 2023 di Swiss, 10 Agustus lalu, sekaligus merebut tiket ke Olimpiade 2024. Dia tidak khawatir akan bertanding di China yang memiliki banyak pemanjat speed tangguh.
”Sebagai tuan rumah, China mungkin akan menjadi lawan terberat. Tetapi, kami akan tetap mewaspadai negara-negara lain, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Iran. Intinya, di mana pun bertanding, kami akan berusaha memberikan yang terbaik demi mengharumkan Indonesia,” ujar Desak.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, mengikuti babak kualifikasi dalam seri ketiga Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2023 di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Asian Para Games
Dalam kesempatan itu, Dito turut mengumumkan kontingen Indonesia untuk Asian Para Games Hangzhou 2022 yang akan berlangsung pada 23-28 Oktober. Indonesia mengutus 134 atlet, 62 tenaga pendukung, 56 pelatih, dan 12 manajer di ajang olahraga disabilitas tingkat Asia itu. Mereka akan bertanding di 12 cabang olahraga.
Kontingen Indonesia diharapkan bisa menembus 10 besar dengan perolehan 20 emas di Asian Para Games 2022. Sama seperti Asian Games, target itu pun menurun drastis kalau dibandingkan capaian Indonesia yang berada di urutan kelima dengan 37 emas dalam Asian Para Games Jakarta 2018.
CdM Indonesia di Asian Para Games 2022 Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya sudah meninjau kesiapan sejumlah cabang dalam pelatnas di Surakarta, Jawa Tengah. Semua atlet dan pelatih antusias dan siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Hal itu menambah kepercayaan diri tim CdM bahwa kontingen Asia Para Games bisa mewujudkan target yang dicanangkan pemerintah.
Di sisi lain, para atlet termotivasi mengejar tiket ke Paralimpiade Paris 2024. Hingga kini, ada tiga atlet panahan dan dua atlet atletik yang sudah memastikan tiket ke Paralimpiade 2024. Adapun atlet-atlet dari cabang-cabang lainnya masih berjuang untuk mendapatkan tiket tersebut.
Secara spesifik, Angela menyebutkan, pihaknya berharap bisa membawa pulang 20 emas, 23 perak, dan 25 perunggu. ”Target emas ataupun medali diharapkan disumbangkan oleh atletik, bulu tangkis, renang, sepeda, catur, dan lawn bowls,” kata Angel yang juga menjabat Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Ketua Kontingen atau CdM Indonesia di Asian Para Games Hangzhou 2022 di China 2022 Angela Tanoesoedibjo menyampaikan kesiapan kontingen Asian Para Games 2022 dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Ketua Bidang Litbang Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Sapta Kunta Purnama mengutarakan, sejauh ini, persiapan tim Asian Para Games 2022 berjalan dengan baik. Semua atlet dan pelatih sangat antusias karena mereka mendapatkan perhatian yang luar biasa.
Di sisi lain, para atlet termotivasi mengejar tiket ke Paralimpiade Paris 2024. Hingga kini, ada tiga atlet panahan dan dua atlet atletik yang sudah memastikan tiket ke Paralimpiade 2024. Adapun atlet-atlet dari cabang-cabang lainnya masih berjuang untuk mendapatkan tiket tersebut.
"Salah satu andalan kita adalah cabang bulu tangkis. Memang, Ratri (pebulu-tangkis putri Leani Ratri Oktila) agak menurun karena baru melahirkan. Tetapi, pasangannya di nomor gandang campuran masih muda dan performanya luar biasa. Jadi, mudah-mudahan bulu tangkis bisa mempertahankan emas ganda campuran di Asian Para Games 2022 dan Paralimpiade 2024,” ujar Kunta.