Persebaya Jamu Arema dalam Bayang Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa ”fans” mewarnai derbi panas Persebaya Surabaya menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo meski laga tanpa Aremania dan kuota 25.000 tiket untuk Bonek.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang mengakibatkan kematian 135 jiwa fans sepak bola akan mewarnai laga Persebaya Surabaya kontra Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/9/2023) pukul 15.00.
Hampir setahun lalu atau Sabtu (1/10/2022) malam, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, dalam laga lanjutan Liga 1, Persebaya menang 3-2 atas tuan rumah Arema. Pertandingan itu berakhir dengan penembakan gas air mata yang memicu kematian 135 penonton yang hampir seluruhnya ialah Aremania, fans Arema.
Kejadian itu membuat kompetisi dihentikan sementara. Kedua tim kemudian bertemu kembali di putaran kedua, tetapi laga harus dijalankan di Stadion STIK Jakarta, Selasa (11/4/2023) siang. Persebaya yang berstatus tuan rumah menang 1-0 atas Arema.
Pertemuan kembali kedua tim dengan rivalitas sengit di Jatim pada pekan ke-13 musim 2023/2024 menjadi warna tersendiri mengingat Tragedi Kanjuruhan. Laga akan berjalan tanpa kehadiran Aremania. Di sisi lain, kuota untuk Bonek, fans Persebaya, diberikan sebanyak 25.000 tiket berdasarkan izin dari Polda Jatim. Kuota tiket memang jauh di bawah kapasitas Stadion Gelora Bung Tomo yang 45.000 kursi.
Pertemuan kembali kedua tim dengan rivalitas sengit di Jatim pada pekan ke-13 musim 2023/2024 menjadi warna tersendiri mengingat Tragedi Kanjuruhan.
Sejak musim 2018, Persebaya dan Arema telah bertemu delapan kali. Sementara ini, Persebaya unggul dengan lima kemenangan, dua kekalahan, dan sekali imbang. Di klasemen sementara, Persebaya berada di urutan ke-9 dengan 18 poin dari lima kemenangan, tiga imbang, dan empat kekalahan. Arema di urutan ke-16 dengan 10 poin dari dua kemenangan, empat imbang, dan enam kekalahan.
Di laga sebelumnya, Persebaya kalah telak 0-3 dari Madura United. Kekalahan itu menghentikan tren positif di lima laga sebelumnya dengan empat kemenangan dan sekali imbang. Adapun Arema dalam tren oke karena di empat laga terakhir memetik dua kemenangan dan dua imbang.
Pelatih Persebaya Josep Gombau Balague mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tim untuk menjamu Arema. Tiada pemain cedera kecuali green force akan tampil tanpa kiper Ernando Ari dan bek George Brown karena membela tim U-24 di Asian Games Hangzhou 2023.
”Semua pemain sehat dan siap dimainkan dengan harapan memetik kemenangan,” kata Josep Gombau. Pelatih asal Spanyol ini baru menangani Persebaya di laga melawan Madura United dengan hasil buruk karena kalah telak. Di laga melawan Arema, Josep Gombau berharap para pemainnya dapat mengembalikan tim ke jalur kemenangan.
Kemenangan dari Arema juga menjadi misi pribadi Josep Gombau. Ketika melatih Kitchee, Hong Kong, timnya kalah 0-2 di Piala AFC 2012 saat menjamu Arema yang ketika itu ditangani Dejan Antonic. ”Saya ingin Persebaya menang di laga nanti,” kata Josep Gombau.
Secara terpisah, gelandang serang Arkhan Fikri menyatakan tak sabar untuk menghadapi Persebaya. Bersama rekan-rekannya, Fikri ingin memberi perlawanan sengit dan mencuri poin. Derbi melawan Persebaya sarat gengsi dan telah disadari oleh para pemain kedua tim.
”Kami harus optimistis dapat mencuri poin,” kata Fikri, pemain tim U-19 Indonesia. Pelatih Arema Fernando Valente telah menginstruksikan para pemain untuk dapat menghadapi tekanan dari suporter tuan rumah. Meski bermain tanpa dukungan fans, Arema bersiap membalas Persebaya yang mempecundangi mereka di dua laga terakhir.
Keyakinan tinggi itu didorong perubahan yang telah ditempuh Arema. Mereka belum lama mendatangkan Fernando Valente dari Portugal. Sang pelatih juga dibantu dua asisten yang juga berasal dari negara yang sama, yakni Daniel Chaves dan Nelson Leitao. Tim kepelatihan ini diyakini membawa perubahan positif bagi ”Singo Edan”, julukan Arema, untuk segera keluar dari zona degradasi.