Asian Games 2022 tak lama lagi resmi dimulai. Warga Hangzhou dan sekitarnya antusias menyambut pesta olahraga Asia tersebut. Panitia pun telah menyiapkan rencana upacara pembukaan yang spesial dibanding edisi sebelumnya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·4 menit baca
Setelah tertunda setahun karena pandemi Covid-19, Asian Games Hangzhou 2022 akan resmi dibuka dalam upacara pembukaan di Stadion Utama Hangzhou, Kompleks Olahraga Olimpiade Hangzhou, China, Sabtu (23/9/2023). Segenap sentuhan teknologi kecerdasan buatan disiapkan panitia untuk memberikan pengalaman baru pembukaan pesta olahraga edisi ke-19 tersebut.
Meski Kompleks Olahraga Olimpiade Hangzhou masih ditutup untuk umum, satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri, perempuan remaja, dan perempuan dewasa bergantian berfoto di depan pagar besi berlatar belakang bangunan besar berwarna perak dengan arsitektur bak bunga teratai yang sedang mekar itu. Bangunan ikonik itu adalah Stadion Utama Hangzhou yang akan menjadi tempat pembukaan, penutupan, dan pertandingan cabang olahraga atletik Asian Games 2022.
Saat dihampiri, keluarga itu berasal dari Provinsi Mongolia Dalam. Salah seorang dari rombongan itu, Li Xu Mi, Kamis (21/9/2023), mengatakan, mereka sudah dua hari tiba di Hangzhou. Mereka memang berencana berlibur selama 14 hari dan sekalian menyaksikan semarak Asian Games di kota yang berada di bagian timur China tersebut.
Kita telah dilanda pandemi Covid-19 selama tiga tahun. Kini, negara kami telah membuka diri, Hangzhou telah membuka diri untuk menyambut orang-orang dari berbagai negara Asia.
”Kita telah dilanda pandemi Covid-19 selama tiga tahun. Kini, negara kami telah membuka diri, Hangzhou telah membuka diri untuk menyambut orang-orang dari berbagai negara Asia. Ini adalah momen penting untuk negara kami sehingga kami sangat bahagia menyambut Asian Games ini,” ujar Li.
Dibandingkan kunjungan pertamanya dua tahun lalu, Li mengungkapkan, Hangzhou semakin tertata rapi dengan jalanan yang bersih dan taman-taman yang indah. Sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di China, Hangzhou terus berbenah menjadi wajah masa depan ”Negeri Tirai Bambu”. ”Hangzhou membawa kebanggaan untuk masa depan China, terlebih untuk menatap tahapan lebih tinggi di bidang olahraga, seperti menjadi tuan rumah Olimpiade,” katanya.
Li berharap semua tamu dari berbagai penjuru negeri di Asia bisa merasakan sambutan hangat Hangzhou, mulai dari menikmati suasana kota yang nyaman, mengenal budaya ataupun sejarah panjang mereka yang dimulai sejak lebih kurang 5.000 tahun lalu, hingga tak kalah penting merasakan kuliner khas mereka.
”Kami sangat bangga China kembali menjadi tuan rumah Asian Games (setelah Beijing 1990 dan Guangzhou 2010). Semoga semua tamu asing bisa menikmati budaya dan sejarah kami serta kuliner kami. Ini akan membantu kami menjadi lebih baik,” tuturnya.
Li dan keluarganya adalah segelintir dari warga yang silih berganti berdatangan ke kawasan tersebut. Mereka sekadar melihat-lihat dan berfoto dengan latar belakang arena-arena baru yang berdiri megah di sana. Selain Stadion Utama Hangzhou yang dijuluki ”Teratai Besar”, ada pula arena tenis yang sekilas mirip dengan stadion utama tetapi berukuran lebih kecil sehingga dijuluki ”Teratai Kecil”. Ada pula arena gimnasium dan akuatik yang menjadi satu kesatuan bangunan berbentuk layaknya bentangan sayap kupu-kupu.
Tanpa kembang api
Secara keseluruhan, Panitia Pelaksana Asian Games Hangzhou (HAGOC) sudah memasuki tahap akhir dalam menyiapkan pembukaan Asian Games 2022 pada Sabtu (23/9/2023). Di samping kota yang sudah dihiasi dengan segala pernak-pernik terkait Asian Games, seperti patung tiga maskot yang dipajang lengkap dengan bunga ataupun tanaman warna-warni dan gedung-gedung yang dilengkapi simbol-simbol ajang itu, HAGOC telah merencanakan pembukaan yang spesial.
Salah satu terobosan HAGOC adalah tidak akan menampilkan pertunjukan kembang api dalam acara pembukaan. Padahal, kembang api identik dalam ajang multicabang baik Asian Games maupun Olimpiade. Di sisi lain, China dikenal sebagai negeri yang menemukan dan pertama kali menggunakan kembang api untuk suatu perayaan. Ledakan dan cahaya kembang api dipercaya bisa menjadi alat untuk mengusir nasib buruk atau kesialan.
”Upacara pembukaan Asian Games Hangzhou akan mendobrak tradisi pertunjukan kembang api karena kami berpegang teguh pada filosofi hijau dalam menyelenggarakan ajang ini. Kami ingin mengurangi emisi karbon sebanyak mungkin sehingga kami memutuskan untuk meniadakan pertunjukan kembang api,” tutur Direktur Umum Upacara Pembukaan Asian Games 2022 Sha Xiaolan, dilansir dari Chinadaily.com oleh Hangzhou2022.cn, Selasa (19/9/2023).
Sebagai gantinya, upacara pembukaan yang bertema kesederhanaan, keamanan, dan kegembiraan itu akan mendapatkan sentuhan teknologi kecerdasan buatan sedemikian rupa. Panitia akan menerapkan permainan cahaya yang diintegrasikan dengan teknologi digital, seperti animasi tiga dimensi dan augmented reality (AR).
Dengan kata lain, panitia akan membuat kembang api buatan yang diyakini tidak kalah spektakuler dengan sensasi yang ditimbulkan oleh kembang api konvensional. Hal itu diharapkan bisa memberikan pengalaman baru yang monumental bagi para hadirin di stadion dan penonton televisi dalam menikmati upacara pembukaan.
Sebagaimana konsep utama Asian Games yang mengusung tema hijau, cerdas, hemat, dan beradab, HAGOC berusaha menepati janji mereka mulai dari pesta pembukaan tersebut. Mereka ingin Asian Games kali ini menjadi tonggak sejarah baru yang mengantarkan ajang multicabang empat tahunan itu memasuki level baru dan membawa olahraga Asia berada di posisi lebih tinggi.
Asian Games 2022 akan diikuti oleh 12.417 atlet dari 40 cabang olahraga. Indonesia mengutus 413 atlet dari 30 cabang yang diberangkatkan dari Jakarta ke Hangzhou secara bertahap selama 16-30 September. ”Kami berharap Asian Games Hangzhou bisa berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan HAGOC. Itu akan menjadi bukti komitmen Asia yang terus berusaha memajukan olahraganya,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.