Bintang Manchester United, Jadon Sancho, menelan pil pahit karena menolak minta maaf terkait "cekcok" dengan manajer Erik ten Hag. Ia pun dikucilkan dari skuad MU, serupa yang pernah dialami Crisitano Ronaldo.
Oleh
YULVIANUS HARJONO
·3 menit baca
MANCHESTER, JUMAT – Jadon Sancho, penyerang sayap Manchester United, dikucilkan dari skuad Manchester United. Ia harus berlatih terpisah. Situasi yang pernah dialami Cristiano Ronaldo itu merupakan buntut dari perselisihannya dengan manajer Erik ten Hag.
Sancho mulai tersisih dari skuad utama “Setan Merah” saat mereka dikalahkan Arsenal, 1-3, Minggu (3/9/2023) lalu. Alasannya, menurut Ten Hag, anak asuhannya itu tampil di bawah standar dan kerap ogah-ogahan berlatih sepenuh hati. Penyerang 23 tahun itu pun marah dengan pernyataan sang manajer lalu menumpahkan isi kepalanya di sosial media.
“Saya tidak terima orang mengatakan hal yang tidak sepenuhnya benar. Saya telah berlatih baik pekan ini. Saya yakin ada alasan lain di balik perkara ini. Saya sejak lama telah menjadi kambing hitam dan itu tidak adil!” tulisnya di X (dulu Twitter).
Pernyataannya itu, meski akhirnya dihapus, kian merusak hubungannya dengan Ten Hag, manajer asal Belanda yang dikenal keras dan disiplin. Persoalan Sancho kian memperburuk situasi di MU yang tengah dipusingkan dengan kasus kekerasan yang diduga dilakukan winger lainnya, Antony. Ia pun dibebastugaskan sementara waktu hingga menyelesaikan masalah pribadinya itu dengan mantan pasangannya.
Karena Sancho menolak meminta maaf, Ten Hag pun melakukan langkah keras. Dalam keterangan resminya, Kamis (14/9/2023), MU menyatakan, Sancho telah melakukan indisipliner dan akan berlatih terpisah dari tim utama hingga ditemukan resolusi permasalahannya. Ia pun tak diizinkan menginjakkan kakinya di pusat latihan MU di Carrington.
Dengan demikian, bisa dipastikan Sancho tidak akan tampil membela Setan Merah untuk sementara waktu, dimulai dari laga versus Brighton & Hove Albion, Sabtu (16/9/2023). Hal serupa pernah dialami megabintang Cristiano Ronaldo, tahun lalu. Ia dikucilkan dari skuad MU karena menolak permintaan Ten Hag untuk masuk sebagai pemain pengganti pada laga versus Tottenham Hotspur, Oktober 2022 lalu.
Musim lalu, Sancho sempat tiga bulan menjalani terapi dan serangkaian program untuk memulihkan fisik dan mentalnya.
Ten Hag, yang membawa Ajax Amsterdam berjaya, beberapa tahun lalu, adalah manajer atau pelatih pertama yang berani meminggirkan pemain dengan reputasi besar seperti Ronaldo. Di klub-klub sebelumnya, seperti Real Madrid dan Juventus, Ronaldo selalu menjadi pilihan utama dan bahkan kerap mengatur rekan-rekannya laiknya pelatih.
Pengalaman Ronaldo
Karena terusir dan makin dikucilkan setelah terang-terangan menjelek-jelekan Ten Hag dan klub yang berjasa membesarkan namanya itu, Ronaldo lantas hengkang ke klub Saudi, Al-Nassr, Januari 2023 lalu. Langkah serupa nyaris diikuti Sancho yang hendak dipinang klub Saudi lainnya, Al-Ettifaq. Namun, proses transfer itu kolaps pada jendela transfer musim panas lalu karena Ettifaq tak bersedia menebusnya senilai 50 juta pound sterling (Rp 954 miliar).
Sancho diboyong ke Old Trafford dengan nilai mahar 73 juta pound (Rp 1,4 triliun) dari klub Jerman, Borussia Dortmund, pada Juli 2021 lalu. Saat itu, kepindahan pemain dari akademi Manchester City itu dianggap sebagai salah satu rekrutan terbaik MU. Pemain tim nasional Inggris itu tampil menakjubkan di Borussia Dortmund dengan rata-rata sumbangan 16,3 gol per musim di tiga musim terakhirnya di klub itu.
Namun, di MU, penampilannya belum pernah menyamai seperti saat di Dortmund. Ia hanya mencetak rerata 6 gol dari dua musim awal bersama Setan Merah. Musim lalu, ia sempat tiga bulan menjalani terapi dan serangkaian program untuk memulihkan fisik dan mentalnya.
Ten Hag berkali-kali berkata, Sancho tak cukup bugar secara fisik dan mental untuk bermain. Musim ini, ia hanya tiga kali tampil, seluruhnya dari bangku cadangan. (BBC)