Petenis Universitas Awali Kemenangan Tim Piala Davis Kanada
Tim Piala Davis Kanada memulai perjalanan untuk mempertahankan gelar juara dengan mengalahkan tuan rumah Italia, 3-0. Dua atlet yang memperkuat Kanada adalah petenis yang bersaing di tingkat universitas.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BOLOGNA, RABU — Kanada menjadi tim terbaik untuk pertama kalinya dalam kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis pada 2022. Langkah mereka untuk mempertahankan gelar juara diawali dengan kemenangan yang didapat petenis-petenis tingkat universitas.
Kemenangan tersebut bahkan didapat atas Italia yang menjadi salah satu tuan rumah pada penyisihan grup final Piala Davis yang sebelumnya disebut sebagai Grup Dunia. Penyisihan grup yang berlangsung 12-17 September ini diikuti 16 tim yang dibagi dalam empat grup dan berlangsung di Italia, Spanyol, Kroasia, dan Inggris. Kanada dan Italia bersaing bersama dua tim lainnya, yaitu Chile dan Swedia pada Grup A.
Ke-16 peserta bermain dengan format round robin dengan tim teratas dari setiap grup berhak tampil pada fase sistem gugur yang dimulai dengan perempat final. Fase itu akan berlangsung di Malaga, Spanyol, pada 21-26 November.
Kanada memulai upaya mempertahankan gelar juara dengan melawan Italia di Unipol Arena, Bologna, pada Rabu (13/9/2023) waktu setempat atau Kamis (14/9/2023) dini hari waktu Indonesia. Mereka menaklukkan Italia 3-0 dari dua partai tunggal dan satu ganda.
Alexis Galarneau dan Gabriel Diallo membuat Kanada langsung unggul 2-0 masing-masing melalui kemenangan straight sets atas petenis profesional yang berperingkat jauh lebih tinggi dari mereka. Galarneau, yang berperingkat ke-200 dunia, mengalahkan Lorenzo Sonego (ranking ke-38) dengan skor 7-6 (8), 6-4, sementara Diallo (158) menang atas Lorenzo Musetti (18) 7-5, 6-4. Kemenangan Kanada dilengkapi angka dari duet Galarneau/Vasek Pospisil yang menang atas Matteo Arnaldi/Simone Bolleli 6-7 (4), 6-4, 7-6 (3).
Galarneau dan Diallo bersaing juga di arena profesional, tetapi itu belum lama dijalani karena menempuh jalur berbeda dengan sebagian besar petenis profesional pada umumnya. Petenis berusia 24 tahun dan 21 tahun itu memilih menjadi petenis universitas. Galarneau membela North Carolina State University, sementara Diallo bermain untuk University of Kentucky.
Mereka juga tak terintimidasi dengan atmosfer riuh dari 8.000 penonton tuan rumah, termasuk dari suara drum, yang datang untuk mendukung Musetti dan kawan-kawan.
Meski minim pengalaman dalam beratnya persaingan di arena profesional, keduanya bermain solid. Mereka juga tak terintimidasi dengan atmosfer riuh dari 8.000 penonton tuan rumah, termasuk dari suara drum, yang datang untuk mendukung Musetti dan kawan-kawan.
”Saya bicara dengan Alexis bahwa kami adalah petenis universitas yang harus bermain di level seperti itu. Namun, kami sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Dalam persaingan universitas, atmosfernya bahkan bisa lebih kasar,” tutur Diallo dalam laman resmi Piala Davis.
Diallo bercerita bahwa penonton tenis dalam turnamen di NCAA sekitar seribu orang, tetapi mereka bisa mengintimidasi atlet dalam jarak lebih dekat. ”Mereka mencari tahu latar belakang atlet lalu berbicara tentang keluarga kami secara langsung. Penonton di sini tentu saja mendukung petenis Italia, tetapi mereka juga menghormati lawan,” kata petenis yang membuat kejutan dengan mengalahkan Daniel Evans (peringkat ke-21) pada babak pertama ATP Masters 1000 Toronto.
Tak diperkuat petenis peringkat ke-14 dunia, Felix Auger-Aliassime, yang turut mengantarkan Kanada menjadi juara Piala Davis 2022, Kanada harus mencari pemain lain untuk mendampingi Denis Shapovalov. Kapten tim Frank Dancevic pun memberi kesempatan kepada Diallo dan Galarneau.
”Saya sangat berterima kasih kepada kapten tim kami. Dia memberi kepercayaan kepada saya untuk menjadi bagian dari tim ini. Saya akan membayar itu dengan bekerja keras,” kata Galarneau.
Sonego menaruh respek kepada Galarneau. Sonego bahkan menyebut penampilan Galarneau kemungkinan menjadi penampilan terbaiknya. ”Dia berjuang sejak poin pertama hingga terakhir,” kata Sonego.
Musetti pun memuji Diallo yang bisa mengatasi semua tekanan. ”Dia sangat fokus sejak awal pertandingan. Servisnya sulit dikembalikan, termasuk servis kedua yang bisa mencapai kecepatan 190 kilometer per jam. Dia berhak untuk menang,” ujar Musetti yang mencapai babak keempat Perancis Terbuka 2021 dan 2023 sebagai hasil terbaik di arena profesional.
Kanada akan menjalani laga kedua pada Kamis dengan melawan Swedia yang kalah 0-3 dari Chile pada laga pembuka. Adapun Italia akan berhadapan dengan Chile pada Jumat.
Kekalahan dialami tuan rumah lainnya, yaitu Spanyol, pada persaingan Grup C dan Kroasia di Grup D. Tak diperkuat petenis terbaiknya, Carlos Alcaraz, Spanyol kalah 0-3 dari Ceko, sementara Kroasia dikalahkan Amerika Serikat 1-2.
Pada persaingan Grup B, tuan rumah Inggris Raya menang 2-1 atas Australia, sementara Perancis mengalahkan Swiss 3-0. (AFP)