Max Verstappen datang ke Singapura membawa rekor 10 kemenangan beruntun. Namun, pebalap Red Bull itu bisa tergelincir di Marina Bay, trek yang belum pernah dia menangi sejak debutnya di Formula 1 pada 2015.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SINGAPURA, KAMIS — Sirkuit jalan raya Marina Bay belum menjadi trek yang berkesan manis bagi Max Verstappen. Dalam enam balapan Formula 1 yang dijalani Verstappen di Singapura, pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi kedua pada 2018.
Namun, Verstappen optimistis musim ini dia akan lebih kompetitif, berbekal mobil RB19 yang sangat solid serta kematangan berkendara. Meskipun pebalap Red Bull itu juga menilai, balapan akan sangat sulit dengan trek sempit serta kelembaban udara tinggi, yang akan menguras tenaga dalam 62 putaran.
Persaingan juga akan semakin ketat karena ada empat tikungan, 16-19, yang dihilangkan sementara karena sedang ada pembangunan. Empat tikungan yang hampir 90 derajat itu berubah menjadi lintasan lurus antara tikungan 15 dan tikungan 16 yang baru.
Perubahan ini mengurangi jumlah tikungan menjadi 19, dan berpotensi mengurangi kesempatan para pebalap Red Bull untuk memaksimalkan keunggulan RB19 dalam kecepatan menikung. Dengan pengurangan empat tikungan, ada empat titik pengereman keras yang hilang, di mana kondisi itu sangat membantu pebalap mengelola keausan ban.
”Selalu ada potensi. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kami. Saya hanya berusaha dengan bersiap sebaik mungkin dan melihat bagaimana seksi baru itu bekerja. Itu seharusnya membuat kami semakin rapat, lebih sedikit tikungan bagi Red Bull untuk berada di depan,” ucap pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, Kamis (14/9/2023).
Namun, musim ini berbeda dengan sebelumnya, terutama dari sisi mobil. Tahun ini, Red Bull memiliki mobil yang lebih kuat dibandingkan dengan musim lalu. Bahkan, musim ini semua balapan dimenangi para pebalap Red Bull, Verstappen 12 kali dan Sergio Perez sebanyak 2 kali di podium tertinggi. Kondisi ini membuat Verstappen optimistis akhir pekan ini bisa meraih kemenangan pertamanya di Marina Bay.
”Saya pikir di sini kami tidak sekompetitif di trek-trek lainnya, sirkuit jalan raya sedikit lebih sulit bagi mobil kami. Jadi, ini akan sangat ketat,” ucap Verstappen.
Tahun ini, Red Bull memiliki mobil yang lebih kuat dibandingkan dengan musim lalu.
Namun, juara Formula 1 musim 2021 dan 2022 itu yakin mobil RB19 bisa kompetitif. Hanya saja, dia perlu bekerja keras di setiap sesi latihan untuk mematangkan adaptasi dan strategi balapan. ”Mobil sangat bagus di seluruh area. Kunci (untuk menang) adalah beradaptasi karena setiap sesi bisa berbeda,” ucap Verstappen.
Tantangan lainnya adalah kondisi cuaca yang menguras tenaga karena sangat lembab. Musim lalu, di akhir balapan, Sergio Perez yang finis terdepan sangat kelelahan hingga mengguyur kepalanya dengan air. Verstappen yang finis ketujuh juga mengalami kelelahan karena kelembaban tinggi di Marina Bay.
”Anda harus terbiasa berkeringat, dan itu tidak bisa ke mana-mana, jadi keringat tertahan di dalam baju balap,” ujar Verstappen.
Kondisi cuaca juga diakui oleh pebalap veteran, Fernando Alonso, membuat balapan seri Singapura sangat berat. ”Ini balapan yang sangat menuntut kondisi fisik. Semuanya berlangsung dalam kondisi lebih panas dari biasanya, dinding pembatas sangat dekat (dengan trek) sehingga Anda perlu memiliki kepercayaan diri di dalam mobil, seperti di Monaco, Baku. Di Monza, kami tidak kompetitif, di sini kami berharap lebih baik. Di beberapa sirkuit jalan raya, di Monaco kami oke, di Baku kami tidak oke,” kata pebalap Aston Martin itu.
Meskipun balapan di Marina Bay ini sangat berat, Peres menilai, peluang untuk kembali menang sangat terbuka. Apalagi, dia dalam motivasi tinggi untuk memulihkan performanya yang kurang solid dalam beberapa seri sebelumnya.
”Saya pikir kami membuat sejumlah kemajuan bagus dalam beberapa balapan lalu, jadi saya pikir, sangat menantikan beberapa balapan berikutnya, khususnya yang satu ini. Dalam balapan ini, kami tahu jika Sabtu berjalan dengan baik, itu bisa berlanjut menjadi sangat baik,” ujar Perez.
”Tidak ada hasil tengah-tengah di Singapura, hanya hasil sangat bagus atau sangat menyakitkan,” kata pebalap Meksiko itu.
Perez kini di posisi kedua klasemen dengan 219 poin, tertinggal 145 poin dari Verstappen. Dengan sisa delapan balapan dan tiga sprint yang menyediakan 232 poin maksimal, Verstappen belum akan mengunci kemenangan di Singapura. Verstappen paling cepat mengunci gelar juara jika meninggalkan Jepang dengan keunggulan 180 poin atas Perez.
Namun, skenario Verstappen meraih gelar juara ketiganya di Suzuka juga belum terlalu realistis. Peluang Verstappen mengunci gelar juara akan lebih besar di Lusail dengan ada balapan sprint. Jika Verstappen meninggalkan Qatar dengan keunggulan 146 poin atas Perez, pebalap asal Belanda itu akan meraih gelar juara ketiga beruntun.