Indonesia untuk pertama kali menembus babak utama Piala Asia U-23. Dengan tampil di Qatar 2024, Pelatih Shin Tae-yong berpeluang membawa Indonesia ke Olimpiade serupa yang dilakukannya untuk Korea Selatan pada 2016.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·5 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pemain Indonesia U-23 Rafael William Struick berusaha menghindari tekel keras dari pemain Turkmenistan Charyyev Ilyas pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
SURAKARTA, KOMPAS – Jalan tim Indonesia U-23 untuk menjaga mimpi tampil di Olimpiade Paris 2024 masih terjaga. Raihan tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2024 di Qatar membuat “Garuda Muda” bakal bersaing memperebutkan tiga tiket ke turnamen olahraga terakbar dengan 16 tim terbaik Asia lainnya.
Hasil itu dipastikan usai Indonesia membekap Turkmenistan, 2-0, di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2023) malam. Indonesia memastikan lolos ke Qatar 2024 sebagai juara Grup K babak kualifikasi.
Tampil di Piala Asia U-23 juga menjadi pengalaman perdana Indonesia. Pada lima edisi sebelumnya, Indonesia selalu gagal bersaing merebut tiket ke babak utama, termasuk pada edisi Oman 2013 dan Qatar 2016 ketika menjadi tuan rumah di fase kualifikasi.
Shin menilai, persaingan di Asia tidak akan mudah. Menurut dia, kunci utama Indonesia bisa menjalani turnamen yang baik di Piala Asia U-23 2024 amat ditentukan susunan pemain yang bisa disertakan.
Pemain Indonesia U-23 Elkan Baggott berusaha memanfaatkan peluang di depan gawang dengan dijaga ketat pemain Turkmenistan Oraz Orazovpada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Pasalnya, Qatar 2024 tidak masuk dalam kalender laga internasional FIFA, sehingga sejumlah pemain yang berkarier di luar Indonesia sulit untuk dilepas klub mereka.
Jika semua pemain penting bisa bergabung, saya berani dan yakin kita bisa mengejar target di babak utama.
"Jika semua pemain penting bisa bergabung, saya berani dan yakin kita bisa mengejar target di babak utama," ucap Shin dalam konferensi pers seusai laga.
Piala Asia U-23 ditetapkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menjadi babak kualifikasi Olimpiade sejak 2016. Dengan begitu, AFC telah tiga edisi mengirimkan tiga representasi ke Olimpiade melalui turnamen level umur tertua itu, yakni 2016, 2020, dan 2024.
Tiga wakil itu adalah dua tim yang menembus final serta satu tim yang memenangi laga perebutan peringkat ketiga.
Shin memahami untuk menjadi tiga tim terbaik Asia untuk menembus Olimpiade bukan pekerjaan mudah. Indonesia akan bersaing menghadapi tim-tim langganan ke Olimpiade, di antaranya Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Alhasil, pengalaman pemain, seperti Elkan Baggott, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Ivar Jenner, dan Rafael Struick, yang bermain di luar negeri amat krusial bagi kualitas Indonesia di Piala Asia U-23 2024.
Pemain Indonesia U-23 berusaha menembus pertahanan dari pemain Turkmenistan pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Manajer Indonesia U-23 Endri Erawan mengatakan, PSSI sudah mengantisipasi putaran final Piala Asia U-23 2024 di luar kalender laga internasional FIFA. Kata Endri, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan klub lokal dan luar negeri terkait turnamen itu.
“Karena turnamen nanti bukan hanya berbicara target PSSI, tetapi target bangsa untuk menembus Olimpiade Paris, maka kami ingin pemain terbaik yang mewakili. PSSI sudah mempersiapkan formula untuk berbicara dengan klub pemilik pemain,” ucap Endri.
Sebelumnya, Shin juga telah mengirimkan tim Korea Selatan U-23 menembus Olimpiade Rio Janeiro 2016. Itu dicapai berkat menjadi runner-up Piala Asia U-23 2016.
Setelah menembus putaran final Piala Asia U-23 2024, yang bakal berlangsung April-Mei tahun depan, Indonesia butuh lima kemenangan agar bisa mencatatkan penampilan kedua di Olimpiade setelah Melbourne 1956. Jumlah laga itu terdiri dari tiga duel di babak penyisihan, sekali gim di perempat final, serta satu laga semifinal.
Pemain Indonesia U-23 Ivar Jenner berlari setelah mencetak gol pertama bagi timnya saat menghadapi Turkmenistan pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Gol debut Ivar
Harapan ke Piala Asia U-23 2024 dibuka oleh gol dari gelandang Jong Utrecht, Ivar Jenner, di menit ke-40. Sepakan keras Ivar dari luar kotak penalti membuka langkah Indonesia untuk melaju ke Qatar.
Itu adalah gol Ivar pertama untuk tim Indonesia U-23. Ivar tampil dominan di lini tengah sebagai gelandang bertahan. Ia ditemani Marselino Ferdinan dan Arkhan Fikri di jantung permainan.
Kemampuan Ivar membaca permainan menjadi keunggulannya untuk menjadi tumpuan awal serangan dan mengatur tempo bagi permainan Garuda Muda. Dalam situasi bertahan, Ivar juga tampil apik untuk melakukan duel fisik dan intersep untuk menutup ruang pemain Turkmenistan.
"Saya sangat senang bisa mencetak gol ini. Saya dedikasikan gol untuk staf pelatih, tim, dan masyarakat Indonesia," kata Ivar.
Kapten Indonesia U-23 Rizky Ridho Ramadhani memeluk Pratama Arhan Alif setelah menciptakan gol kedua bagi Indonesia saat menghadapi Turkmenistan pada babak kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Shin menerapkan formasi 3-5-2 untuk mempertebal lini tengah dengan kehadiran lima pemain. Dalam situasi menguasai bola, Indonesia bermain dengan taktik, 3-3-4.
Dua bek sayap, Pratama Arhan dan Rio Fahmi, berdiri sejajar dengan dua penyerang tengah, Rafael Struick dan Hokky Caraka. Bantuan dua pemain sayap cepat itu membuat permainan Indonesia lebih beragam.
Indonesia mengunci kemenangan melalui gol sundulan Arhan pada menit 90+2. Itu menjadikan pemain asal Tokyo Verdy itu selalu mencetak gol di dua laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Di sisi lain, Turkmenistan juga menerapkan tiga bek tengah sejajar dengan formasi 3-4-3. Tetapi, rencana permainan yang diterapkan Pelatih Agamyradov Ahmet tidak berjalan. Blok pertahanan tinggi Indonesia mengakibatkan, lini serang Turkmenistan tidak mendapat suplai bola optimal.
Pemain Indonesia U-23 Arkhan Fikri saat berusaha mempertahankan bola dari pemain Turkmenistan Umarov Salim pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
Di babak kedua, mereka mengubah pola menjadi, 4-4-2, tetapi tidak memberikan banyak perubahan. Penyerang Turkmenistan, seperti Rahman Myratberdiyev dan Shamammet Hydyrow, beberapa kali berteriak kesal kepada rekan-rekannya karena tidak memberikan operan demi menyambut pergerakan tanpa bola yang mereka lakukan di sepertiga zona akhir pertahanan Indonesia.
Ahmet menilai, timnya telah berusaha yang terbaik untuk mengimbangi Indonesia, tetapi Turkmenistan tetap gagal mengantisipasi permainan menyerang Indonesia. Menurut dia, Indonesia memiliki pemain-pemain berkualitas yang bisa berbicara banyak di Piala Asia U-23 2024.
"Semua amat tergantung pada hasil pengundian grup karena Indonesia akan menghadapi tim kuat Asia. Tetapi, dengan persiapan yang baik, saya menilai Indonesia bisa melaju dari babak penyisihan bahkan hingga semifinal," ucap Ahmet.
Ucapan selamat dari Presiden
Presiden Joko Widodo yang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Manahan memberikan selamat atas kemenangan Tim Indonesia U-23 atas Turkmenistan U-23. Ia beranggapan kemenangan diraih berkat apiknya kerja sama tim dari semua lini. Diharapkannya, kekompakan tim akan selalu terjaga menuju gelaran yang sesungguhnya, di Qatar, pada April 2024 kelak.
Pemain Indonesia U-23 Pratama Arhan Alif berjibaku berebut bola atas (kanan) dengan pemain Turkmenistan Oraz Orazov pada babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Selasa (12/9/2023).
“Saya kira tadi kita melihat semua lini saling mendukung dengan baik. Depannya baik. Tengahnya baik. Belakangnya baik. Kerja samanya saya lihat sudah saling mengerti,” kata Presiden seusai laga, didampingi cucunya Jan Ethes, dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Sejak awal, Presiden tidak memprediksi secara rinci skor akhir yang akan dipetik Tim U-23. Meski demikian, ia meyakini, tim tersebut mampu meraih kemenangan pada akhir laga. Oleh karenanya, skor 2-0 cukup membuatnya gembira.
Terlebih lagi, kemenangan itu sekaligus menghapus catatan buruk perjumpaan Tim U-23 dengan Turkmenistan. Setidaknya, kedua tim pernah berjumpa sebanyak dua kali dalam laga Pra Olimpiade, pada 2011 silam. Dari kedua laga itu, Tim U-23 selalu berhasil ditundukkan dengan skor 1-3 dan 0-1.
“Ini sejarah. Karena, tadi diberitahu, sejak 2012, sampai sekarang kita belum pernah menang dari Turkmenistan. Nah ini hadiah ulang tahunnya Pak Erick,” kata Presiden.