Setelah menanti tujuh tahun, Stadion Manahan akan kembali menjadi kandang timnas Indonesia. Dukungan suporter menjadi motivasi ”Garuda Muda” untuk menembus Piala Asia U-23 2024.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS – Penggunaan kembali Stadion Manahan di Surakarta, Jawa Tengah, sebagai lokasi tanding tim nasional Indonesia disambut antusias oleh kelompok suporter. Tiket dua pertandingan Indonesia di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 melawan Taiwan dan Turkmenistan telah habis terjual.
Terakhir kali Manahan menjadi kandang timnas Indonesia terjadi pada laga uji coba kontra Malaysia, 6 September 2016. Untuk turnamen internasional, Manahan pernah menyelenggarakan Piala AFF U-16 2011.
Laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 menjadi pertandingan internasional pertama bagi wajah baru Manahan yang selesai direnovasi besar-besaran pada 2021. Pertandingan itu juga menjadi ”gladi resik” sebelum Manahan menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 2023, November-Desember mendatang.
Laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 menjadi pertandingan internasional pertama bagi wajah baru Manahan yang selesai direnovasi besar-besaran pada 2021.
Melalui keterangan resmi, Jumat (8/9/2023) malam, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan tiket laga Indonesia kontra Turkmenistan, Selasa (12/9/2023), telah habis terjual. Adapun tiket gim pertama ”Garuda Muda” melawan Taiwan telah habis terjual pada Kamis (7/9/2023) atau dua hari sebelum hari pertandingan.
”Terima kasih banyak atas antusiasnya, sobat Garuda. Sampai jumpa di Stadion Manahan, Solo,” tulis keterangan PSSI.
Tiket yang diumumkan itu adalah penjualan yang dilakukan secara daring. Dari total sekitar 20.000 kapasitas Manahan, PSSI melepas nyaris 15.000 tiket untuk penonton umum yang dialokasikan untuk mengisi tribune timur, barat, dan naratama (VIP). Harga tiket di tiga tribune itu Rp 125.000 untuk tribune timur dan barat serta Rp 200.000 untuk tribune naratama.
Sementara itu, sekitar 6.000 tiket diserahkan untuk dijual oleh kelompok suporter. Pasoepati, pendukung setia Persis Solo, mendapat alokasi sekitar 2.100 tiket. Lalu, pendukung timnas Indonesia, di antaranya La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, juga mendapat alokasi tiket.
Khusus tiket kelompok suporter, PSSI mengalokasikan tribune utara, selatan, dan sebagian kecil tribune timur. Harga Rp 100.000 untuk tribune utara dan selatan, sedangkan tribune timur dibanderol Rp 125.000.
Presiden Pasoepati Agos Warsoep mengungkapkan, alokasi tiket laga melawan Taiwan yang diserahkan kepada Pasoepati telah habis terjual pada Jumat siang. Pasoepati melakukan penjualan di Pasoepati Store dan posko tiket di kawasan Kuliner Stadion Manahan. Untuk menghindari calo, Pasoepati hanya menyediakan penjualan satu tiket untuk satu kartu identitas.
Meskipun telah habis terjual, para pemburu tiket masih mendatangi posko tiket Pasoepati di kawasan Kuliner Stadion Manahan hingga Jumat malam. Sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.30 WIB, delapan orang mendatangi posko itu untuk menanyakan ketersediaan tiket.
Untuk menangapi pertanyaan itu, Agos meminta calon penonton untuk memberikan tim tiket Pasoepati nomor kontak mereka.
”Tiket sudah habis dari siang tadi. Teman-teman bisa berikan nomor kontaknya. Jadi, kalau ada penonton yang membatalkan tiketnya, kalian akan kami kontak untuk dapat tiket yang tidak jadi diambil,” tutur Agos kepada calon penonton yang datang bergantian itu.
Kepada Kompas, Sabtu (9/9/2023) pagi, Agos menyatakan, ”Kami diberikan alokasi tiket untuk (laga) Taiwan dulu. Satu hari setelah pertandingan pertama, kami baru mendapat tiket untuk laga kontra Turkmenistan. Kami bagikan informasi penjualan tiket di media sosial sejak H-2 pertandingan.”
Pasoepati menyerahkan tiket gelang untuk kelompok suporter Sabtu pagi hingga siang. Suporter wajib telah mengenakan tiket untuk bisa masuk ke kawasan stadion dua jam jelang sepak mula. Pertandingan Indonesia kontra Taiwan dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Nabil (23), calon penonton asal Semarang yang bekerja di Surakarta, juga menjadi salah satu pendukung timnas yang tidak kebagian tiket dari Pasoepati. Sebelumnya, ia sudah mencoba untuk ikut perang tiket secara daring, tetapi ia kalah cepat sehingga kehabisan.
”Saya ingin beli empat tiket untuk teman saya juga. Tetapi kalau tidak ada, satu tiket untuk saya sendiri saja. Saya ingin sekali menyaksikan langsung timnas untuk pertama kali,” ucap Nabil yang datang bersama seorang rekannya.
Siapkan dukungan
Sementara itu, dua pendukung timnas Indonesia, La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, menyiapkan koreografi khusus untuk mendukung Garuda Muda. Mereka berkolaborasi dengan Pasoepati untuk menyiapkan atribut dukungan untuk Indonesia U-23.
Pada Jumat malam, mereka telah menyiapkan spanduk, bendera, dan atribut koreografi yang disimpan di tribune suporter Manahan. La Grande Indonesia menguasai tribune utara, sedangkan Ultras Garuda mengisi tribune selatan.
Anggota kedua kelompok suporter itu pun tidak hanya berasal dari Solo dan sekitarnya. Mereka juga ada yang datang dari Yogyakarta dan Jakarta.
”Ada sekitar 300 anggota La Grande Indonesia yang datang ke Manahan. Kami siapkan koreo khusus untuk menjadi penyemangat Indonesia agar lolos pertama kali ke Piala Asia U-23,” kata Ilham Sukrai dari Divisi Komunikasi La Grande Indonesia.